Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas memerintahkan seluruh camat yang ada di kabupaten setempat untuk memantau kondisi debit air sungai di wilayah masing-masing.
“Kita tahu bahwa curah hujan meningkat dan kemungkinan besar akan berdampak pada meluapnya air sungai. Jika debit air sungai terpantau terus naik maka masyarakat bisa diimbau untuk bersiaga menghadapi banjir,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Minggu.
Ada beberapa desa yang rawan banjir karena dataran rendah dan akibat sungai meluap seperti di Kecamatan Dusun Tengah, Pematang Karau, Paku, Awang, Paju Epat, Dusun Timur dan Patangkep Tutui.
Camat juga diminta bekerjasama dan berkomunikasi secara intens terkait kondisi wilayah masing-masing. Jika ada warga yang terdampak banjir maka harus segera membentuk tim siaga darurat tingkat desa dan kecamatan.
Informasi yang cepat dan akurat akan ditindaklanjuti dengan pertolongan dan bantuan yang cepat pula, sehingga bisa meminimalisir korban akibat bencana alam.
“Saat ini sudah ada instansi teknis yang membidanginya yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diharapkan mampu menanggulangi korban bencana seperti banjir, tanah longsor dan lainnya,” kata Ampera lagi.
Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra mengatakan, seluruh jajaran Polsek juga diminta untuk memantau kondisi di wilayah masing-masing, terutama rawan banjir dan longsor.
“Kapolsek sudah kami perintahkan untuk melakukan pengecekan kondisi sungai di wilayah masing-masing dan laporannya diminta setiap hari,” kata Afandi.
Polsek Pematang Karau, Dusun Tengah, Dusun Timur dan Patangkep Tutui memberikan informasi kondisi debit air di wilayah masing-masing, hingga saat ini keadaan dinilai masih aman dan kondusif.
“Jika bersifat penting, Kapolsek jajaran diminta segera berkoordinasi. Sejumlah personel juga sudah disiapkan untuk membantu saat di lapangan terjadi bencana,” demikian Afandi.
Baca juga: Bupati Bartim harapkan kritik membangun
“Kita tahu bahwa curah hujan meningkat dan kemungkinan besar akan berdampak pada meluapnya air sungai. Jika debit air sungai terpantau terus naik maka masyarakat bisa diimbau untuk bersiaga menghadapi banjir,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Minggu.
Ada beberapa desa yang rawan banjir karena dataran rendah dan akibat sungai meluap seperti di Kecamatan Dusun Tengah, Pematang Karau, Paku, Awang, Paju Epat, Dusun Timur dan Patangkep Tutui.
Camat juga diminta bekerjasama dan berkomunikasi secara intens terkait kondisi wilayah masing-masing. Jika ada warga yang terdampak banjir maka harus segera membentuk tim siaga darurat tingkat desa dan kecamatan.
Informasi yang cepat dan akurat akan ditindaklanjuti dengan pertolongan dan bantuan yang cepat pula, sehingga bisa meminimalisir korban akibat bencana alam.
“Saat ini sudah ada instansi teknis yang membidanginya yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diharapkan mampu menanggulangi korban bencana seperti banjir, tanah longsor dan lainnya,” kata Ampera lagi.
Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra mengatakan, seluruh jajaran Polsek juga diminta untuk memantau kondisi di wilayah masing-masing, terutama rawan banjir dan longsor.
“Kapolsek sudah kami perintahkan untuk melakukan pengecekan kondisi sungai di wilayah masing-masing dan laporannya diminta setiap hari,” kata Afandi.
Polsek Pematang Karau, Dusun Tengah, Dusun Timur dan Patangkep Tutui memberikan informasi kondisi debit air di wilayah masing-masing, hingga saat ini keadaan dinilai masih aman dan kondusif.
“Jika bersifat penting, Kapolsek jajaran diminta segera berkoordinasi. Sejumlah personel juga sudah disiapkan untuk membantu saat di lapangan terjadi bencana,” demikian Afandi.
Baca juga: Bupati Bartim harapkan kritik membangun