Ketum Bhayangkari tinjau dan hibur anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum (Ketum) Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo menghibur anak-anak yang menjadi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada saat melakukan peninjauan secara langsung di posko pengungsian bencana di Lewoingu Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Melalui keterangan yang diterima di Jakarta, diterangkan bahwa Ketum Bhayangkari ditemani rombongan meninjau langsung posko pengungsian untuk korban bencana alam tersebut pada Rabu.
Dalam kesempatan itu, Juliati meninjau beberapa titik yang dijadikan warga sebagai tempat untuk berlindung dan tinggal sementara seperti di tenda-tenda darurat yang telah disiapkan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Dia juga berinteraksi kepada seluruh warga yang terdampak bencana alam erupsi tersebut. Mulai dari, ibu-ibu, relawan, petugas terkait hingga anak-anak.
Di setiap tempat, ia selalu menyempatkan untuk menghibur anak-anak yang menjadi korban. Ia menyapa dan berusaha menyenangkan mereka.
Bahkan, dalam satu momen, Ketum Bhayangkari menghampiri anak-anak yang sedang asik bermain dengan mainannya. Anak-anak pun terlihat tersenyum ketika diajak interaksi.
Pada kesempatan itu, ia juga memastikan telah tersedianya program trauma healing untuk anak-anak maupun orang tua.
Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut yang kini masih menyandang status Level IV atau Awas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 2.735 keluarga atau 12.200 jiwa mengungsi dan terkena dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan pembangunan hunian tetap (huntap) rumah baru bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan teknologi rumah tahan gempa.
"Bantuan yang akan diberikan berupa pembangunan hunian tetap (huntap) rumah baru konvensional atau pembangunan rumah baru. Teknologi yang digunakan berupa rumah pracetak yang dapat dibangun dengan panel Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) atau Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN)," ujar Maruarar atau disapa Ara, di Jakarta, Rabu.
Selain itu, juga bantuan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) di lingkungan perumahan meliputi jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, fasilitas umum skala perumahan dan distribusi air bersih.
Pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan pada masa tanggap darurat dengan merujuk pada peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 13 Tahun 2018 tentang pengadaan barang/ jasa dalam keadaan darurat.
Melalui keterangan yang diterima di Jakarta, diterangkan bahwa Ketum Bhayangkari ditemani rombongan meninjau langsung posko pengungsian untuk korban bencana alam tersebut pada Rabu.
Dalam kesempatan itu, Juliati meninjau beberapa titik yang dijadikan warga sebagai tempat untuk berlindung dan tinggal sementara seperti di tenda-tenda darurat yang telah disiapkan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Dia juga berinteraksi kepada seluruh warga yang terdampak bencana alam erupsi tersebut. Mulai dari, ibu-ibu, relawan, petugas terkait hingga anak-anak.
Di setiap tempat, ia selalu menyempatkan untuk menghibur anak-anak yang menjadi korban. Ia menyapa dan berusaha menyenangkan mereka.
Bahkan, dalam satu momen, Ketum Bhayangkari menghampiri anak-anak yang sedang asik bermain dengan mainannya. Anak-anak pun terlihat tersenyum ketika diajak interaksi.
Pada kesempatan itu, ia juga memastikan telah tersedianya program trauma healing untuk anak-anak maupun orang tua.
Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut yang kini masih menyandang status Level IV atau Awas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 2.735 keluarga atau 12.200 jiwa mengungsi dan terkena dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan pembangunan hunian tetap (huntap) rumah baru bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan teknologi rumah tahan gempa.
"Bantuan yang akan diberikan berupa pembangunan hunian tetap (huntap) rumah baru konvensional atau pembangunan rumah baru. Teknologi yang digunakan berupa rumah pracetak yang dapat dibangun dengan panel Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) atau Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN)," ujar Maruarar atau disapa Ara, di Jakarta, Rabu.
Selain itu, juga bantuan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) di lingkungan perumahan meliputi jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, fasilitas umum skala perumahan dan distribusi air bersih.
Pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan pada masa tanggap darurat dengan merujuk pada peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 13 Tahun 2018 tentang pengadaan barang/ jasa dalam keadaan darurat.