Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengizinkan sekolah tingkat SMP sederajat membuka kembali pembelajaran dengan sistem tatap muka mulai hari ini (2/11), namun ternyata sebagian besar sekolah belum siap dan masih harus mempersiapkan diri.

"Pantauan kami, memang perlu banyak persiapan. Komitmen kami dengan pihak sekolah, kami beri waktu sampai 8 November untuk mempersiapkan sampai lengkap hingga memenuhi semua syarat yang ditentukan," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 turun ke sekolah-sekolah untuk memeriksa kesiapan sekolah melaksanakan pembelajaran sistem tatap muka. Ada 11 sekolah yang diverifikasi untuk wilayah Kota Sampit.

Sebagian sekolah, seperti SMPN 1 Sampit dan SMPN 2 Sampit telah menyiapkan perlengkapan seperti tempat cuci tangan dan sabun, masker, pelindung wajah dan membuat jadwal belajar tatap muka secara bergantian.

Namun, masih ada beberapa yang dinilai perlu disiapkan, seperti pengaturan jarak kursi dan meja antar siswa. Selain itu, perlu pembersihan ruangan, meja, kursi peralatan belajar, toilet dan fasilitas lainnya.

Hampir delapan bulan belajar tatap muka ditiadakan, membuat banyak peralatan yang kotor. Selain itu, pihak sekolah juga harus tegas dalam melakukan pengawasan untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.

"Kita maklum karena hampir delapan bulan sekolah tidak ada pembelajaran tatap muka, makanya perlu dibersihkan dan dipersiapkan lebih dulu. Makanya sekolah diberi waktu untuk mempersiapkan itu," kata Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur.

Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman mengatakan, pihaknya belum melaksanakan pembelajaran tatap muka karena masih menunggu surat izin dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur.

Baca juga: Baru satu SMP di Sampit diizinkan belajar tatap muka

"Tadi ada beberapa masukan dari Satgas Penanganan COVID-19 dan kami akan segera menyiapkan itu semua. Kami juga akan kembali menggelar rapat untuk mempersiapkannya," kata Abdurrahman.

Kepala SMPN 1 Sampit, Maspa Puluhulawa mengaku senang belajar tatap muka akan dimulai. Pihak sekolah juga sudah mempersiapkan semua kebutuhan seperti tempat mencuci tangan, masker, pelindung wajah, alat pengukur suhu tubuh, cairan pembersih tangan dan lainnya.

"Kami sudah mempersiapkannya sejak beberapa bulan lalu, tapi belum belajar tatap muka belum diizinkan. Dengan diberi kesempatan ini, dalam seminggu ini akan mempersiapkan lagi kekurangannya supaya minggu depan belajar tatap muka sudah bisa dimulai," kata Maspa.

Maspa menjelaskan, pihak sekolah juga sudah meminta persetujuan dari orangtua siswa untuk pelaksanaan sistem belajar tatap muka. Hingga pekan lalu sudah ada 60 persen orangtua siswa yang setuju dan memberikan surat pernyataan, namun pihak sekolah juga tetap mempersiapkan sistem pembelajaran daring bagi siswa yang tidak diizinkan orangtuanya untuk mengikuti sistem belajar tatap muka.
 

Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal bertambah, masyarakat Kotim diminta tingkatkan kewaspadaan

Baca juga: KPU ajak pemuda Kotim menjadi pemilih cerdas


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024