Sampit (ANTARA) - Program vaksinasi COVID-19 terhadap tenaga kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, terus berjalan dan dilaksanakan di seluruh kecamatan.
"Hingga Senin (1/2) pukul 16.00 WIB kemarin, sudah ada 528 orang atau 24,22 persen tenaga kesehatan yang divaksin," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Multazam menjelaskan, sasaran vaksin tenaga kesehatan di Kotawaringin Timur sebanyak 2.193 orang dan yang sudah registrasi ulang 2.180 orang.
Hingga Senin (1/2) sore kemarin, untuk vaksinasi tahap 1 sebanyak 649 orang yang datang. Dari jumlah tersebut, tenaga kesehatan yang sudah divaksin sebanyak 528 orang atau 24,22 persen dari sasaran.
Dari jumlah itu, ada sebanyak 60 orang peserta yang ditunda dan 61 orang batal. Multazam mengatakan, peserta yang ditunda dan ditolak itu karena alasan menyusui, hamil serta hipertensi.
Vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah dimulai Rabu (27/1) lalu. Bupati Supian Hadi menjadi orang pertama di kabupaten ini yang diberikan vaksin COVID-19 saat pencanangan di Puskesmas Baamang II.
Untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19, ada 110 vaksinator yang sudah dilatih memberikan vaksin sesuai aturan. Vaksinasi dilaksanakan di 21 puskesmas serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Baca juga: Amali Jurdil siap perjuangkan aspirasi politik masyarakat Kotim
Petugas melaksanakan vaksin lima hari dalam seminggu dengan jumlah setiap harinya yang tidak dibatasi. Dinas Kesehatan yakin target pemberian vaksin tuntas dalam waktu 12 bulan bisa tercapai.
Vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah dimulai Rabu (27/1) lalu. Bupati Supian Hadi menjadi orang pertama di kabupaten ini yang diberikan vaksin COVID-19 saat pencanangan di Puskesmas Baamang II.
"Pelaksanaan terus dievaluasi. Mudah-mudahan semua berjalan lancar. Setelah tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik, dilanjutkan dengan masyarakat umum," kata Multazam.
Tenaga kesehatan diprioritaskan mendapat vaksin COVID-19 karena dinilai paling berisiko terpapar COVID-19. Program vaksinasi COVID-19 diharapkan bisa memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.
Baca juga: BKSDA selamatkan tiga ekor orangutan di Kotim dalam sehari
"Hingga Senin (1/2) pukul 16.00 WIB kemarin, sudah ada 528 orang atau 24,22 persen tenaga kesehatan yang divaksin," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Multazam menjelaskan, sasaran vaksin tenaga kesehatan di Kotawaringin Timur sebanyak 2.193 orang dan yang sudah registrasi ulang 2.180 orang.
Hingga Senin (1/2) sore kemarin, untuk vaksinasi tahap 1 sebanyak 649 orang yang datang. Dari jumlah tersebut, tenaga kesehatan yang sudah divaksin sebanyak 528 orang atau 24,22 persen dari sasaran.
Dari jumlah itu, ada sebanyak 60 orang peserta yang ditunda dan 61 orang batal. Multazam mengatakan, peserta yang ditunda dan ditolak itu karena alasan menyusui, hamil serta hipertensi.
Vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah dimulai Rabu (27/1) lalu. Bupati Supian Hadi menjadi orang pertama di kabupaten ini yang diberikan vaksin COVID-19 saat pencanangan di Puskesmas Baamang II.
Untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19, ada 110 vaksinator yang sudah dilatih memberikan vaksin sesuai aturan. Vaksinasi dilaksanakan di 21 puskesmas serta Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Baca juga: Amali Jurdil siap perjuangkan aspirasi politik masyarakat Kotim
Petugas melaksanakan vaksin lima hari dalam seminggu dengan jumlah setiap harinya yang tidak dibatasi. Dinas Kesehatan yakin target pemberian vaksin tuntas dalam waktu 12 bulan bisa tercapai.
Vaksinasi COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah dimulai Rabu (27/1) lalu. Bupati Supian Hadi menjadi orang pertama di kabupaten ini yang diberikan vaksin COVID-19 saat pencanangan di Puskesmas Baamang II.
"Pelaksanaan terus dievaluasi. Mudah-mudahan semua berjalan lancar. Setelah tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik, dilanjutkan dengan masyarakat umum," kata Multazam.
Tenaga kesehatan diprioritaskan mendapat vaksin COVID-19 karena dinilai paling berisiko terpapar COVID-19. Program vaksinasi COVID-19 diharapkan bisa memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.
Baca juga: BKSDA selamatkan tiga ekor orangutan di Kotim dalam sehari