Sampit (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Nadie meminta perusahaan besar swasta di daerah ini cepat tanggap membantu penanganan kerusakan jalan di sekitar perusahaan mereka.
"Jangan dibiarkan jalan sampai rusak, apalagi perusahaan juga ikut menggunakan jalan tersebut. Seharusnya, justru perusahaan yang berinisiatif meningkatkan kualitas jalan agar lebih mantap dan nyaman digunakan bersama," kata Nadie di Sampit, Rabu.
Keterbatasan infrastruktur masih banyak dikeluhkan masyarakat Kotawaringin Timur. Tidak hanya di wilayah utara yang infrastrukturnya memang masih terbatas, ada pula jalan rusak tidak jauh dari pusat kota padahal di kawasan itu terdapat perusahaan besar swasta.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kotawaringin Timur ini mengingatkan, aturan mewajibkan perusahaan menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan atau "corporate social responsibility". Program ini bisa dilaksanakan dalam banyak bidang, termasuk infrastruktur.
Perusahaan yang beroperasi di Kotawaringin Timur diharapkan tidak hanya berpikir mencari keuntungan sebesar-besarnya. Perusahaan juga harus memperhatikan kondisi pembangunan dan masyarakat di desa-desa sekitar perusahaan.
Kepedulian perusahaan sangat diharapkan untuk membantu menjaga dan meningkatkan infrastruktur. Kontribusi itu sangat dibutuhkan karena kemampuan keuangan pemerintah daerah sangat terbatas.
Baca juga: DPRD Kotim kaget ada desa masuk konsesi pertambangan
Tidak hanya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memang mendominasi investasi besar di daerah ini, kewajiban yang sama juga harus dipatuhi perusahaan lainnya, termasuk di sektor kepelabuhanan yang umumnya berada dekat dengan pusat kota.
Menurut Nadie, kepedulian perusahaan juga akan membawa dampak positif bagi perusahaan itu sendiri. Masyarakat akan menilai bagaimana perhatian perusahaan terhadap masyarakat sehingga masyarakat merasa ikut memiliki dan mendukung keberlangsungan perusahaan.
Nadie menambahkan, dengan banyaknya jumlah perusahaan besar yang beroperasi di daerah ini, sangat besar peluang percepatan pembangunan infrastruktur dengan dukungan dari seluruh perusahaan. Potensi ini harus dioptimalkan, tentu dengan kesadaran dan kepedulian pihak perusahaan.
"Perkebunan kelapa sawit saja ada 50 lebih. Belum lagi perusahaan di bidang lainnya. Kalau saja program CSR perusahaan bisa dikoordinir dan diarahkan sesuai rencana pembangunan daerah, saya yakin dampaknya akan sangat besar terhadap kemajuan daerah ini," demikian Nadie
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan perusahaan daftarkan pekerjanya ke BPJAMSOSTEK
Baca juga: PT MAS bantu warga bertani hingga pasarkan hasil panen
"Jangan dibiarkan jalan sampai rusak, apalagi perusahaan juga ikut menggunakan jalan tersebut. Seharusnya, justru perusahaan yang berinisiatif meningkatkan kualitas jalan agar lebih mantap dan nyaman digunakan bersama," kata Nadie di Sampit, Rabu.
Keterbatasan infrastruktur masih banyak dikeluhkan masyarakat Kotawaringin Timur. Tidak hanya di wilayah utara yang infrastrukturnya memang masih terbatas, ada pula jalan rusak tidak jauh dari pusat kota padahal di kawasan itu terdapat perusahaan besar swasta.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kotawaringin Timur ini mengingatkan, aturan mewajibkan perusahaan menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan atau "corporate social responsibility". Program ini bisa dilaksanakan dalam banyak bidang, termasuk infrastruktur.
Perusahaan yang beroperasi di Kotawaringin Timur diharapkan tidak hanya berpikir mencari keuntungan sebesar-besarnya. Perusahaan juga harus memperhatikan kondisi pembangunan dan masyarakat di desa-desa sekitar perusahaan.
Kepedulian perusahaan sangat diharapkan untuk membantu menjaga dan meningkatkan infrastruktur. Kontribusi itu sangat dibutuhkan karena kemampuan keuangan pemerintah daerah sangat terbatas.
Baca juga: DPRD Kotim kaget ada desa masuk konsesi pertambangan
Tidak hanya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memang mendominasi investasi besar di daerah ini, kewajiban yang sama juga harus dipatuhi perusahaan lainnya, termasuk di sektor kepelabuhanan yang umumnya berada dekat dengan pusat kota.
Menurut Nadie, kepedulian perusahaan juga akan membawa dampak positif bagi perusahaan itu sendiri. Masyarakat akan menilai bagaimana perhatian perusahaan terhadap masyarakat sehingga masyarakat merasa ikut memiliki dan mendukung keberlangsungan perusahaan.
Nadie menambahkan, dengan banyaknya jumlah perusahaan besar yang beroperasi di daerah ini, sangat besar peluang percepatan pembangunan infrastruktur dengan dukungan dari seluruh perusahaan. Potensi ini harus dioptimalkan, tentu dengan kesadaran dan kepedulian pihak perusahaan.
"Perkebunan kelapa sawit saja ada 50 lebih. Belum lagi perusahaan di bidang lainnya. Kalau saja program CSR perusahaan bisa dikoordinir dan diarahkan sesuai rencana pembangunan daerah, saya yakin dampaknya akan sangat besar terhadap kemajuan daerah ini," demikian Nadie
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan perusahaan daftarkan pekerjanya ke BPJAMSOSTEK
Baca juga: PT MAS bantu warga bertani hingga pasarkan hasil panen