Palangka Raya (ANTARA) - Puluhan relawan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ben Brahim S Bahat dan Ujang Iskandar mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya di Jalan Tangka Siang, Senin (14/12) sekitar pukul 17.48 WIB.

Koordinator Relawan Muda Ben-Ujang HM Riban Satia di Kantor KPU Kota Palangka Raya mengatakan, puluhan relawan yang datang ke kantor KPU setempat bertujuan mengklarifikasi mengenai adanya logistik berupa kotak suara yang dibawa oleh beberapa orang mahasiswa.

"Setelah diklarifikasi ternyata kotak suara tersebut bukan logistik untuk Pilkada Kalteng 2020, melainkan logistik pemilu beberapa tahun lalu berbahan alumunium," kata Riban kepada awak media.

Rencananya 10 kotak suara dan 20 bilik pencoblosan yang terbuat dari alumunium itu, dipinjamkan KPU kepada mahasiswa Universitas Palangka Raya dalam rangka pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Riban menyayangkan apa yang dilakukan KPU setempat karena mengeluarkan kotak suara itu pada situasi yang tidak tepat, yakni masih dalam situasi Pilkada Kalteng dan sebentar lagi akan dilakukan rapat pleno surat suara pasca penghitungan di kecamatan.

Tidak berlebihan jika muncul kecurigaan sehingga relawan Ben-Ujang datang meminta penjelasan terkait masalah tersebut. Hal seperti ini seharusnya bisa dihindari dan diantisipasi sejak awal agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

"Makanya keluarnya 10 kotak suara dari kantor KPU tersebut, sehingga membuat orang yang aneh-aneh ketika melihatnya," bebernya.

Salah seorang relawan Ben-Ujang bernama Ediansyah yang pertama kali melihat 10 kotak suara tersebut dibawa oleh beberapa orang mahasiswa UPR menggunakan sepeda motor menjelaskan, mulanya ia bersama tiga orang rekannya berada di kantor KPU Kota Palangka Raya.

Ketika itu ia keliling kantor KPU melihat kondisi di sekitar dalam keadaan sepi. Kemudian ia bersama dua orang rekannya perempuan mencari minuman di salah satu warung di dekat kantor KPU.

Tidak lama kemudian sore itu pihaknya melihat ada enam pemuda menggunakan tiga sepeda motor, membawa enam kotak suara berjenis alumunium.

"Sekitar 15 menit setelah enam kotak keluar, keluar lagi dari kantor KPU empat kotak jadi jumlahnya 10 kotak. Saya juga tidak tahu kotak tersebut mau dibawa ke mana dan kami sama orang di sekitar KPU juga tidak tahu. Itulah muncul kecurigaan kami," ucapnya.

Ketua KPU Kota Palangka Raya Ngismatul Choiriyah menuturkan, logistik yang dikeluarkan itu bukanlah logistik untuk Pilkada Kalteng, melainkan bekas pilkada beberapa tahun yang lalu dan jenisnya pun berbeda dengan sekarang.

"Logistik itu sebenarnya dipinjam sama mahasiswa yang kebetulan melaksanakan pemilihan Presiden BEM di UPR. Seperti biasanya mereka pinjam ke tempat kami dan kami pinjamkan dengan bermohon melalui surat," tegasnya.

Baca juga: KONI serahkan bantuan ke cabor panjat tebing Palangka Raya

Baca juga: Waspadai peredaran makanan kedaluwarsa memanfaatkan momen Natal

Baca juga: Jelang Natal masyarakat diminta tingkatkan kerukunan antarumat beragama

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024