Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mendorong Pemerintah Desa Upon Batu, Kecamatan Tewah agar mengangkat petugas kebersihan untuk membersihkan berbagai objek wisata yang ada di desa itu dari sampah.

“Baru-baru ini wisatawan yang berkunjung ke Upon Batu melonjak dan menimbulkan banyaknya sampah yang menumpuk. Ini harus menjadi perhatian kita,” ucap Iceu saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.

Dia menyebut, saat ini akses jalan dari Kuala Kurun menuju Upon Batu sudah mulus beraspal. Di sana juga sudah terbangun jembatan gantung, yang memudahkan masyarakat untuk menuju desa tersebut.

Dengan sarana infrastruktur yang sudah baik, ujar politisi Partai Golongan Karya ini, wisatawan semakin banyak yang berkunjung ke Upon Batu, khususnya pada hari-hari tertentu atau pada saat liburan.

Sayangnya, kesadaran sebagian pengunjung Upon Batu terhadap kebersihan lingkungan masih rendah, dimana masih ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Terlebih, fasilitas tempat sampah di sana juga belum memadai yakni jumlahnya masih sedikit.

“Saya mendorong dinas terkait dan pemerintah desa untuk memperhatikan permasalahan sampah, dengan cara menyediakan tempat sampah lebih banyak dan mengangkat petugas yang khusus membersihkan objek wisata dari sampah,” tuturnya.

Selain itu, dia juga mengimbau wisatawan yang berkunjung ke berbagai objek wisata yang ada di Upon Batu agar memperhatikan kebersihan lingkungan, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.

Terpisah, Kepala Desa Upon Batu Isaskar mengatakan permasalahan sampah di objek wisata menjadi perhatian khusus dari pemerintah desa setempat. Pada tahun 2020 lalu telah diadakan lima tong sampah dan tahun ini rencananya akan ditambah lagi.

Di Upon Batu, sambung dia, telah terbentuk kelompok sadar wisata yang terdiri dari sekitar 20 orang dan khusus mengelola berbagai hal terkait pariwisata di desa setempat, termasuk kebersihan.

Dia menerangkan, pengelolaan kelompok sadar wisata tersebut hampir sama dengan pengelolaan badan usaha milik desa. Untuk honor mereka rencananya berasal dari pungutan tiket masuk dan tidak dianggarkan dari anggaran desa.

“Sebenarnya sudah ada dari kelompok sadar wisata yang khusus mengurus kebersihan, hanya saja belum dikukuhkan sehingga yang bersangkutan ini belum bisa menjalankan tugasnya,” jelas Isaskar.

Baca juga: Legislator Gumas prihatin kecelakaan lalu lintas meningkat

Baca juga: Pemuda Gumas bersihkan objek wisata dari sampah

Baca juga: Disbudpar Gumas teliti benda objek diduga cagar budaya di Rabauh

Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024