Palangka Raya (ANTARA) - Tim Satuan Tugas (Satgas) Gugus Tugas COVID-19 dan Satgas Aman Nusa Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah menghentikan kegiatan lomba 'manyauk lauk' ( alat penangkap ikan tradisional) yang dilaksanakan di halaman Museum Balanga kota setempat.
Kordinator Lapangan Satgas Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kota Palangka Raya Hemat Siburian, saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut dihentikan karena melanggar protokol kesehatan (prokes) yakni tidak menjaga jarak alias berkerumun.
"Jadi kegiatan tersebut tidak dibubarkan, melainkan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali dengan jadwal yang akan dibuat kembali, karena kegiatan itu sudah melanggar aturan prokes," kata Hemat Siburian yang juga sebagai Kabag Ops Polresta Palangka Raya.
Perwira Polri berpangkat melati satu itu menjelaskan, sebelum dibubarkan kegiatan tersebut tim satgas telah berkoordinasi dengan penanggung jawab dan koordinator kegiatan, sehingga disepakati bersama menghentikan kegiatan tradisional tersebut.
Setelah berkoordinasi, tim gabungan langsung menjelaskan kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk bersama-sama mengatisipasi serta mencegah penyebaran wabah COVID-19. Dan selanjutnya seluruh warga diminta untuk pulang kerumahnya masing-masing
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat berperan aktif serta mencegah dalam memutus mata rantai penyebaran wabah ini, dengan senantiasa menerapkan prokes dan wajib 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ungkapnya.
Dia menambahkan, apabila kegiatan tersebut tidak dihentikan takutnya akan ada penambahan jumlah warga yang positif terkomfirmasi COVID-19. Apalagi jumlah pasien yang terkompirmasi Corona dan menjalani perawatan di rumah sakit, kini masih berada diangka 100 lebih.
Maka dari itu, dengan dihentikannya kegiatan tersebut tentunya menjadi salah satu bentuk dalam menekan warga agar tidak terpapar virus yang sangat membahayakan nyawa manusia.
"Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat serta dapat menekan angka penyebaran COVID-19 khususnya di Kota Palangka Raya," demikian Hemat Siburian.
Kordinator Lapangan Satgas Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kota Palangka Raya Hemat Siburian, saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut dihentikan karena melanggar protokol kesehatan (prokes) yakni tidak menjaga jarak alias berkerumun.
"Jadi kegiatan tersebut tidak dibubarkan, melainkan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali dengan jadwal yang akan dibuat kembali, karena kegiatan itu sudah melanggar aturan prokes," kata Hemat Siburian yang juga sebagai Kabag Ops Polresta Palangka Raya.
Perwira Polri berpangkat melati satu itu menjelaskan, sebelum dibubarkan kegiatan tersebut tim satgas telah berkoordinasi dengan penanggung jawab dan koordinator kegiatan, sehingga disepakati bersama menghentikan kegiatan tradisional tersebut.
Setelah berkoordinasi, tim gabungan langsung menjelaskan kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk bersama-sama mengatisipasi serta mencegah penyebaran wabah COVID-19. Dan selanjutnya seluruh warga diminta untuk pulang kerumahnya masing-masing
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat berperan aktif serta mencegah dalam memutus mata rantai penyebaran wabah ini, dengan senantiasa menerapkan prokes dan wajib 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ungkapnya.
Dia menambahkan, apabila kegiatan tersebut tidak dihentikan takutnya akan ada penambahan jumlah warga yang positif terkomfirmasi COVID-19. Apalagi jumlah pasien yang terkompirmasi Corona dan menjalani perawatan di rumah sakit, kini masih berada diangka 100 lebih.
Maka dari itu, dengan dihentikannya kegiatan tersebut tentunya menjadi salah satu bentuk dalam menekan warga agar tidak terpapar virus yang sangat membahayakan nyawa manusia.
"Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat serta dapat menekan angka penyebaran COVID-19 khususnya di Kota Palangka Raya," demikian Hemat Siburian.