Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong mengatakan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten itu harus dilakukan secara bersinergi.
“Sinergi yang dimaksud adalah antara pemerintah daerah, TNI-Polri, serta pemangku kepentingan maupun potensi masyarakat lainnya,” ucap Jaya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Setda Gumas Lurand, saat Apel Penanggulangan Bencana Karhutla, di Kuala Kurun, Selasa.
Orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini menyebut, sebagai leading sector penanggulangan bencana karhutla adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas.
Baca juga: Masyarakat Gunung Mas diajak tingkatkan budaya literasi
Mengingat peralatan dan sarana pendukung yang dimiliki masing-masing instansi dalam penanggulangan karhutla masih sangat terbatas, maka perlu ada partisipasi, kerjasama, dan koordinasi dari instansi terkait.
Partisipasi, kerjasama, dan koordinasi yang dimaksud adalah untuk menyiapkan peralatan dan satuan tugas penanggulangan karhutla, sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab, sehingga siap digerakkan sewaktu-waktu ketika karhutla terjadi.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat, agar masyarakat menyadari terkait bahaya yang ditimbulkan dari pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Baca juga: Legislator Gumas: Produktivitas jangan terhenti karena pandemi COVID-19
“Selanjutnya adalah siapkan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Karhutla sesuai dengan tugas dan juga tanggung jawab, yang dilengkapi dengan sarana prasarana serta peralatan pendukung lainnya,” tegasnya.
Para personel yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Karhutla, sambung dia, harus mendapat bekal kemampuan secara teknis melalui kegiatan pelatihan sehingga tanggap mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Dia juga mengingatkan agar ego sektoral harus dihindari dalam penanganan karhutla, serta meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang baik dalam mengatasi persoalan yang ditemui di lapangan.
“Berdayakan juga seluruh potensi yang ada di masyarakat agar dapat berperan, ambil bagian, serta aktif dalam membantu penanggulangan bencana karhutla di kabupaten yang kita cintai ini,” demikian Jaya.
Baca juga: Apristini A.S Dohong kembali pimpin WHDI Gumas
Baca juga: Pemkab Gumas diminta percepat Raperbup Perlindungan Perempuan dan Anak
Baca juga: Legislator Gumas dorong orang tua segera membuat KIA untuk anak
“Sinergi yang dimaksud adalah antara pemerintah daerah, TNI-Polri, serta pemangku kepentingan maupun potensi masyarakat lainnya,” ucap Jaya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Setda Gumas Lurand, saat Apel Penanggulangan Bencana Karhutla, di Kuala Kurun, Selasa.
Orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini menyebut, sebagai leading sector penanggulangan bencana karhutla adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas.
Baca juga: Masyarakat Gunung Mas diajak tingkatkan budaya literasi
Mengingat peralatan dan sarana pendukung yang dimiliki masing-masing instansi dalam penanggulangan karhutla masih sangat terbatas, maka perlu ada partisipasi, kerjasama, dan koordinasi dari instansi terkait.
Partisipasi, kerjasama, dan koordinasi yang dimaksud adalah untuk menyiapkan peralatan dan satuan tugas penanggulangan karhutla, sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab, sehingga siap digerakkan sewaktu-waktu ketika karhutla terjadi.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat, agar masyarakat menyadari terkait bahaya yang ditimbulkan dari pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Baca juga: Legislator Gumas: Produktivitas jangan terhenti karena pandemi COVID-19
“Selanjutnya adalah siapkan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Karhutla sesuai dengan tugas dan juga tanggung jawab, yang dilengkapi dengan sarana prasarana serta peralatan pendukung lainnya,” tegasnya.
Para personel yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Karhutla, sambung dia, harus mendapat bekal kemampuan secara teknis melalui kegiatan pelatihan sehingga tanggap mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Dia juga mengingatkan agar ego sektoral harus dihindari dalam penanganan karhutla, serta meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang baik dalam mengatasi persoalan yang ditemui di lapangan.
“Berdayakan juga seluruh potensi yang ada di masyarakat agar dapat berperan, ambil bagian, serta aktif dalam membantu penanggulangan bencana karhutla di kabupaten yang kita cintai ini,” demikian Jaya.
Baca juga: Apristini A.S Dohong kembali pimpin WHDI Gumas
Baca juga: Pemkab Gumas diminta percepat Raperbup Perlindungan Perempuan dan Anak
Baca juga: Legislator Gumas dorong orang tua segera membuat KIA untuk anak