Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rudianur menilai daerah ini membutuhkan lebih banyak industri hilir untuk semakin menggerakkan perekonomian masyarakat dan daerah.
"Kehadiran industri hilir akan membawa dampak positif yang luas. Selain nilai keekonomian produk menjadi meningkat, industri hilir juga membawa dampak positif seperti penyerapan tenaga kerja dan peningkatan penyerapan bahan baku lokal," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur di Sampit, Rabu.
Menurut politisi Partai Golkar, Kotawaringin Timur sangat kaya sumber daya alam dan potensi lainnya. Selain perkebunan kelapa sawit, potensi lainnya diantaranya karet, rotan, padi, kelapa, jagung, singkong dan lainnya.
Selama ini produk-produk tersebut umumnya dijual ke luar daerah dalam bentuk mentah maupun setengah jadi. Padahal jika ada industri hilir seperti pabrik pengolahan produk di daerah ini, maka nilai keekonomian produk-produk tersebut akan jauh lebih tinggi.
Penyerapan bahan mentah oleh industri hilir atau pabrik juga dipastikan akan jauh lebih tinggi jika operasionalnya berada di Kotawaringin Timur. Kondisi itu akan membawa manfaat besar bagi ekonomi daerah dan masyarakat.
Pemerintah kabupaten disarankan menggandeng investor untuk membangun pabrik di Kotawaringin Timur. Di sisi lain, pemerintah daerah harus membina petani dan perajin untuk memastikan pasokan bahan baku terjamin sehingga investor tertarik berinvestasi.
Seperti di kawasan selatan, sangat berpotensi untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa, jagung, kopi, padi dan lainnya. Jika itu terwujud maka petani semakin bersemangat meningkatkan produksi pertanian karena ada jaminan hasil panen mereka akan diserap oleh pabrik.
Dia mencontohkan, hasil kebun kelapa sawit dan kelapa bisa diolah sendiri menjadi minyak goreng, namun yang terjadi saat ini pengolahannya umumnya harus dibawa ke pabrik di Pulau Jawa.
Rudianur mengapresiasi saat ini di Desa Sabamban Kecamatan Mentaya Hilir Selatan sudah ada investor yang menggarap produk minyak kelapa murni. Kehadiran pabrik tersebut membawa dampak positif bagi petani kelapa dan warga setempat.Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pendataan pemilih pilkades harus lebih teliti
"Pabrik ini menampung kelapa dari masyarakat yang diproduksi menjadi minyak kelapa. Pemasarannya juga dikirim ke beberapa daerah di Indonesia. Dampaknya, harga kelapa yang sebelumnya hanya dihargai Rp500 per butir, kini naik menjadi Rp900 sampai Rp1.100 per butir. Ini kan dampaknya sangat bagus bagi masyarakat kita," demikian Rudianur.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi solidaritas terhadap korban kebakaran
Baca juga: Gara-gara mahkota dan piring malawen, kolektor barang antik tertipu Rp181 juta
"Kehadiran industri hilir akan membawa dampak positif yang luas. Selain nilai keekonomian produk menjadi meningkat, industri hilir juga membawa dampak positif seperti penyerapan tenaga kerja dan peningkatan penyerapan bahan baku lokal," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur di Sampit, Rabu.
Menurut politisi Partai Golkar, Kotawaringin Timur sangat kaya sumber daya alam dan potensi lainnya. Selain perkebunan kelapa sawit, potensi lainnya diantaranya karet, rotan, padi, kelapa, jagung, singkong dan lainnya.
Selama ini produk-produk tersebut umumnya dijual ke luar daerah dalam bentuk mentah maupun setengah jadi. Padahal jika ada industri hilir seperti pabrik pengolahan produk di daerah ini, maka nilai keekonomian produk-produk tersebut akan jauh lebih tinggi.
Penyerapan bahan mentah oleh industri hilir atau pabrik juga dipastikan akan jauh lebih tinggi jika operasionalnya berada di Kotawaringin Timur. Kondisi itu akan membawa manfaat besar bagi ekonomi daerah dan masyarakat.
Pemerintah kabupaten disarankan menggandeng investor untuk membangun pabrik di Kotawaringin Timur. Di sisi lain, pemerintah daerah harus membina petani dan perajin untuk memastikan pasokan bahan baku terjamin sehingga investor tertarik berinvestasi.
Seperti di kawasan selatan, sangat berpotensi untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa, jagung, kopi, padi dan lainnya. Jika itu terwujud maka petani semakin bersemangat meningkatkan produksi pertanian karena ada jaminan hasil panen mereka akan diserap oleh pabrik.
Dia mencontohkan, hasil kebun kelapa sawit dan kelapa bisa diolah sendiri menjadi minyak goreng, namun yang terjadi saat ini pengolahannya umumnya harus dibawa ke pabrik di Pulau Jawa.
Rudianur mengapresiasi saat ini di Desa Sabamban Kecamatan Mentaya Hilir Selatan sudah ada investor yang menggarap produk minyak kelapa murni. Kehadiran pabrik tersebut membawa dampak positif bagi petani kelapa dan warga setempat.Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pendataan pemilih pilkades harus lebih teliti
"Pabrik ini menampung kelapa dari masyarakat yang diproduksi menjadi minyak kelapa. Pemasarannya juga dikirim ke beberapa daerah di Indonesia. Dampaknya, harga kelapa yang sebelumnya hanya dihargai Rp500 per butir, kini naik menjadi Rp900 sampai Rp1.100 per butir. Ini kan dampaknya sangat bagus bagi masyarakat kita," demikian Rudianur.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi solidaritas terhadap korban kebakaran
Baca juga: Gara-gara mahkota dan piring malawen, kolektor barang antik tertipu Rp181 juta