Sampit (ANTARA) - Jumlah pasien COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang meninggal dunia bertambah satu orang sehingga total menjadi delapan orang.

"Pasien yang meninggal dunia seorang perempuan berusia 57 tahun, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Pasien meninggal pada pukul 10.30 WIB di ruang isolasi Seroja," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.

Pasien yang meninggal dunia ini diketahui memiliki penyakit penyerta. Kondisinya terus memburuk, apalagi setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

Sesuai aturan, jenazah pasien penderita COVID-19 dimakamkan sesuai protokol kesehatan penanganan COVID-19. Pemerintah daerah berterima kasih karena pihak keluarga bisa memahami kondisi tersebut.

Dengan meninggalnya pasien tersebut maka jumlah warga Kotawaringin Timur yang meninggal karena COVID-19 menjadi delapan orang. Sementara itu, ada kabar menggembirakan karena hari ini tercatat ada 13 orang pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh.

Hingga saat ini, jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 357 orang, terdiri dari 317 orang sembuh, 32 orang masih dirawat dan delapan orang meninggal dunia.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19. Disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan cara efektif agar tidak tertular virus tersebut.

Baca juga: Kunjungi lokasi banjir, Halikinnor serap aspirasi masyarakat

Masyarakat harus memahami bahwa saat ini pandemi COVID-19 belum berakhir. Meski pemerintah daerah mulai memberikan izin untuk kegiatan ekonomi, namun masyarakat diingatkan untuk mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan.

Penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah, sangat dianjurkan. Selain itu, masyarakat diminta menjaga jarak, tidak berkerumun dan sering mencuci tangan menggunakan sabun agar tidak sampai tertular COVID-19.

Menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga dan beristighfar secara teratur. Kewaspadaan ini diharapkan mampu membentengi masyarakat agar tidak tertular COVID-19.

"Kita jangan menganggap remeh, tetapi juga jangan parno. Hal terpenting adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan agar kita tidak sampai tertular COVID-19. Kami yakin masyarakat peduli dengan keselamatan diri sendiri, keluarga dan orang lain. Mohon bantu pemerintah untuk memutus mata rantai penularan COVID-19," demikian Multazam.

Baca juga: Makam terbongkar dampak banjir, DPRD Kotim sarankan ini

Baca juga: DPRD Kotim hargai keputusan dibukanya kembali sekolah

Baca juga: Satu lagi pencari kerang diserang buaya

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024