Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Cici Susilawati mengingatkan kepada orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka bermain dan berenang di air banjir.
“Saat ini sejumlah wilayah di Gumas terendam banjir. Saya imbau kepada orang tua agar mengawasi anak-anak mereka, dan tidak membiarkan anak-anak bermain dan berenang di air banjir,” ucap Cici saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
Sebab, ujar legislator dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini, anak-anak bisa jatuh sakit jika dibiarkan bermain atau berenang di air banjir.
Baca juga: Kepala Kesbangpol akui puluhan TKA asal Tiongkok masuk ke Gumas
Ada banyak penyakit yang bisa menyerang anak-anak akibat bermain air banjir, mengingat air banjir tidak terjamin kebersihannya. Oleh sebab itu, orang tua hendaknya tidak membiarkan anak bermain atau berenang di air banjir.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing ini mengingatkan kepada orang tua untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar, agar anak-anak tidak mudah terjangkit penyakit.
“Ada banyak penyakit yang bisa menyerang anak-anak saat banjir, seperti diare, sakit kulit, batuk, pilek, atau demam. Orang tua hendaknya selalu menjaga kesehatan anak-anak,” tutur Cici.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gumas Muliadi mengatakan sekitar 1.000 rumah yang tersebar di sembilan kecamatan di kabupaten itu terendam banjir.
Baca juga: 1.000 lebih rumah di Gunung Mas terendam banjir
Sembilan kecamatan tersebut adalah Damang Batu, Miri Manasa, Kahayan Hulu Utara, Tewah, Kurun, Rungan Hulu, Rungan, Mihing Raya, dan Sepang. Sedangkan untuk kecamatan lain seperti Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya tidak ada informasi terjadi banjir.
Banjir terjadi sejak 13 September 2020 di Damang Batu, Miri Manasa, dan Kahayan Hulu Utara. Pada14 September 2020 banjir terjadi di wilayah Tewah, Kurun, Rungan Hulu, dan Rungan. Berlanjut ke Mihing Raya dan Sepang yang informasi lebih rinci dari petugas siaga tingkat desa/kelurahan dan kecamatan masih ditunggu.
Petugas siaga desa/kelurahan dan kecamatan sedang mengumpulkan data terkait banjir, seperti jumlah rumah yang terendam banjir, kerugian material, dan lain sebagainya. Tidak menutup kemungkinan jumlah rumah yang terendam banjir akan bertambah.
“Petugas sedang mengumpulkan data. Mereka kesulitan menyampaikan data karena terkendala sinyal komunikasi. Namun mereka akan mencari lokasi yang tersedia sinyal komunikasi agar dapat segera menyampaikan laporan,” jelas Muliadi.
Baca juga: Legislator Gumas nilai izin PBS dan IPK perlu ditinjau ulang
Baca juga: Bawaslu Gumas dan panwascam jalani tes cepat COVID-19 guna cegah kluster baru
Baca juga: Pemkab Gumas komitmen tingkatkan layanan kesehatan peserta JKN-KIS
“Saat ini sejumlah wilayah di Gumas terendam banjir. Saya imbau kepada orang tua agar mengawasi anak-anak mereka, dan tidak membiarkan anak-anak bermain dan berenang di air banjir,” ucap Cici saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
Sebab, ujar legislator dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini, anak-anak bisa jatuh sakit jika dibiarkan bermain atau berenang di air banjir.
Baca juga: Kepala Kesbangpol akui puluhan TKA asal Tiongkok masuk ke Gumas
Ada banyak penyakit yang bisa menyerang anak-anak akibat bermain air banjir, mengingat air banjir tidak terjamin kebersihannya. Oleh sebab itu, orang tua hendaknya tidak membiarkan anak bermain atau berenang di air banjir.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing ini mengingatkan kepada orang tua untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar, agar anak-anak tidak mudah terjangkit penyakit.
“Ada banyak penyakit yang bisa menyerang anak-anak saat banjir, seperti diare, sakit kulit, batuk, pilek, atau demam. Orang tua hendaknya selalu menjaga kesehatan anak-anak,” tutur Cici.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gumas Muliadi mengatakan sekitar 1.000 rumah yang tersebar di sembilan kecamatan di kabupaten itu terendam banjir.
Baca juga: 1.000 lebih rumah di Gunung Mas terendam banjir
Sembilan kecamatan tersebut adalah Damang Batu, Miri Manasa, Kahayan Hulu Utara, Tewah, Kurun, Rungan Hulu, Rungan, Mihing Raya, dan Sepang. Sedangkan untuk kecamatan lain seperti Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya tidak ada informasi terjadi banjir.
Banjir terjadi sejak 13 September 2020 di Damang Batu, Miri Manasa, dan Kahayan Hulu Utara. Pada14 September 2020 banjir terjadi di wilayah Tewah, Kurun, Rungan Hulu, dan Rungan. Berlanjut ke Mihing Raya dan Sepang yang informasi lebih rinci dari petugas siaga tingkat desa/kelurahan dan kecamatan masih ditunggu.
Petugas siaga desa/kelurahan dan kecamatan sedang mengumpulkan data terkait banjir, seperti jumlah rumah yang terendam banjir, kerugian material, dan lain sebagainya. Tidak menutup kemungkinan jumlah rumah yang terendam banjir akan bertambah.
“Petugas sedang mengumpulkan data. Mereka kesulitan menyampaikan data karena terkendala sinyal komunikasi. Namun mereka akan mencari lokasi yang tersedia sinyal komunikasi agar dapat segera menyampaikan laporan,” jelas Muliadi.
Baca juga: Legislator Gumas nilai izin PBS dan IPK perlu ditinjau ulang
Baca juga: Bawaslu Gumas dan panwascam jalani tes cepat COVID-19 guna cegah kluster baru
Baca juga: Pemkab Gumas komitmen tingkatkan layanan kesehatan peserta JKN-KIS