Palangka Raya (ANTARA) - Banyak dampak positif yang diterima Provinsi Kalimantan Tengah dengan adanya pelaksanaan Program Food Estate oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah di wilayah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
"Diantaranya peningkatan sarana prasarana pada sejumlah pelabuhan di Kapuas-Pulang Pisau 2021 mendatang gencar dilakukan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kalteng, Yulindra Dedy saat dihubungi dari Palangka Raya, Minggu.
Yulindra memaparkan, ada sekitar tujuh pelabuhan penyeberangan feri Kapuas-Pulang Pisau yang akan dikembangkan secara sekaligus pada 2021 mendatang.
Diantaranya pelabuhan yang berada di kawasan Mintin, Mentangai, Lupak dan beberapa lainnya. Juga akan dilakukan pengembangan Pelabuhan Bahaur yang semuanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Rencana tersebut berdasarkan hasil rapat bersama pihak kementerian, sehingga akan dilaksanakan pembangunannya pada 2021 mendatang," jelasnya.
Pengembangan pelabuhan dilakukan bertujuan untuk menunjang mobilitas angkutan hasil-hasil dari kegiatan food estate kedepannya. Selain itu juga sebagai upaya mendukung aktivitas warga sehari-harinya.
Dikarenakan berdasarkan evalusasi bersama antara pemerintah pusat-daerah, sarana dan prasarana pada pelabuhan-pelabuhan tersebut memerlukan peningkatan. Untuk tahap awal yakni peningkatan dermaga, hingga nantinya dilanjutkan dengan melengkapi kapal sesuai kebutuhan.
"Saya lupa tepatnya berapa, yang jelas anggaran untuk kegiatan pembangunan semua pelabuhan itu dari pemerintah pusat mencapai ratusan miliar. Untuk pengembangan Pelabuhan Bahaur saja, rencananya sekitar Rp38 miliar," terangnya.
Yulindra mengatakan, rencana kegiatan pembangunan ini diyakini bakal memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat maupun daerah. Sebab sarpras pelabuhan dan lainnya diperkirakan akan terus ditingkatkan, seiring dengan upaya mendukung pelaksanaan food estate.
Rencana kegiatan ini, sesuai dengan komitmen yang sebelumnya disampaikan Kementerian Perhubungan RI yang siap mendukung secara optimal menyukseskan food estate di Kalteng, baik melalui jalur udara, darat maupun laut atau air.
"Diantaranya peningkatan sarana prasarana pada sejumlah pelabuhan di Kapuas-Pulang Pisau 2021 mendatang gencar dilakukan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kalteng, Yulindra Dedy saat dihubungi dari Palangka Raya, Minggu.
Yulindra memaparkan, ada sekitar tujuh pelabuhan penyeberangan feri Kapuas-Pulang Pisau yang akan dikembangkan secara sekaligus pada 2021 mendatang.
Diantaranya pelabuhan yang berada di kawasan Mintin, Mentangai, Lupak dan beberapa lainnya. Juga akan dilakukan pengembangan Pelabuhan Bahaur yang semuanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Rencana tersebut berdasarkan hasil rapat bersama pihak kementerian, sehingga akan dilaksanakan pembangunannya pada 2021 mendatang," jelasnya.
Pengembangan pelabuhan dilakukan bertujuan untuk menunjang mobilitas angkutan hasil-hasil dari kegiatan food estate kedepannya. Selain itu juga sebagai upaya mendukung aktivitas warga sehari-harinya.
Dikarenakan berdasarkan evalusasi bersama antara pemerintah pusat-daerah, sarana dan prasarana pada pelabuhan-pelabuhan tersebut memerlukan peningkatan. Untuk tahap awal yakni peningkatan dermaga, hingga nantinya dilanjutkan dengan melengkapi kapal sesuai kebutuhan.
"Saya lupa tepatnya berapa, yang jelas anggaran untuk kegiatan pembangunan semua pelabuhan itu dari pemerintah pusat mencapai ratusan miliar. Untuk pengembangan Pelabuhan Bahaur saja, rencananya sekitar Rp38 miliar," terangnya.
Yulindra mengatakan, rencana kegiatan pembangunan ini diyakini bakal memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat maupun daerah. Sebab sarpras pelabuhan dan lainnya diperkirakan akan terus ditingkatkan, seiring dengan upaya mendukung pelaksanaan food estate.
Rencana kegiatan ini, sesuai dengan komitmen yang sebelumnya disampaikan Kementerian Perhubungan RI yang siap mendukung secara optimal menyukseskan food estate di Kalteng, baik melalui jalur udara, darat maupun laut atau air.