Sampit (ANTARA) - Terbatasnya infrastruktur di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, masih menjadi keluhan yang paling banyak disampaikan masyarakat agar segera mendapat perhatian pemerintah.
"Paling banyak (aspirasi) masih soal jalan, selain bidang kesehatan, pendidikan dan listrik. Jalan sangat dibutuhkan masyarakat supaya aktivitas ekonomi semakin lancar," kata Camat Bukit Santuai, Pungkal di Sampit, Sabtu.
Ada enam kecamatan di wilayah utara atau hulu yang infrastrukturnya masih terbatas, yakni Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Bahkan hingga kini masih ada desa yang belum bisa diakses melalui jalan darat sehingga warganya mengandalkan transportasi sungai.
Pungkal mengatakan, jalan di kecamatan yang dipimpinnya masih banyak yang berupa jalan tanah belum beraspal. Saat musim kemarau jalan tersebut berdebu, sedangkan saat diguyur hujan jalan berubah menjadi licin dan becek.
Untuk itu bagi warga yang saat ini ada keperluan ke kecamatan yang dipimpinnya, Pungkal menyarankan agar warga menggunakan mobil jenis dobel gardan agar lebih kuat di tanjakan dan tidak sampai ambles di jalan berlumpur.
Pungkal menyampaikan terima kasihnya kepada perusahaan besar swasta yang dalam beberapa hari ini membantu perbaikan jalan sesuai arahan Bupati Supian Hadi untuk mendukung pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-52 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur yang dilaksanakan di kecamatan itu pada 6 sampai 9 Februari.
Upaya itu setidaknya membuat jalan tetap fungsional dan nyaman dilewati meski belum beraspal. Pungkal berharap aspirasi peningkatan jalan yang disampaikan masyarakatnya melalui musyawarah perencanaan pembangunan, bisa dikabulkan oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Ini penyebab vaksinasi COVID-19 kepada sebagian tenaga kesehatan di Kotim ditunda
"Hampir setiap tahun, usulan masyarakat umumnya masalah peningkatan jalan. Kami berharap bisa dikabulkan agar ekonomi masyarakat kami juga semakin meningkat," harap Pungkal.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Timur, terdapat 776 ruas jalan di Kotawaringin Timur dengan panjang total sekitar 2.024 km yang tersebar di 17 kecamatan.
Hingga Desember 2020, kondisi jalan di Kotawaringin Timur secara keseluruhan, ada sekitar 60 persen dalam kondisi rusak dengan kategori rusak ringan, sedang dan berat. Khusus untuk jalan dalam Kota Sampit, ada sekitar 18 persen yang dalam kondisi rusak.
Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu meminta seluruh usulan masyarakat ditampung untuk dibahas bersama. Politisi Partai Amanat Nasional ini mengingatkan, jangan sampai ada usulan warga yang "tercecer" karena akan merugikan masyarakat.
"Tampung saja semua, nanti kita bahas bersama antara eksekutif dengan DPRD. Kalau eksekutif tidak menyampaikan datanya saat rapat di DPRD, tentu kami tidak tahu. Kita dukung percepatan pembangunan dan peningkatan infrastruktur," demikian Dadang.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pengawasan truk masuk kota harus konsisten
Baca juga: Cegah penularan COVID-19 saat MTQ Kotim
"Paling banyak (aspirasi) masih soal jalan, selain bidang kesehatan, pendidikan dan listrik. Jalan sangat dibutuhkan masyarakat supaya aktivitas ekonomi semakin lancar," kata Camat Bukit Santuai, Pungkal di Sampit, Sabtu.
Ada enam kecamatan di wilayah utara atau hulu yang infrastrukturnya masih terbatas, yakni Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Bahkan hingga kini masih ada desa yang belum bisa diakses melalui jalan darat sehingga warganya mengandalkan transportasi sungai.
Pungkal mengatakan, jalan di kecamatan yang dipimpinnya masih banyak yang berupa jalan tanah belum beraspal. Saat musim kemarau jalan tersebut berdebu, sedangkan saat diguyur hujan jalan berubah menjadi licin dan becek.
Untuk itu bagi warga yang saat ini ada keperluan ke kecamatan yang dipimpinnya, Pungkal menyarankan agar warga menggunakan mobil jenis dobel gardan agar lebih kuat di tanjakan dan tidak sampai ambles di jalan berlumpur.
Pungkal menyampaikan terima kasihnya kepada perusahaan besar swasta yang dalam beberapa hari ini membantu perbaikan jalan sesuai arahan Bupati Supian Hadi untuk mendukung pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-52 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur yang dilaksanakan di kecamatan itu pada 6 sampai 9 Februari.
Upaya itu setidaknya membuat jalan tetap fungsional dan nyaman dilewati meski belum beraspal. Pungkal berharap aspirasi peningkatan jalan yang disampaikan masyarakatnya melalui musyawarah perencanaan pembangunan, bisa dikabulkan oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Ini penyebab vaksinasi COVID-19 kepada sebagian tenaga kesehatan di Kotim ditunda
"Hampir setiap tahun, usulan masyarakat umumnya masalah peningkatan jalan. Kami berharap bisa dikabulkan agar ekonomi masyarakat kami juga semakin meningkat," harap Pungkal.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Timur, terdapat 776 ruas jalan di Kotawaringin Timur dengan panjang total sekitar 2.024 km yang tersebar di 17 kecamatan.
Hingga Desember 2020, kondisi jalan di Kotawaringin Timur secara keseluruhan, ada sekitar 60 persen dalam kondisi rusak dengan kategori rusak ringan, sedang dan berat. Khusus untuk jalan dalam Kota Sampit, ada sekitar 18 persen yang dalam kondisi rusak.
Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu meminta seluruh usulan masyarakat ditampung untuk dibahas bersama. Politisi Partai Amanat Nasional ini mengingatkan, jangan sampai ada usulan warga yang "tercecer" karena akan merugikan masyarakat.
"Tampung saja semua, nanti kita bahas bersama antara eksekutif dengan DPRD. Kalau eksekutif tidak menyampaikan datanya saat rapat di DPRD, tentu kami tidak tahu. Kita dukung percepatan pembangunan dan peningkatan infrastruktur," demikian Dadang.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pengawasan truk masuk kota harus konsisten
Baca juga: Cegah penularan COVID-19 saat MTQ Kotim