Kuala KapuasĀ (ANTARA) - Masyarakat di Desa Sakalagun, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menginginkan adanya perhatian pemerintah daerah setempat, terkait perbaikan jalan poros di desa mereka.
"Kemarin kami diundang masyarakat di sana, mendengarkan aspirasi warga sekaligus melihat langsung lokasi jalan poros desa tersebut," kata Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Rahmad Jainudin di Kuala Kapuas, Minggu..
Dikatakan oleh legislator dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini, bahwa kondisi jalan tersebut kini mengalami kerusakan sehingga perlu penanganan. Terlebih, akses jalan yang rusak membuat para petani setempat mengalami kendala dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka.
Jalan poros di desa tersebut sangat dibutuhkan karena sekaligus menjadi jalan satu-satunya menuju lokasi lahan program ketahanan pangan nasional Food Estate.
Dari aspirasi masyarakat di sana, kata Rahmad Jainudin, jalan tersebut perlu mendapatkan perbaikan. Saat musim penghujan tiba, jalan semakin sulit untuk dilewati warga setempat.
"Upaya mengatasi itu, sementara ini warga secara swadaya bergotong-royong memperbaiki kerusakan jalan," katanya.
Terkait hal tersebut, wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas IV meliputi Kecamatan Kapuas Hilir, Pulau Petak, Kapuas Murung dan Dadahup ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
"Kita harapkan perbaikan infrastruktur jalan tersebut dapat direalisasikan," harap Rahmad Jainudin.
Sementara itu, Kepala Desa Sakalagun Julkipli mengatakan, jalan poros desa yang mengalami kerusakan sangat parah sekitar satu kilometer dengan lebar jalan sekitar delapan meter. Jalan tersebut setelah puluhan tahun pernah disemenisasi kini kondisinya mengalami kerusakan.
"Jalan poros tersebut, menuju RT. 6 dan RT 7 dan terdapat sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) disana," kata Julkipli.
Untuk diketahui, tambahnya, pada sisi kiri kanan poros jalan merupakan lokasi lahan perkebunan dan lahan pertanian yang masuk kawasan program Food Estate.
“Selain sebagai jalan poros desa, jalan tersebut adalah penghubung menuju Kecamatan Wana Raya, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan,” demikian Julkipli.
Baca juga: Bupati Kapuas apresiasi audisi bintang vokalis seni qasidah
"Kemarin kami diundang masyarakat di sana, mendengarkan aspirasi warga sekaligus melihat langsung lokasi jalan poros desa tersebut," kata Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Rahmad Jainudin di Kuala Kapuas, Minggu..
Dikatakan oleh legislator dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini, bahwa kondisi jalan tersebut kini mengalami kerusakan sehingga perlu penanganan. Terlebih, akses jalan yang rusak membuat para petani setempat mengalami kendala dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka.
Jalan poros di desa tersebut sangat dibutuhkan karena sekaligus menjadi jalan satu-satunya menuju lokasi lahan program ketahanan pangan nasional Food Estate.
Dari aspirasi masyarakat di sana, kata Rahmad Jainudin, jalan tersebut perlu mendapatkan perbaikan. Saat musim penghujan tiba, jalan semakin sulit untuk dilewati warga setempat.
"Upaya mengatasi itu, sementara ini warga secara swadaya bergotong-royong memperbaiki kerusakan jalan," katanya.
Terkait hal tersebut, wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas IV meliputi Kecamatan Kapuas Hilir, Pulau Petak, Kapuas Murung dan Dadahup ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
"Kita harapkan perbaikan infrastruktur jalan tersebut dapat direalisasikan," harap Rahmad Jainudin.
Sementara itu, Kepala Desa Sakalagun Julkipli mengatakan, jalan poros desa yang mengalami kerusakan sangat parah sekitar satu kilometer dengan lebar jalan sekitar delapan meter. Jalan tersebut setelah puluhan tahun pernah disemenisasi kini kondisinya mengalami kerusakan.
"Jalan poros tersebut, menuju RT. 6 dan RT 7 dan terdapat sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) disana," kata Julkipli.
Untuk diketahui, tambahnya, pada sisi kiri kanan poros jalan merupakan lokasi lahan perkebunan dan lahan pertanian yang masuk kawasan program Food Estate.
“Selain sebagai jalan poros desa, jalan tersebut adalah penghubung menuju Kecamatan Wana Raya, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan,” demikian Julkipli.
Baca juga: Bupati Kapuas apresiasi audisi bintang vokalis seni qasidah