Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memperkuat sinergi dengan berbagai pihak terkait dari seluruh kabupaten/kota, guna menghadapi potensi atau ancaman bencana banjir dan lainnya.
"Menghadapi potensi bencana seperti banjir, kami akan membuat kebijakan, agar di awal adanya indikasi bencana segera bentuk satgas, jadi tidak lagi menunggu terjadinya bencana, guna meminimalisir berbagai risiko," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Senin.
Sebelumnya diketahui pada Jumat (15/1), pemprov melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) provinsi telah menggelar rapat koordinasi secara daring, bersama BPBD kabupaten/kota se-Kalteng.
Lebih lanjut Fahrizal menjelaskan, pihaknya secara rutin terus memonitor terkait perkembangan cuaca yang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisima (BMKG) setempat.
Saat ini untuk sementara di Kalteng tetap terjadi hujan namun tidak ekstrem. Meski demikian pihaknya tetap menginformasikannya kepada masyarakat, agar tetap waspada dan lebih berhati-hati, khususnya di permukiman-permukiman yang rawan banjir.
"Kami melalui dinas terkait tetap melaksanakan sosialisasi tentang risiko bencana, guna mengingatkan masyarakat," jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala BPBPK Kalteng Darliansjah sebelumnya memaparkan, rapat koordinasi yang pihaknya lakukan minggu lalu, sebagai upaya dini penanggulangan potensi banjir.
Pihaknya juga sudah mengarahkan agar kabupaten/kota menyiapkan anggaran maupun personel, serta bisa segera menetapkan status menghadapi perkembangan kondisi di lapangan.
"Semua itu kami lakukan, agar upaya penanganan atau antisipasi bisa dilakukan secara maksimal, termasuk memudahkan fungsi koordinasi dan komando," ungkapnya.
Berdasarkan paparan dan kajian BMKG kepada pihaknya dalam 10 hari kedua Januari, curah hujan kategori menengah terjadi di Seruyan, sedangkan daerah lainnya masih rendah.
Selanjutnya Februari-Maret curah hujan rata-rata rendah, namun pihaknya berkomitmen terus siaga serta rutin memperbarui analisis dan kajian cepat terkait perkembangan cuaca tersebut.
"Menghadapi potensi bencana seperti banjir, kami akan membuat kebijakan, agar di awal adanya indikasi bencana segera bentuk satgas, jadi tidak lagi menunggu terjadinya bencana, guna meminimalisir berbagai risiko," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Senin.
Sebelumnya diketahui pada Jumat (15/1), pemprov melalui Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) provinsi telah menggelar rapat koordinasi secara daring, bersama BPBD kabupaten/kota se-Kalteng.
Lebih lanjut Fahrizal menjelaskan, pihaknya secara rutin terus memonitor terkait perkembangan cuaca yang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisima (BMKG) setempat.
Saat ini untuk sementara di Kalteng tetap terjadi hujan namun tidak ekstrem. Meski demikian pihaknya tetap menginformasikannya kepada masyarakat, agar tetap waspada dan lebih berhati-hati, khususnya di permukiman-permukiman yang rawan banjir.
"Kami melalui dinas terkait tetap melaksanakan sosialisasi tentang risiko bencana, guna mengingatkan masyarakat," jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala BPBPK Kalteng Darliansjah sebelumnya memaparkan, rapat koordinasi yang pihaknya lakukan minggu lalu, sebagai upaya dini penanggulangan potensi banjir.
Pihaknya juga sudah mengarahkan agar kabupaten/kota menyiapkan anggaran maupun personel, serta bisa segera menetapkan status menghadapi perkembangan kondisi di lapangan.
"Semua itu kami lakukan, agar upaya penanganan atau antisipasi bisa dilakukan secara maksimal, termasuk memudahkan fungsi koordinasi dan komando," ungkapnya.
Berdasarkan paparan dan kajian BMKG kepada pihaknya dalam 10 hari kedua Januari, curah hujan kategori menengah terjadi di Seruyan, sedangkan daerah lainnya masih rendah.
Selanjutnya Februari-Maret curah hujan rata-rata rendah, namun pihaknya berkomitmen terus siaga serta rutin memperbarui analisis dan kajian cepat terkait perkembangan cuaca tersebut.