Sampit (ANTARA) - Pembelajaran dengan sistem tatap muka di sekolah yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, terus dievaluasi dan tidak menutup kemungkinan ditutup jika kondisi dianggap berisiko, seperti adanya kasus COVID-19.
"Jika ada yang terpapar di sekolah tersebut, maka pembelajaran tatap muka ditutup dan kembali melaksanakan pembelajaran secara online," kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Kamis.
Pengelolaan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SMP merupakan kewenangan pemerintah kabupaten. Saat ini sudah ada ratusan sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Untuk tingkat SMP, dari 108 sekolah yang ada, sebanyak 79 sekolah sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, sedangkan sisanya masih proses karena menunggu kesiapan dan kelengkapan persyaratan pembelajaran tatap muka sesuai yang ditetapkan pemerintah.
"Pengawas sekolah dan pengawas mata pelajaran bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya. Harus terus dievaluasi agar tidak sampai ada penularan COVID-19," kata Irfansyah.
Sementara itu untuk tingkat SD, dari 368 sekolah yang ada, sebanyak 235 sekolah atau 63,68 persen sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, sedangkan 133 sekolah lainnya masih belajar dari rumah.
Baca juga: Bupati Kotim janjikan tunggakan tunjangan ASN segera dibayar
"Kemungkinan jumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka akan bertambah karena sampai hari ini masih ada sekolah lainnya yang masih tahap proses pemenuhan persyaratan," kata Kepala Bidang Pembinaan SD, Muhammad Yamin.
Sekolah yang mendapat izin melaksanakan pembelajaran tatap muka adalah sekolah sudah dinyatakan memenuhi persyaratan sesuai aturan. Namun pengawasan dan evaluasi tetap dilakukan untuk mencegah munculnya penularan COVID-19.
Pihak sekolah diingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan. Pengawas internal harus benar-benar menjalankan tugas pengawasan untuk memastikan langkah pencegahan penularan COVID-19 dijalankan dengan baik.
"Untuk di Kecamatan Baamang dan Ketapang, sudah ada 24 SD yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Teknisnya ada yang dengan sistem shift atau bergantian jam masuk, ada pula yang diatur hari masuknya. Mudah-mudahan semua berjalan baik dan pandemi COVID-19 ini segera berakhir," demikian Yamin.
Baca juga: Lapas Sampit disidak, kalapas pun dites urine
"Jika ada yang terpapar di sekolah tersebut, maka pembelajaran tatap muka ditutup dan kembali melaksanakan pembelajaran secara online," kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Kamis.
Pengelolaan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SMP merupakan kewenangan pemerintah kabupaten. Saat ini sudah ada ratusan sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Untuk tingkat SMP, dari 108 sekolah yang ada, sebanyak 79 sekolah sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, sedangkan sisanya masih proses karena menunggu kesiapan dan kelengkapan persyaratan pembelajaran tatap muka sesuai yang ditetapkan pemerintah.
"Pengawas sekolah dan pengawas mata pelajaran bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya. Harus terus dievaluasi agar tidak sampai ada penularan COVID-19," kata Irfansyah.
Sementara itu untuk tingkat SD, dari 368 sekolah yang ada, sebanyak 235 sekolah atau 63,68 persen sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka, sedangkan 133 sekolah lainnya masih belajar dari rumah.
Baca juga: Bupati Kotim janjikan tunggakan tunjangan ASN segera dibayar
"Kemungkinan jumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka akan bertambah karena sampai hari ini masih ada sekolah lainnya yang masih tahap proses pemenuhan persyaratan," kata Kepala Bidang Pembinaan SD, Muhammad Yamin.
Sekolah yang mendapat izin melaksanakan pembelajaran tatap muka adalah sekolah sudah dinyatakan memenuhi persyaratan sesuai aturan. Namun pengawasan dan evaluasi tetap dilakukan untuk mencegah munculnya penularan COVID-19.
Pihak sekolah diingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan. Pengawas internal harus benar-benar menjalankan tugas pengawasan untuk memastikan langkah pencegahan penularan COVID-19 dijalankan dengan baik.
"Untuk di Kecamatan Baamang dan Ketapang, sudah ada 24 SD yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Teknisnya ada yang dengan sistem shift atau bergantian jam masuk, ada pula yang diatur hari masuknya. Mudah-mudahan semua berjalan baik dan pandemi COVID-19 ini segera berakhir," demikian Yamin.
Baca juga: Lapas Sampit disidak, kalapas pun dites urine