Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengancam akan memecat kader-nya yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, ataupun tak membela perempuan.
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak itu semakin besar. Lah kalau saya dengar begitu terus siapa yang buat kekerasan? Dengan segala hormat saya kepada para kaum laki ternyata yang melakukan kekerasan itu kaum laki," tutur Megawati dalam pidatonya di pembukaan Sekolah Cakada PDIP Gelombang II menuju Pilkada Serentak 2020 secara daring, di Jakarta, Rabu.
Dia pun meminta agar seluruh kader-nya benar-benar berpihak kepada kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Megawati mengungkap data peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan. Khususnya selama pandemik COVID-19. Dan sebagian besar kekerasan itu dilakukan oleh laki-laki.
Menurut Megawati, ini sebuah ironi karena tak akan maju sebuah negara jika perempuan dan laki-laki tak saling bersinergi layaknya kedua sayap seekor burung.
"Coba apa artinya? Ya memang mesti sama-sama laki sama perempuan. Saya harus ngomong nih urusan perempuan. Kenapa? Sakit hati saya mendapatkan laporan seperti itu. Saya seorang ibu loh, seorang nenek loh. Perempuan-perempuan (kader PDIP) yang tidak membela kaumnya, saya pecat," ucap Megawati menegaskan.
"Kalau saya dengar dari kalian ada yang melakukan tindak kekerasan, saya pecat. Gitu saja. Meskipun tadi saya sudah bilang kalau eksekutif susah banget, tapi kenapa tidak diperjuangkan? Kalau sampai keluarga sendiri itu dibegitukan, apalagi sama rakyat yang seharusnya ditolong, betul apa tidak? Coba jawab," ujar Megawati di hadapan peserta sekolah calon kepala daerah.
Megawati juga menceritakan betapa dirinya bangga atas didikan orang tuanya yang tak membeda-bedakan perempuan dan laki-laki.
"Saya bangga pada orangtua saya karena memberikan kami yang perempuan tidak ada perbedaan dengan laki. Masing-masing disuruh ambil yang kamu ambil. Tidak ada perbedaan dengan saudara laki-nya," katanya.
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak itu semakin besar. Lah kalau saya dengar begitu terus siapa yang buat kekerasan? Dengan segala hormat saya kepada para kaum laki ternyata yang melakukan kekerasan itu kaum laki," tutur Megawati dalam pidatonya di pembukaan Sekolah Cakada PDIP Gelombang II menuju Pilkada Serentak 2020 secara daring, di Jakarta, Rabu.
Dia pun meminta agar seluruh kader-nya benar-benar berpihak kepada kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Megawati mengungkap data peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan. Khususnya selama pandemik COVID-19. Dan sebagian besar kekerasan itu dilakukan oleh laki-laki.
Menurut Megawati, ini sebuah ironi karena tak akan maju sebuah negara jika perempuan dan laki-laki tak saling bersinergi layaknya kedua sayap seekor burung.
"Coba apa artinya? Ya memang mesti sama-sama laki sama perempuan. Saya harus ngomong nih urusan perempuan. Kenapa? Sakit hati saya mendapatkan laporan seperti itu. Saya seorang ibu loh, seorang nenek loh. Perempuan-perempuan (kader PDIP) yang tidak membela kaumnya, saya pecat," ucap Megawati menegaskan.
"Kalau saya dengar dari kalian ada yang melakukan tindak kekerasan, saya pecat. Gitu saja. Meskipun tadi saya sudah bilang kalau eksekutif susah banget, tapi kenapa tidak diperjuangkan? Kalau sampai keluarga sendiri itu dibegitukan, apalagi sama rakyat yang seharusnya ditolong, betul apa tidak? Coba jawab," ujar Megawati di hadapan peserta sekolah calon kepala daerah.
Megawati juga menceritakan betapa dirinya bangga atas didikan orang tuanya yang tak membeda-bedakan perempuan dan laki-laki.
"Saya bangga pada orangtua saya karena memberikan kami yang perempuan tidak ada perbedaan dengan laki. Masing-masing disuruh ambil yang kamu ambil. Tidak ada perbedaan dengan saudara laki-nya," katanya.