Jakarta (ANTARA) - Pandemi global berdampak negatif pada ekonomi di seluruh dunia, yang membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. Terlepas dari hal ini, produk konsumen tertentu mengalami imbas positif tahun ini.
Pasar tablet meningkat ketika pandemi mengharuskan orang untuk bekerja dari rumah. Penjualan tablet juga mendapat pengaruh positif dari pembelajaran jarak jauh anak-anak usia sekolah, yang membuat keluarga menambah perangkat.
Baca juga: Jadwal peluncuran tablet iPad Pro
Menurut perusahaan riset pasar Canalys, dikutip dari Phone Arena, Senin, pembelian ini meningkatkan jumlah PC dan tablet dari 1,64 miliar pada akhir 2019 diprediksi menjadi 1,77 miliar pada akhir tahun depan.
Komponen yang digunakan untuk memproduksi tablet, seperti layar dan prosesor sulit diselesaikan karena permintaan yang tinggi. Perkiraan untuk tahun depan akan lebih tinggi karena kekurangan pasokan tersebut.
Analis Canalys, Ishan Dutt, bercerita tentang kebutuhan perangkat pada awal pandemi tahun ini, tepatnya April lalu, seorang pelanggan mengatakan bahwa perangkat apa pun dengan keyboard sangat dibutuhkan selama pengiriman barang tidak lebih dari satu pekan.
Meski menurut Dutt keputusasaan untuk mendapat perangkat seperti itu telah mereda, permintaan tetap meningkat yang terus menekan produsen.
Hal senada disampaikan analis dari perusahaan riset pasar IDC, Ryan Reith. Menurut dia, permintaan tablet, PC dan laptop diperkirakan terus meningkat hingga 2022 karena pemerintah di berbagai negara memberikan uang stimulus untuk sekolah dan bisnis.
Permintaan untuk tablet, PC dan laptop telah merosot sejak iPhone diluncurkan pada 2007. Pengiriman PC mencapai puncaknya sekitar 300 juta unit pada 2008, kemudian turun menjadi 250 juta unit.
Baca juga: Petugas amankan ribuan tablet obat ilegal asal Malaysia
Namun, kini secara tidak terduga, level 300 juta kembali karena para analis melihat bahwa banyak PC yang dikapalkan akhir tahun ini. Analis juga memperkirakan pengiriman tablet tumbuh lebih cepat dari perkiraan pertumbuhan 15 persen untuk PC pada 2020.
Pada musim semi tahun depan, Apple dikabarkan akan menawarkan iPad entry level dengan Touch ID, chipset A13 Bionic yang digunakan pada seri iPhone 11, dengan harga 299 dolar AS atau sekitar Rp4,2 juta.
Model iPad Pro baru juga akan segera hadir dan dapat mendukung 5G, dengan tampilan layar OLED dan ditenagai chipset Bionic A14X.
Dua perangkat tersebut diperkirakan akan masuk ke pasar pada paruh kedua tahun depan. Apple mengalami pertumbuhan penjualan iPad, naik 11,5 persen selama tahun fiskal terakhir. Untuk kuartal keempat, kenaikan tahun ke tahun dalam penjualan iPad naik 46 persen.
iPad tetap menjadi tablet paling populer yang tersedia dan dengan pandemi yang terus meningkatkan permintaan untuk perangkat ini, Apple mengembangkan lini yang lebih luas dengan fitur-fitur yang lebih baru yang akan menjaga permintaan tetap tinggi dan membuat Apple tetap di puncak pasar tablet.
Baca juga: Huawei hadirkan tablet entry level MatePad T8
Baca juga: Luncurkan Tab 8, ADVAN targetkan pelajar
Baca juga: Apakah masih diminati tablet Samsung dipasaran?
Pasar tablet meningkat ketika pandemi mengharuskan orang untuk bekerja dari rumah. Penjualan tablet juga mendapat pengaruh positif dari pembelajaran jarak jauh anak-anak usia sekolah, yang membuat keluarga menambah perangkat.
Baca juga: Jadwal peluncuran tablet iPad Pro
Menurut perusahaan riset pasar Canalys, dikutip dari Phone Arena, Senin, pembelian ini meningkatkan jumlah PC dan tablet dari 1,64 miliar pada akhir 2019 diprediksi menjadi 1,77 miliar pada akhir tahun depan.
Komponen yang digunakan untuk memproduksi tablet, seperti layar dan prosesor sulit diselesaikan karena permintaan yang tinggi. Perkiraan untuk tahun depan akan lebih tinggi karena kekurangan pasokan tersebut.
Analis Canalys, Ishan Dutt, bercerita tentang kebutuhan perangkat pada awal pandemi tahun ini, tepatnya April lalu, seorang pelanggan mengatakan bahwa perangkat apa pun dengan keyboard sangat dibutuhkan selama pengiriman barang tidak lebih dari satu pekan.
Meski menurut Dutt keputusasaan untuk mendapat perangkat seperti itu telah mereda, permintaan tetap meningkat yang terus menekan produsen.
Hal senada disampaikan analis dari perusahaan riset pasar IDC, Ryan Reith. Menurut dia, permintaan tablet, PC dan laptop diperkirakan terus meningkat hingga 2022 karena pemerintah di berbagai negara memberikan uang stimulus untuk sekolah dan bisnis.
Permintaan untuk tablet, PC dan laptop telah merosot sejak iPhone diluncurkan pada 2007. Pengiriman PC mencapai puncaknya sekitar 300 juta unit pada 2008, kemudian turun menjadi 250 juta unit.
Baca juga: Petugas amankan ribuan tablet obat ilegal asal Malaysia
Namun, kini secara tidak terduga, level 300 juta kembali karena para analis melihat bahwa banyak PC yang dikapalkan akhir tahun ini. Analis juga memperkirakan pengiriman tablet tumbuh lebih cepat dari perkiraan pertumbuhan 15 persen untuk PC pada 2020.
Pada musim semi tahun depan, Apple dikabarkan akan menawarkan iPad entry level dengan Touch ID, chipset A13 Bionic yang digunakan pada seri iPhone 11, dengan harga 299 dolar AS atau sekitar Rp4,2 juta.
Model iPad Pro baru juga akan segera hadir dan dapat mendukung 5G, dengan tampilan layar OLED dan ditenagai chipset Bionic A14X.
Dua perangkat tersebut diperkirakan akan masuk ke pasar pada paruh kedua tahun depan. Apple mengalami pertumbuhan penjualan iPad, naik 11,5 persen selama tahun fiskal terakhir. Untuk kuartal keempat, kenaikan tahun ke tahun dalam penjualan iPad naik 46 persen.
iPad tetap menjadi tablet paling populer yang tersedia dan dengan pandemi yang terus meningkatkan permintaan untuk perangkat ini, Apple mengembangkan lini yang lebih luas dengan fitur-fitur yang lebih baru yang akan menjaga permintaan tetap tinggi dan membuat Apple tetap di puncak pasar tablet.
Baca juga: Huawei hadirkan tablet entry level MatePad T8
Baca juga: Luncurkan Tab 8, ADVAN targetkan pelajar
Baca juga: Apakah masih diminati tablet Samsung dipasaran?