Pulang Pisau (ANTARA) - Tim Kajian Daerah Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) RI melakukan kunjungan kerja ke kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah pada Kamis (22/10).
Kedatangan tim, yakni mengadakan pengkajian daerah guna mendapatkan data maupun berbagai informasi yang diperlukan, mengenai kondisi ketahanan pangan terkait ketersediaan pangan lokal, dengan kandungan gizi baik, serta pertumbuhan SDM usia produktif maupun usia kerja di daerah.
"Kajian yang kami lakukan untuk memastikan apa yang menjadi kebijakan presiden dapat terwujud," kata salah satu Tim Setjen Wantannas RI, Brigjen TNI Karev Marpaung.
Adapun kedatangan Tim Setjen Wantannas di Pulang Pisau, disambut Asisten I Setda Kalteng Hamka mewakili Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, bersama jajaran pemerintah kabupaten beserta Forkopimda setempat.
Ia menjelaskan, kedatangan pihaknya bukan hanya untuk melihat ketahanan pangan yang dilakukan di Pulang Pisau, namun juga untuk mempelajari semuanya dengan baik. Hingga akhirnya kebijakan presiden yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 bisa terwujud.
Diketahui bersama lokasi pengembangan food estate yang ditetapkan pemerintah pusat yakni di Pulang Pisau dan Kapuas.
Tim ini sebelumnya sudah ke Kapuas dan menjelaskan kondisi disana di satu sisi melaksanakan ketahanan pangan dan sisi lainnya prevalensi stunting tinggi. Untuk itu, kemudian pihaknya melanjutkan kegiatan di Pulang Pisau, juga untuk melihat ketahanan pangan disana dan bagaimana prevalensi stuntingnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, prioritas utama dari program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, termasuk food estate adalah peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu, sasaran kegiatan pengumpulan data, peninjauan lapangan dan dialog yang pihaknya lakukan, guna menciptakan manusia yang tumbuh dan berkembang secara optimal, hingga pada akhirnya mampu mewujudkan SDM berkualitas, dengan tampilan fisik yang sehat, cerdas, kreatif dan produktif.
"Untuk mewujudkannya harus ada upaya peningkatan pangan lokal dan gizi masyarakat, sebab permasalahan pangan lokal maupun gizi masyarakat di daerah sangat memengaruhi pertumbuhan diri pada SDM usia produktif maupun usia kerja," jelasnya.
Kedatangan tim, yakni mengadakan pengkajian daerah guna mendapatkan data maupun berbagai informasi yang diperlukan, mengenai kondisi ketahanan pangan terkait ketersediaan pangan lokal, dengan kandungan gizi baik, serta pertumbuhan SDM usia produktif maupun usia kerja di daerah.
"Kajian yang kami lakukan untuk memastikan apa yang menjadi kebijakan presiden dapat terwujud," kata salah satu Tim Setjen Wantannas RI, Brigjen TNI Karev Marpaung.
Adapun kedatangan Tim Setjen Wantannas di Pulang Pisau, disambut Asisten I Setda Kalteng Hamka mewakili Pelaksana Tugas Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, bersama jajaran pemerintah kabupaten beserta Forkopimda setempat.
Ia menjelaskan, kedatangan pihaknya bukan hanya untuk melihat ketahanan pangan yang dilakukan di Pulang Pisau, namun juga untuk mempelajari semuanya dengan baik. Hingga akhirnya kebijakan presiden yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 bisa terwujud.
Diketahui bersama lokasi pengembangan food estate yang ditetapkan pemerintah pusat yakni di Pulang Pisau dan Kapuas.
Tim ini sebelumnya sudah ke Kapuas dan menjelaskan kondisi disana di satu sisi melaksanakan ketahanan pangan dan sisi lainnya prevalensi stunting tinggi. Untuk itu, kemudian pihaknya melanjutkan kegiatan di Pulang Pisau, juga untuk melihat ketahanan pangan disana dan bagaimana prevalensi stuntingnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, prioritas utama dari program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, termasuk food estate adalah peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu, sasaran kegiatan pengumpulan data, peninjauan lapangan dan dialog yang pihaknya lakukan, guna menciptakan manusia yang tumbuh dan berkembang secara optimal, hingga pada akhirnya mampu mewujudkan SDM berkualitas, dengan tampilan fisik yang sehat, cerdas, kreatif dan produktif.
"Untuk mewujudkannya harus ada upaya peningkatan pangan lokal dan gizi masyarakat, sebab permasalahan pangan lokal maupun gizi masyarakat di daerah sangat memengaruhi pertumbuhan diri pada SDM usia produktif maupun usia kerja," jelasnya.