Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengharapkan adanya kritik kepada dirinya agar dalam melaksanakan pembangunan dapat berjalan secara maksimal yang tujuan akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.
“Kritik itu perlu. Jika tidak ada kritik, nanti bisa menjadi kebablasan dalam melaksanakan pembangunan. Namun yang diharapkan itu adalah kritik membangun yang disertai pemikiran positif sehingga ada solusi terbaik,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Minggu.
Pengawasan dan kritik adalah hak publik atau masyarakat. Kritik tersebut sebagai bentuk pengawasan dan kepedulian terhadap pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bartim.
Sejak menjabat sebagai Bupati Bartim pada tahun 2013 lalu hingga saat ini, Ampera mengakui tidak alergi terhadap kritikan. Baginya, kritikan akan menjadi bahan koreksi dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan dan pembangunan.
DPRD Bartim selaku mitra kerja pemerintah setempat sering menyampaikan kritikan yang konstruktif. Setiap kritikan yang disampaikan anggota maupun fraksi DPRD Bartim menjadi bahan evaluasi dalam menjalankan roda pemerintahan guna mencapai pembangunan yang diharapkan, yakni menuju Bumi Jari Janang Kalalawah.
“Semua partai partai politik yang ada di DPRD Bartim selama ini telah banyak memberikan masukan, saran dan kritikan yang bersifat membangun. Komunikasi dengan partai politik, komunikasi dengan DPRD Bartim selaku mitra kerja terus ditingkatkan,” kata Ampera.
Dia menambahkan, kritik membangun lebih baik daripada menghujat dan memfitnah. Ampera juga mengingatkan bahwa dalam membangun suatu daerah perlu kebersamaan dan bergandeng tangan.
“Mari bersama-sama membangun Bartim. Dengan kebersamaan, maka seberat apapun pembangunan akan bisa dilaksanakan,” kata Ampera.
Kebersamaan diharapkan tidak hanya dijalin antara masyarakat dengan pemerintahan, tetapi mencakup semua elemen masyarakat di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, bahkan warga Bartim yang berada di luar daerah.
Baca juga: Bupati Bartim harapkan PKPI lahirkan "new leader"
Baca juga: CPNS dituntut profesional dan sukseskan visi-misi pembangunan Bartim
“Kritik itu perlu. Jika tidak ada kritik, nanti bisa menjadi kebablasan dalam melaksanakan pembangunan. Namun yang diharapkan itu adalah kritik membangun yang disertai pemikiran positif sehingga ada solusi terbaik,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Minggu.
Pengawasan dan kritik adalah hak publik atau masyarakat. Kritik tersebut sebagai bentuk pengawasan dan kepedulian terhadap pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bartim.
Sejak menjabat sebagai Bupati Bartim pada tahun 2013 lalu hingga saat ini, Ampera mengakui tidak alergi terhadap kritikan. Baginya, kritikan akan menjadi bahan koreksi dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan dan pembangunan.
DPRD Bartim selaku mitra kerja pemerintah setempat sering menyampaikan kritikan yang konstruktif. Setiap kritikan yang disampaikan anggota maupun fraksi DPRD Bartim menjadi bahan evaluasi dalam menjalankan roda pemerintahan guna mencapai pembangunan yang diharapkan, yakni menuju Bumi Jari Janang Kalalawah.
“Semua partai partai politik yang ada di DPRD Bartim selama ini telah banyak memberikan masukan, saran dan kritikan yang bersifat membangun. Komunikasi dengan partai politik, komunikasi dengan DPRD Bartim selaku mitra kerja terus ditingkatkan,” kata Ampera.
Dia menambahkan, kritik membangun lebih baik daripada menghujat dan memfitnah. Ampera juga mengingatkan bahwa dalam membangun suatu daerah perlu kebersamaan dan bergandeng tangan.
“Mari bersama-sama membangun Bartim. Dengan kebersamaan, maka seberat apapun pembangunan akan bisa dilaksanakan,” kata Ampera.
Kebersamaan diharapkan tidak hanya dijalin antara masyarakat dengan pemerintahan, tetapi mencakup semua elemen masyarakat di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, bahkan warga Bartim yang berada di luar daerah.
Baca juga: Bupati Bartim harapkan PKPI lahirkan "new leader"
Baca juga: CPNS dituntut profesional dan sukseskan visi-misi pembangunan Bartim