Kuala Kurun (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mencatat terjadi penurunan pengunjung Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru pada tahun 2020 lalu.
Kepala DLHKP Gumas Yohanes Tuah melalui Kepala Bidang Pengelolaan Tahura Colombus saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa mengatakan Tahura Lapak Jaru mengalami penurunan pengunjung karena terjadinya pandemi COVID-19.
“Pandemi COVID-19 membuat DLHKP Gumas terpaksa beberapa kali menutup operasional Tahura Lapak Jaru. Tak jarang penutupan dilakukan pada saat hari libur, yang biasanya banyak dimanfaatkan masyarakat berlibur ke tahura,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Gumas terima kunker DPRD Lamandau terkait pengelolaan tahura
Dia menjelaskan, dari tahun 2018 hingga 2019, pengunjung Tahura Lapak Jaru selalu meningkat. Pada tahun 2018 pengunjung nusantara berjumlah 5.474 orang, pengunjung mancanegara 20 orang, dan ada juga penelitian mahasiswa dua orang.
Pada tahun 2019, ujar dia, pengunjung nusantara berjumlah 10.891 orang, dan pengunjung mancanegara 15 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sepanjang tahun 2020 lalu, dimana pengunjung nusantara berjumlah 3.289 orang dan penelitian mahasiswa satu orang.
Dia menyebut bahwa walau terjadi penurunan pengunjung tahura sepanjang tahun 2020 lalu, DLHKP Gumas tetap dapat memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) dari Tahura Lapak Jaru.
“Pada tahun 2020 lalu, target PAD dari retribusi tempat wisata yakni karcis masuk Tahura Lapak Jaru adalah sebesar Rp10 juta dan berhasil terealisasi sekitar Rp19 juta atau 192,58 persen,” bebernya.
Disamping itu, pada tahun 2020 lalu retribusi tempat khusus parkir yakni jasa parkir Tahura Lapak Jaru memiliki target PAD sebesar Rp7,5 juta dan mampu terealisasi sekitar Rp7,6 juta atau 101,56 persen.
Baca juga: Kaum perempuan Gumas turut dalam kegiatan pemerintahan hingga tingkat RT
Lebih lanjut, pada tahun 2021 ini target PAD dari retribusi tempat wisata yakni karcis masuk Tahura Lapak Jaru adalah sebesar Rp35 juta dan retribusi tempat khusus parkir yakni jasa parkir Tahura Lapak Jaru memiliki target PAD sebesar Rp15 juta.
Dia menuturkan, DLHKP Gumas akan berupaya semaksimal mungkin agar target PAD sebesar dari Tahura Lapak Jaru dapat tercapai. Sejumlah inovasi juga disiapkan demi mengejar target PAD tersebut.
Pada tahun 2021 ini, sambung dia, DLHKP Gumas akan melaksanakan pengadaan motor ATV dan pembangunan lintasan di Tahura Lapak Jaru, yang diharap menarik minat masyarakat untuk mengunjungi tahura.
“Untuk prosesnya saat ini masih dalam tahap persiapan pengurusan dokumen. Semoga dengan adanya wahana motor ATV dapat mendongkrak PAD, khusus penerimaan di tahura,” demikian Colombus.
Baca juga: Legislator Gumas berharap pilkades diikuti banyak calon
Baca juga: Pemkab sampaikan belasungkawa atas berpulangnya Sekretaris PWI Gumas
Baca juga: Untung Jaya Bangas ditunjuk sebagai Plt Ketua Demokrat
Kepala DLHKP Gumas Yohanes Tuah melalui Kepala Bidang Pengelolaan Tahura Colombus saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa mengatakan Tahura Lapak Jaru mengalami penurunan pengunjung karena terjadinya pandemi COVID-19.
“Pandemi COVID-19 membuat DLHKP Gumas terpaksa beberapa kali menutup operasional Tahura Lapak Jaru. Tak jarang penutupan dilakukan pada saat hari libur, yang biasanya banyak dimanfaatkan masyarakat berlibur ke tahura,” ucapnya.
Baca juga: Pemkab Gumas terima kunker DPRD Lamandau terkait pengelolaan tahura
Dia menjelaskan, dari tahun 2018 hingga 2019, pengunjung Tahura Lapak Jaru selalu meningkat. Pada tahun 2018 pengunjung nusantara berjumlah 5.474 orang, pengunjung mancanegara 20 orang, dan ada juga penelitian mahasiswa dua orang.
Pada tahun 2019, ujar dia, pengunjung nusantara berjumlah 10.891 orang, dan pengunjung mancanegara 15 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sepanjang tahun 2020 lalu, dimana pengunjung nusantara berjumlah 3.289 orang dan penelitian mahasiswa satu orang.
Dia menyebut bahwa walau terjadi penurunan pengunjung tahura sepanjang tahun 2020 lalu, DLHKP Gumas tetap dapat memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) dari Tahura Lapak Jaru.
“Pada tahun 2020 lalu, target PAD dari retribusi tempat wisata yakni karcis masuk Tahura Lapak Jaru adalah sebesar Rp10 juta dan berhasil terealisasi sekitar Rp19 juta atau 192,58 persen,” bebernya.
Disamping itu, pada tahun 2020 lalu retribusi tempat khusus parkir yakni jasa parkir Tahura Lapak Jaru memiliki target PAD sebesar Rp7,5 juta dan mampu terealisasi sekitar Rp7,6 juta atau 101,56 persen.
Baca juga: Kaum perempuan Gumas turut dalam kegiatan pemerintahan hingga tingkat RT
Lebih lanjut, pada tahun 2021 ini target PAD dari retribusi tempat wisata yakni karcis masuk Tahura Lapak Jaru adalah sebesar Rp35 juta dan retribusi tempat khusus parkir yakni jasa parkir Tahura Lapak Jaru memiliki target PAD sebesar Rp15 juta.
Dia menuturkan, DLHKP Gumas akan berupaya semaksimal mungkin agar target PAD sebesar dari Tahura Lapak Jaru dapat tercapai. Sejumlah inovasi juga disiapkan demi mengejar target PAD tersebut.
Pada tahun 2021 ini, sambung dia, DLHKP Gumas akan melaksanakan pengadaan motor ATV dan pembangunan lintasan di Tahura Lapak Jaru, yang diharap menarik minat masyarakat untuk mengunjungi tahura.
“Untuk prosesnya saat ini masih dalam tahap persiapan pengurusan dokumen. Semoga dengan adanya wahana motor ATV dapat mendongkrak PAD, khusus penerimaan di tahura,” demikian Colombus.
Baca juga: Legislator Gumas berharap pilkades diikuti banyak calon
Baca juga: Pemkab sampaikan belasungkawa atas berpulangnya Sekretaris PWI Gumas
Baca juga: Untung Jaya Bangas ditunjuk sebagai Plt Ketua Demokrat