Jakarta (ANTARA) - Lembaga riset pasar Counterpoint Research merilis hasil studi pasar ponsel pintar global, dengan hasil ponsel 5G terlaris di dunia saat ini adalah Samsung Galaxy Note 20 Ultra 5G.
Perangkat unggulan milik perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu di sebagian besar negara di dunia dijual dengan prosesor Snapdragon 865, namun pasar Eropa harus puas dengan versi Exynos 990. Ponsel pintar tersebut mengambil 5 persen dari pangsa pasar.
Pada peringkat tiga teratas terdapat dua model smartphone milik Huawei. Di posisi kedua terdapat Huawei P40 Pro dan posisi ketiga ditempati oleh ponsel kelas menengah Huawei nova 7. Pangsa pasar masing-masing ponsel adalah 4,5 persen dan 4,3 persen.
Dalam kasus Huawei nova 7, dikutip dari laman Gizchina, Jumat, penjualan global bisa dikatakan sama dengan China, karena ponsel tersebut tidak dijual di luar "kampung halamannya" itu.
Baca juga: Samsung beri pertanda hadirnya 'ponsel gulung' masa depan
Sementara, dua flagship tahun 2020 milik Samsung menutup posisi lima teratas, yakni Galaxy Note 20 5G dan Galaxy S20+ 5G masing-masing dengan pangsa pasar 2,9 persen dan 2,4 persen.
Namun, perlu diperhatikan, kekuatan di pasar dapat berubah secara signifikan bulan ini, mengingat Huawei Mate 40 dan keluarga iPhone 12 mulai dijual. Empat varian iPhone 12 memiliki peluang untuk menghancurkan pasar jika dilihat dari kepopuleran pendahulunya.
Raksasa teknologi asal China, Huawei, menjadi salah satu produsen smartphone teratas secara global. Terlepas dari ketidakpastian seputar bisnis ponsel pintarnya secara global, bisnis ini masih terus berlanjut. Jika bisnis ponsel pintarnya di Eropa dan wilayah lain sedang turun, tidak demikian di China.
Bisnis ponsel pintar Huawei sedang "panas-panasnya." Kinerja di China mengimbangi kekecewaan dari belahan dunia lain. Menurut Laporan terbaru dari lembaga riset pasar IDC, Huawei memiliki lebih dari 50 persen pangsa pasar ponsel pintar 5G China, laporan untuk kuartal ketiga tahun 2020.
Hal ini berarti, pangsa pasar produsen ponsel 5G lainnya di China jika digabungkan pun tidak dapat menyaingi Huawei. Produsen ponsel populer, seperti Oppo dan Vivo masing-masing memiliki pangsa pasar 16,2 persen dan 14,5 persen. Sementara, Xiaomi dan Realme masing-masing memiliki 9,2 persn dan 0,9 persen.
Namun, untuk mempertahankan angka ini menjadi tugas berat bagi Huawei. Seiring bertambahnya opsi dari ponsel 5G produsen China lainnya, pangsa Huawei kemungkinan besar akan berkurang. Selain itu, peluncuran iPhone 5G perdana Apple di China juga diperkirakan akan mengambil bagian dari pangsa pasar ponsel 5G Huawei di China.
Baca juga: Samsung luncurkan pesaing Apple dan Huawei lebih awal
Baca juga: Samsung akan 'suntik mati' layanan S Translator
Baca juga: Qualcomm diizinkan jual chip 4G ke Huawei
Perangkat unggulan milik perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu di sebagian besar negara di dunia dijual dengan prosesor Snapdragon 865, namun pasar Eropa harus puas dengan versi Exynos 990. Ponsel pintar tersebut mengambil 5 persen dari pangsa pasar.
Pada peringkat tiga teratas terdapat dua model smartphone milik Huawei. Di posisi kedua terdapat Huawei P40 Pro dan posisi ketiga ditempati oleh ponsel kelas menengah Huawei nova 7. Pangsa pasar masing-masing ponsel adalah 4,5 persen dan 4,3 persen.
Dalam kasus Huawei nova 7, dikutip dari laman Gizchina, Jumat, penjualan global bisa dikatakan sama dengan China, karena ponsel tersebut tidak dijual di luar "kampung halamannya" itu.
Baca juga: Samsung beri pertanda hadirnya 'ponsel gulung' masa depan
Sementara, dua flagship tahun 2020 milik Samsung menutup posisi lima teratas, yakni Galaxy Note 20 5G dan Galaxy S20+ 5G masing-masing dengan pangsa pasar 2,9 persen dan 2,4 persen.
Namun, perlu diperhatikan, kekuatan di pasar dapat berubah secara signifikan bulan ini, mengingat Huawei Mate 40 dan keluarga iPhone 12 mulai dijual. Empat varian iPhone 12 memiliki peluang untuk menghancurkan pasar jika dilihat dari kepopuleran pendahulunya.
Raksasa teknologi asal China, Huawei, menjadi salah satu produsen smartphone teratas secara global. Terlepas dari ketidakpastian seputar bisnis ponsel pintarnya secara global, bisnis ini masih terus berlanjut. Jika bisnis ponsel pintarnya di Eropa dan wilayah lain sedang turun, tidak demikian di China.
Bisnis ponsel pintar Huawei sedang "panas-panasnya." Kinerja di China mengimbangi kekecewaan dari belahan dunia lain. Menurut Laporan terbaru dari lembaga riset pasar IDC, Huawei memiliki lebih dari 50 persen pangsa pasar ponsel pintar 5G China, laporan untuk kuartal ketiga tahun 2020.
Hal ini berarti, pangsa pasar produsen ponsel 5G lainnya di China jika digabungkan pun tidak dapat menyaingi Huawei. Produsen ponsel populer, seperti Oppo dan Vivo masing-masing memiliki pangsa pasar 16,2 persen dan 14,5 persen. Sementara, Xiaomi dan Realme masing-masing memiliki 9,2 persn dan 0,9 persen.
Namun, untuk mempertahankan angka ini menjadi tugas berat bagi Huawei. Seiring bertambahnya opsi dari ponsel 5G produsen China lainnya, pangsa Huawei kemungkinan besar akan berkurang. Selain itu, peluncuran iPhone 5G perdana Apple di China juga diperkirakan akan mengambil bagian dari pangsa pasar ponsel 5G Huawei di China.
Baca juga: Samsung luncurkan pesaing Apple dan Huawei lebih awal
Baca juga: Samsung akan 'suntik mati' layanan S Translator
Baca juga: Qualcomm diizinkan jual chip 4G ke Huawei