Kuala Kurun (ANTARA) - Usaha tanaman hias mulai dilirik warga Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, seiring adanya imbauan dari pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah selama pandemi COVID-19.
Selvi merupakan salah seorang warga Kuala Kurun Kecamatan Kurun yang mulai serius menggeluti usaha tanaman hias, untuk mengisi waktu luang dan beraktivitas di rumah saja.
“Sebenarnya saya sudah memulai usaha tanaman hias sejak 2018 lalu. Namun saat itu tidak optimal karena berbagai aktivitas di luar rumah,” ucap Selvi di Kuala Kurun, Sabtu.
Ia menjelaskan, awalnya usaha tanaman hias yang dirintis sejak 2018 lalu dilakukan seadanya, tanpa menyiapkan ruang khusus untuk merawat berbagai tanaman yang dibudidayakan, di sela pekerjaan utamanya sebagai pegawai negeri sipil.
Saat itu, ujar dia, tanaman hias yang dibudidayakan hanya beberapa jenis. Peminat tanaman hias di Gumas juga masih sedikit, walau sudah dipromosikan dan dipasarkan melalui media sosial.
Lebih lanjut ia memaparkan, pandemi COVID-19 membuat dirinya mengurangi aktivitas diluar rumah dan waktu luang yang dimiliki selepas bekerja, digunakan untuk lebih serius membudidayakan berbagai jenis tanaman hias.
Dijelaskannya, ada beragam tanaman hias yang saat ini dibudidayakan olehnya, seperti aglonema, berbagai jenis tanaman rambat, caladium, monstera, bambu-bambuan, sansiviera dan lainnya.
Berbagai jenis tanaman hias tersebut dijual dengan harga bervariasi, mulai Rp35-Rp250 ribu, tergantung jenis, ukuran, keunikan dan beberapa lainnya.
“Biasanya untuk bibit lebih murah, saya menjual hanya Rp35 ribu per bibit. Kalau sudah jadi yang agak mahal, sekitar Rp250 ribu. Namun itu masih lebih murah jika dibandingkan dengan harga di daerah lain,” paparnya.
Saat ini, tanaman hias yang dijualnya bisa laku terjual antara lima hingga 10 tanaman. Selvi bersyukur di tengah pandemi COVID-19 masih ada hal positif yang bisa dilakukan dan malah menambah pundi-pundi penghasilannya.
“Hal yang paling penting jangan menyerah menghadapi pandemi COVID-19. Banyak hal positif yang bisa dilakukan, walau hanya di rumah, bahkan bisa menambah penghasilan,” demikian Selvi.
Selvi merupakan salah seorang warga Kuala Kurun Kecamatan Kurun yang mulai serius menggeluti usaha tanaman hias, untuk mengisi waktu luang dan beraktivitas di rumah saja.
“Sebenarnya saya sudah memulai usaha tanaman hias sejak 2018 lalu. Namun saat itu tidak optimal karena berbagai aktivitas di luar rumah,” ucap Selvi di Kuala Kurun, Sabtu.
Ia menjelaskan, awalnya usaha tanaman hias yang dirintis sejak 2018 lalu dilakukan seadanya, tanpa menyiapkan ruang khusus untuk merawat berbagai tanaman yang dibudidayakan, di sela pekerjaan utamanya sebagai pegawai negeri sipil.
Saat itu, ujar dia, tanaman hias yang dibudidayakan hanya beberapa jenis. Peminat tanaman hias di Gumas juga masih sedikit, walau sudah dipromosikan dan dipasarkan melalui media sosial.
Lebih lanjut ia memaparkan, pandemi COVID-19 membuat dirinya mengurangi aktivitas diluar rumah dan waktu luang yang dimiliki selepas bekerja, digunakan untuk lebih serius membudidayakan berbagai jenis tanaman hias.
Dijelaskannya, ada beragam tanaman hias yang saat ini dibudidayakan olehnya, seperti aglonema, berbagai jenis tanaman rambat, caladium, monstera, bambu-bambuan, sansiviera dan lainnya.
Berbagai jenis tanaman hias tersebut dijual dengan harga bervariasi, mulai Rp35-Rp250 ribu, tergantung jenis, ukuran, keunikan dan beberapa lainnya.
“Biasanya untuk bibit lebih murah, saya menjual hanya Rp35 ribu per bibit. Kalau sudah jadi yang agak mahal, sekitar Rp250 ribu. Namun itu masih lebih murah jika dibandingkan dengan harga di daerah lain,” paparnya.
Saat ini, tanaman hias yang dijualnya bisa laku terjual antara lima hingga 10 tanaman. Selvi bersyukur di tengah pandemi COVID-19 masih ada hal positif yang bisa dilakukan dan malah menambah pundi-pundi penghasilannya.
“Hal yang paling penting jangan menyerah menghadapi pandemi COVID-19. Banyak hal positif yang bisa dilakukan, walau hanya di rumah, bahkan bisa menambah penghasilan,” demikian Selvi.