Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah M Iqbal Hasanuddin menyatakan, tidak ada warga dari provinsi setempat yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
"Dari seluruh posko yang tersebar di sejumlah daerah, kami belum melihat saudara-saudara kita dari Kalteng yang menjadi penumpang di tragedi hilangnya pesawat Sriwijaya Air," kata Iqbal di Palangka Raya, Selasa.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya juga akan terus memantau perkembangan penelusuran terkait nama-nama yang menjadi penumpang di pesawat tersebut.
"Ini kan masih terus dilakukan identifikasi dan pengolahan data oleh pihak terkait baik maskapai, kementerian dan maupun tim identifikasi. Kami dari Kalteng juga akan terus memantau perkembangannya," kata Iqbal.
Pihaknya pun turut berduka atas insiden kecelakaan transportasi udara di awal tahun 2021 yang dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan tersebut.
Sementara itu pada Senin (11/1) Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo menyatakan pihaknya telah melakukan kunjungan ke rumah-rumah korban pesawat jatuh di 24 kabupaten/kota untuk melakukan pendataan terkait penyaluran santunan.
Baca juga: Keluarga korban jatuh pesawat Sriwijaya tunggu proses identifikasi di RS Polri
Dari data yang sudah dikumpulkan tersebut, nantinya Jasa Raharja akan mengeluarkan santunan untuk diberikan kepada keluarga korban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Budi berharap agar bantuan yang diberikan tersebut dapat meringankan beban keluarga meski duka yang sangat mendalam dialami oleh seluruh pihak saat ini atas insiden tersebut.
Terkait penyaluran santunan, Budi menyebut pihaknya menunggu data resmi dari Kepolisian untuk kemudian dicocokkan.
Sebelumnya dalam keterangan pers yang dikeluarkan Sriwijaya Air disampaikan bahwa tanggal 9 Januari 2021 pada pukul 14.40 WIB telah terjadi kehilangan kontak terhadap pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta (CGK) – Pontianak (PNK).
Pesawat tersebut diawaki oleh 6 crew aktif serta mengangkut 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain itu pada penerbangan tersebut juga terdapat 6 awak sebagai penumpang (extra crew).
Baca juga: Penyerahan jenazah korban Sriwijaya tunggu kesepakatan keluarga
Baca juga: RS Polri terima 16 kantong jenazah
Baca juga: Suara Sriwijaya Air mengujam laut menggetarkan rumah penduduk
"Dari seluruh posko yang tersebar di sejumlah daerah, kami belum melihat saudara-saudara kita dari Kalteng yang menjadi penumpang di tragedi hilangnya pesawat Sriwijaya Air," kata Iqbal di Palangka Raya, Selasa.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya juga akan terus memantau perkembangan penelusuran terkait nama-nama yang menjadi penumpang di pesawat tersebut.
"Ini kan masih terus dilakukan identifikasi dan pengolahan data oleh pihak terkait baik maskapai, kementerian dan maupun tim identifikasi. Kami dari Kalteng juga akan terus memantau perkembangannya," kata Iqbal.
Pihaknya pun turut berduka atas insiden kecelakaan transportasi udara di awal tahun 2021 yang dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan tersebut.
Sementara itu pada Senin (11/1) Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo menyatakan pihaknya telah melakukan kunjungan ke rumah-rumah korban pesawat jatuh di 24 kabupaten/kota untuk melakukan pendataan terkait penyaluran santunan.
Baca juga: Keluarga korban jatuh pesawat Sriwijaya tunggu proses identifikasi di RS Polri
Dari data yang sudah dikumpulkan tersebut, nantinya Jasa Raharja akan mengeluarkan santunan untuk diberikan kepada keluarga korban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Budi berharap agar bantuan yang diberikan tersebut dapat meringankan beban keluarga meski duka yang sangat mendalam dialami oleh seluruh pihak saat ini atas insiden tersebut.
Terkait penyaluran santunan, Budi menyebut pihaknya menunggu data resmi dari Kepolisian untuk kemudian dicocokkan.
Sebelumnya dalam keterangan pers yang dikeluarkan Sriwijaya Air disampaikan bahwa tanggal 9 Januari 2021 pada pukul 14.40 WIB telah terjadi kehilangan kontak terhadap pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 dengan rute Jakarta (CGK) – Pontianak (PNK).
Pesawat tersebut diawaki oleh 6 crew aktif serta mengangkut 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain itu pada penerbangan tersebut juga terdapat 6 awak sebagai penumpang (extra crew).
Baca juga: Penyerahan jenazah korban Sriwijaya tunggu kesepakatan keluarga
Baca juga: RS Polri terima 16 kantong jenazah
Baca juga: Suara Sriwijaya Air mengujam laut menggetarkan rumah penduduk