Kuala Kurun (ANTARA) - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Evelnie mengatakan pos pelayanan terpadu di daerah itu kembali dibuka, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Mulai bulan September 2020 lalu kami sudah mempersilahkan pengurus dan kader posyandu untuk kembali buka. Yang memang memungkinkan untuk dibuka silahkan dibuka,” ucap Evelnie di Kuala Kurun, Rabu.
Dia menjelaskan, pelayanan posyandu sempat ditutup pada Mei 2020 lalu, karena terjadi pandemi COVID-19. Agar pelayanan kesehatan tetap berjalan, masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan lainnya.
Baca juga: Fraksi NasDem-Hanura sarankan PDAM Gumas diaudit BPK
Fasilitas kesehatan lainnya seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), puskesmas pembantu, atau pusat kesehatan desa. Tenaga kesehatan juga melakukan layanan kesehatan dari rumah ke rumah.
Mulai September 2020, Dinkes Gumas mempersilahkan pengurus dan kader posyandu untuk kembali membuka posyandu. Pembukaan posyandu tentunya dengan mempertimbangkan status zona COVID-19 di wilayah masing-masing.
Disamping itu, ujar dia, jenis posyandu yang diperkenankan untuk dibuka kembali adalah posyandu bawah lima tahun dan pos binaan terpadu. Sedangkan posyandu lanjut usia tidak diperkenankan buka.
“Kalau lansia tidak dibuka, karena lansia rentan terserang penyakit. Namun untuk lansia ada petugas kesehatan yang jemput bola dengan melakukan kunjungan ke rumah,” jelas Evelnie.
Baca juga: Kaum perempuan di Gumas diharapkan tidak ragu daftar jadi anggota KPPS
Terpisah, Lurah Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing Gusti Ray Novhandha mengatakan bahwa posyandu di kelurahan itu yakni Posyandu Melati sempat ditutup sejak Juni 2020 lalu.
“Pada bulan Juni sampai Agustus Posyandu Melati sempat tutup. Agar pelayanan kesehatan tetap berjalan, saat itu pelayanan dipindahkan ke puskesmas serta dilakukan pelayanan ke rumah,” bebernya.
Sejak September 2020 lalu, sambung dia, Posyandu Melati kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Pelayanan kesehatan yang diberikan di posyandu juga hanya kepada balita.
Dia menyebut, pelayanan kesehatan di Posyandu Melati dilakukan setiap tanggal 5. Pada Senin (5/10) lalu, Posyandu Melati memberi pelayanan kesehatan kepada 78 balita dan 53 lansia.
Selain mendapat pelayanan kesehatan, balita juga mendapat makanan tambahan yang diberikan secara gratis. Para petugas dan kader posyandu juga menyosialisasikan hal terkait kesehatan makanan bergizi kepada orang tua.
“Petugas dan kader Posyandu Melati juga melakukan pelayanan kesehatan ke rumah bagi lansia, serta memberikan makanan tambahan kepada lansia yang ada di Kelurahan Tumbang Talaken,” demikian Gusti Ray Novhandha.
Baca juga: Pemkab Gumas diminta anggarkan untuk sosialisasi perda
Baca juga: Empat ODGJ pasung di Gumas dilepas
Baca juga: Legislator Gumas sambut baik pemberlakuan tes psikologi bagi pemohon SIM
“Mulai bulan September 2020 lalu kami sudah mempersilahkan pengurus dan kader posyandu untuk kembali buka. Yang memang memungkinkan untuk dibuka silahkan dibuka,” ucap Evelnie di Kuala Kurun, Rabu.
Dia menjelaskan, pelayanan posyandu sempat ditutup pada Mei 2020 lalu, karena terjadi pandemi COVID-19. Agar pelayanan kesehatan tetap berjalan, masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan lainnya.
Baca juga: Fraksi NasDem-Hanura sarankan PDAM Gumas diaudit BPK
Fasilitas kesehatan lainnya seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), puskesmas pembantu, atau pusat kesehatan desa. Tenaga kesehatan juga melakukan layanan kesehatan dari rumah ke rumah.
Mulai September 2020, Dinkes Gumas mempersilahkan pengurus dan kader posyandu untuk kembali membuka posyandu. Pembukaan posyandu tentunya dengan mempertimbangkan status zona COVID-19 di wilayah masing-masing.
Disamping itu, ujar dia, jenis posyandu yang diperkenankan untuk dibuka kembali adalah posyandu bawah lima tahun dan pos binaan terpadu. Sedangkan posyandu lanjut usia tidak diperkenankan buka.
“Kalau lansia tidak dibuka, karena lansia rentan terserang penyakit. Namun untuk lansia ada petugas kesehatan yang jemput bola dengan melakukan kunjungan ke rumah,” jelas Evelnie.
Baca juga: Kaum perempuan di Gumas diharapkan tidak ragu daftar jadi anggota KPPS
Terpisah, Lurah Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing Gusti Ray Novhandha mengatakan bahwa posyandu di kelurahan itu yakni Posyandu Melati sempat ditutup sejak Juni 2020 lalu.
“Pada bulan Juni sampai Agustus Posyandu Melati sempat tutup. Agar pelayanan kesehatan tetap berjalan, saat itu pelayanan dipindahkan ke puskesmas serta dilakukan pelayanan ke rumah,” bebernya.
Sejak September 2020 lalu, sambung dia, Posyandu Melati kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Pelayanan kesehatan yang diberikan di posyandu juga hanya kepada balita.
Dia menyebut, pelayanan kesehatan di Posyandu Melati dilakukan setiap tanggal 5. Pada Senin (5/10) lalu, Posyandu Melati memberi pelayanan kesehatan kepada 78 balita dan 53 lansia.
Selain mendapat pelayanan kesehatan, balita juga mendapat makanan tambahan yang diberikan secara gratis. Para petugas dan kader posyandu juga menyosialisasikan hal terkait kesehatan makanan bergizi kepada orang tua.
“Petugas dan kader Posyandu Melati juga melakukan pelayanan kesehatan ke rumah bagi lansia, serta memberikan makanan tambahan kepada lansia yang ada di Kelurahan Tumbang Talaken,” demikian Gusti Ray Novhandha.
Baca juga: Pemkab Gumas diminta anggarkan untuk sosialisasi perda
Baca juga: Empat ODGJ pasung di Gumas dilepas
Baca juga: Legislator Gumas sambut baik pemberlakuan tes psikologi bagi pemohon SIM