Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terpaksa memindahkan titik lokasi (tilok) tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 yang akan diikuti sebanyak 6.957 pelamar ke UPT Palangka Raya dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
"Alasan seleksi CPNS dipindahkan karena spesifikasi peralatan dan sistem penganggaran tidak dialokasikan dalam APBD murni 2024, sementara rencananya diakomodir dalam APBD Perubahan tahun ini, namun gagal disahkan," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Barito Utara Sri Hartati di Muara Teweh, Rabu.
Menurut dia, penetapan formasi oleh Kementerian PAN dan RB serentak se-Indonesia pada Maret 2024. Kemudian pendaftaran calon peserta seleksi CPNS Kabupaten Barito Utara dibuka Agustus dan berproses sampai September 2024.
Jadi, katanya, sebagaimana diketahui bahwa mekanisme penetapan alokasi anggaran untuk APBD murni 2024 dibahas pada Oktober 2023 dan ditetapkan pada Maret 2024.
"Berdasarkan hal tersebut maka mustahil bagi BKPSDM menganggarkan kegiatan seleksi CPNS 2024 pada APBD murni tahun ini, karena belum tahu arah kebijakan pemerintah pusat. Oleh karena itu, dialokasikan pada APBD Perubahan 2024," kata Sri.
Sri mengatakan, terkait spesifikasi peralatan ini dengan alasan BKPSDM tidak bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang memiliki laboratorium komputer yaitu pertama, tidak ada sekolah yang memiliki sarana Komputer di atas 250 unit, di Barito Utara yang memadai dan memenuhi syarat untuk mengakses CAT BKN.
Kedua, spesifikasi komputer milik sekolah tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan untuk mengakses CAT BKN. Komputer sekolah yang biasa untuk UNBK biasa menggunakan cabel Lan CAT5 sedangkan CAT BKN menggunakan CAT6.
"Belum lagi kita membahas spesifikasi dalam komputer tersebut. Misal bandthwith sebagaimana tertuang dalam Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 tentang Prosedur Penyelenggaraan Seleksi dengan Metode Computer Assisted Test Badan Kepegawaian Negara," jelas dia.
Dia menjelaskan, Barito Utara hanya diberikan satu titik lokasi, artinya hanya ada satu tempat pelaksanaan, tidak boleh menggunakan dua tempat. Karena personel tim BKN Regional VIII yang menangani nantinya terbatas.
Syarat untuk satu titik lokasi itu minimal memenuhi syarat ada penanggung jawab titik lokasi, ada pengawas, dan ada pranata komputer 1 orang untuk 100 komputer.
Kalau komputer sebanyak 250 unit, berarti wajib ada tiga orang pranata komputer, yang artinya untuk satu titik lokasi itu minimal ada lima orang petugas dari BKN.
BKPSDM Barito Utara juga merincikan, spesifikasi sarana dan prasarana untuk pelaksanaan seleksi CPNS, berdasarkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Prosedur Penyelenggaraan Seleksi Dengan Metode Computer Assisted Test Badan Kepegawaian Negara.
Untuk pelamar di Barito Utara yang berhasil lulus administrasi sebanyak 11.669 orang dan 6.957 mengambil titik lokasi di Muara Teweh, sisanya adalah pelamar dari luar Kalimantan, daerah Pulau Jawa dengan 53 titik lokasi terdekat mereka yang melamar.
"Kami tetap bertanggungjawab dan terus menemani para peserta khusus dari Muara Teweh yang mengikuti seleksi di tilok baru yakni di Palangka Raya dan Banjarbaru," kata Sri Hartati menegaskan.