Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat mulai melakukan pekerjaan pemasangan pompa air di aliran Sungai Bengaris (anak Sungai Barito) di Muara Teweh.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya mengantisipasi banjir atau genangan air yang sering sekali terjadi di area Sungai Bengaris ini, bila hujan lebat dan relatif lama," kata Bupati Barito Utara H Nadalsyah saat meninjau lokasi pekerjaan pemasangan pompa air di Muara Teweh, Minggu.
Menurut dia, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini adalah Dinas PUPR Barito Utara dan langsung dikerjakan hari ini juga.
"Tidak lupa kami juga berkoordinasi dengan pihak Kodim 1013 Muara Teweh dalam hal ini pak Kasdim Mayor Inf Mahsun Abadi karena ada sebagian wilayah aliran Sungai Bengaris juga berada di wilayah Kodim setempat. Mudah-mudahan ke depan kita bisa mengantisipasi banjir terlebih di musim penghujan seperti saat ini," kata Nadalsyah.
Bupati Barito Utara H Nadalsyah mengecek lokasi pemasangan pipa untuk mengalirkan air di sekitar Sungai Bengaris di Muara Teweh, Minggu (24/1/2021).ANTARA/HO-Dinas Kominfosandi
Nadalsyah mengecek langsung area aliran Sungai Bengaris yang berada di belakang Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara dan kawasan kantor Bupati setempat untuk menentukan lokasi pemasangan pompa air dan juga beberapa sarana pendukung lainnya.
"Kita harapkan pemasangan pompa air mampu meminimalisir atau bahkan mengantisipasi banjir yang biasa terjadi disebabkan air yang banyak tertampung di kawasan Sungai Bengaris ini serta curah hujan yang tinggi ketika wilayah kita dilanda musim hujan," kata dia.
Kepala Dinas PUPR setempat Muhammad Iman Topik mengatakan mulai hari ini Minggu pihaknya telah menurunkan dua unit alat berat untuk melakukan pembersihan di sekitar aliran Sungai Bengaris di kawasan Kompi Antang di Jalan Pramuka untuk memudahkan aliran air.
Rencananya pompa air dengan menggunakan pipa ukuran 10 inch milik PDAM Barito Utara dipasang di bawah jembatan Jalan Sudirman, kemudian air di bawah jembatan itu dialirkan melalui pipa tersebut yang berada di atas tanah sepanjang sekitar 420 meter ke jembatan di Jalan Simpang Bappeda.
"Pompa air ini dioperasikan bila terjadi hujan lebat yang berpotensi biasanya terjadi banjir di sejumlah kawasan diantaranya Jalan Ronggolawe dan Jalan Belakang Bappeda serta kawasan pemukiman lainnya," ujar Topik.
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya mengantisipasi banjir atau genangan air yang sering sekali terjadi di area Sungai Bengaris ini, bila hujan lebat dan relatif lama," kata Bupati Barito Utara H Nadalsyah saat meninjau lokasi pekerjaan pemasangan pompa air di Muara Teweh, Minggu.
Menurut dia, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini adalah Dinas PUPR Barito Utara dan langsung dikerjakan hari ini juga.
"Tidak lupa kami juga berkoordinasi dengan pihak Kodim 1013 Muara Teweh dalam hal ini pak Kasdim Mayor Inf Mahsun Abadi karena ada sebagian wilayah aliran Sungai Bengaris juga berada di wilayah Kodim setempat. Mudah-mudahan ke depan kita bisa mengantisipasi banjir terlebih di musim penghujan seperti saat ini," kata Nadalsyah.
Nadalsyah mengecek langsung area aliran Sungai Bengaris yang berada di belakang Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara dan kawasan kantor Bupati setempat untuk menentukan lokasi pemasangan pompa air dan juga beberapa sarana pendukung lainnya.
"Kita harapkan pemasangan pompa air mampu meminimalisir atau bahkan mengantisipasi banjir yang biasa terjadi disebabkan air yang banyak tertampung di kawasan Sungai Bengaris ini serta curah hujan yang tinggi ketika wilayah kita dilanda musim hujan," kata dia.
Kepala Dinas PUPR setempat Muhammad Iman Topik mengatakan mulai hari ini Minggu pihaknya telah menurunkan dua unit alat berat untuk melakukan pembersihan di sekitar aliran Sungai Bengaris di kawasan Kompi Antang di Jalan Pramuka untuk memudahkan aliran air.
Rencananya pompa air dengan menggunakan pipa ukuran 10 inch milik PDAM Barito Utara dipasang di bawah jembatan Jalan Sudirman, kemudian air di bawah jembatan itu dialirkan melalui pipa tersebut yang berada di atas tanah sepanjang sekitar 420 meter ke jembatan di Jalan Simpang Bappeda.
"Pompa air ini dioperasikan bila terjadi hujan lebat yang berpotensi biasanya terjadi banjir di sejumlah kawasan diantaranya Jalan Ronggolawe dan Jalan Belakang Bappeda serta kawasan pemukiman lainnya," ujar Topik.