Buntok (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Alip Suraya mengatakan, bupati mengimbau semua instansi terkait, selalu siaga menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Imbauan dari Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri tersebut, utamanya ditujukan kepada BPBD, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), termasuk kantor kecamatan, kelurahan, pemerintah desa dan RT di daerah ini," katanya di Buntok, Selasa.
Hal itu dikarenakan untuk penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama, sehingga antar instansi bisa saling mengisi maupun melengkapi.
Disamping itu, juga diharapkan masyarakat memberikan informasi apabila terjadi bencana. Informasi tersebut sangat diperlukan supaya pihaknya bisa bergerak cepat mengatasi bencana.
"Untuk BPBD Barito Selatan pada prinsipnya sudah siap, baik dari peralatan maupun petugas dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan," ucap Alip Suraya.
Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Selatan Suwono menambahkan, pihaknya selama ini terus melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait karhutla.
Termasuk mensosialisasikan mengenai maklumat Kapolda Kalimantan Tengah tentang sanksi pidana bagi yang dengan sengaja membakar hutan dan lahan.
"Sosialisasi yang dilakukan tersebut sambil memantau kondisi di lapangan dan saat ini yang dipantau selain karhutla juga terkait banjir. Kita sangat bersyukur desa di daerah ini masih belum ada yang terendam banjir," ungkapnya.
Ia menyampaikan, dalam kegiatan sosialisasi itu, pihaknya juga selalu mengimbau masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan, dengan selalu menerapkan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Hal itu mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19), sehingga disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan sangatlah diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Suwono.
"Imbauan dari Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri tersebut, utamanya ditujukan kepada BPBD, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), termasuk kantor kecamatan, kelurahan, pemerintah desa dan RT di daerah ini," katanya di Buntok, Selasa.
Hal itu dikarenakan untuk penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama, sehingga antar instansi bisa saling mengisi maupun melengkapi.
Disamping itu, juga diharapkan masyarakat memberikan informasi apabila terjadi bencana. Informasi tersebut sangat diperlukan supaya pihaknya bisa bergerak cepat mengatasi bencana.
"Untuk BPBD Barito Selatan pada prinsipnya sudah siap, baik dari peralatan maupun petugas dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan," ucap Alip Suraya.
Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Selatan Suwono menambahkan, pihaknya selama ini terus melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait karhutla.
Termasuk mensosialisasikan mengenai maklumat Kapolda Kalimantan Tengah tentang sanksi pidana bagi yang dengan sengaja membakar hutan dan lahan.
"Sosialisasi yang dilakukan tersebut sambil memantau kondisi di lapangan dan saat ini yang dipantau selain karhutla juga terkait banjir. Kita sangat bersyukur desa di daerah ini masih belum ada yang terendam banjir," ungkapnya.
Ia menyampaikan, dalam kegiatan sosialisasi itu, pihaknya juga selalu mengimbau masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan, dengan selalu menerapkan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Hal itu mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19), sehingga disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan sangatlah diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Suwono.