Banjarbaru (ANTARA) - Jalur jalan darat lintas kabupaten yang menghubungkan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, telah bisa dilintasi kendaraan karena genangan air yang menutupi badan jalan selama beberapa hari terakhir sudah surut.
"Seiring tak ada lagi hujan air terus surut dan sekarang kendaraan sudah bisa melintas di jalan poros Pelaihari melalui Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang," kata Kapolsek Banjarbaru Barat, Polres Banjarbaru Kompol Andri Hutagalung, Sabtu.
Meski telah bisa dilintasi, namun pengendara tetap diimbau untuk berhati-hati lantaran masih ada beberapa titik genangan air seperti di kawasan Pengayuan.
Selain di jalan raya, banjir yang sebelumnya menggenangi rumah warga juga telah surut. Hanya ada beberapa permukiman yang berada di dataran lebih rendah masih tergenang dengan ketinggian air sekitar 30 sampai 50 centimeter.
"Untuk permukiman yang masih tergenang terus kami pantau. Terutama mendata warga yang masih terdampak sehingga mendapatkan bantuan seperti kebutuhan paket sembako dan makanan siap santap," jelas Andri.
Diketahui Kelurahan Landasan Ulin Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanah Laut sebelumnya menjadi titik banjir terparah di Kota Banjarbaru selain Kecamatan Cempaka.
Ada sekitar 1.000 jiwa terdampak banjir di empat RT. Bahkan gedung SDN 1 Landasan Ulin Selatan juga tergenang air selama dua pekan.
Tingginya air yang mencapai satu meter lebih juga menutus jalan poros lintas kabupaten.
"Seiring tak ada lagi hujan air terus surut dan sekarang kendaraan sudah bisa melintas di jalan poros Pelaihari melalui Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang," kata Kapolsek Banjarbaru Barat, Polres Banjarbaru Kompol Andri Hutagalung, Sabtu.
Meski telah bisa dilintasi, namun pengendara tetap diimbau untuk berhati-hati lantaran masih ada beberapa titik genangan air seperti di kawasan Pengayuan.
Selain di jalan raya, banjir yang sebelumnya menggenangi rumah warga juga telah surut. Hanya ada beberapa permukiman yang berada di dataran lebih rendah masih tergenang dengan ketinggian air sekitar 30 sampai 50 centimeter.
"Untuk permukiman yang masih tergenang terus kami pantau. Terutama mendata warga yang masih terdampak sehingga mendapatkan bantuan seperti kebutuhan paket sembako dan makanan siap santap," jelas Andri.
Diketahui Kelurahan Landasan Ulin Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanah Laut sebelumnya menjadi titik banjir terparah di Kota Banjarbaru selain Kecamatan Cempaka.
Ada sekitar 1.000 jiwa terdampak banjir di empat RT. Bahkan gedung SDN 1 Landasan Ulin Selatan juga tergenang air selama dua pekan.
Tingginya air yang mencapai satu meter lebih juga menutus jalan poros lintas kabupaten.