Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian (Distan) membentuk Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) tingkat kecamatan di enam wilayah di kabupaten setempat.
Kepala Distan Gumas Rody Aristo melalui Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Frinetha dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu mengatakan Kostratani tingkat kecamatan dibentuk sesuai dengan jumlah Balai Penyuluh Pertanian (BPP) atau Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang ada di kabupaten itu.
“Di Gumas ada enam BPP/BP3K yakni BPP/BP3K Mihing Raya yang meliputi Kecamatan Mihing Raya dan Sepang, BPP/BP3K Kurun dan BPP/BP3K Rungan yang meliputi Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, dan Rungan Barat,” ucapnya.
Selanjutnya, BPP/BP3K Manuhing yang meliputi Kecamatan Manuhing dan Manuhing Raya, BPP/BP3K Tewah, serta BPP Kecamatan Kahayan Hulu Utara yang meliputi Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa dan Damang Batu.
Dia menjelaskan, Kostratani adalah gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP/BP3K dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian serta mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Tujuan jangka pendek Kostratani adalah pemenuhan sarana, prasarana, kelembagaan, kapasitas sumber daya manusia di bidang pertanian dan penyelenggaraan pembangunan pertanian di kecamatan dengan berbasis teknologi informasi.
“Sedangkan tujuan jangka panjang Kostratani adalah mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP/BP3K sebagai pusat pembangunan pertanian tingkat kecamatan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” papar Frinetha.
Dia menuturkan, Kostratani diharapkan dapat menjadi wadah sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan, sebagai pusat data dan informasi, pusat pembelajaran baik untuk penyuluh, petani maupun pelaku usaha, dan lainnya.
Distan Gumas melakukan sosialisasi ke BPP/BP3K agar Kostratani dapat menjalankan tugas dengan baik. Sejauh ini sosialisasi sudah dilakukan di BPP/BP3K Kahayan Hulu Utara serta BPP/BP3K Tewah, dan akan berlanjut ke BPP/BP3K lainnya.
“Sosialisasi Kostratani diikuti oleh camat, seluruh lurah dan kepala desa, Penyuluh Pertanian Lapangan, Medik Veteriner, Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) di kecamatan tempat pelaksanaan kegiatan,” demikian Frienetha.
Baca juga: Koperasi di Gumas diingatkan taati protokol kesehatan
Baca juga: Supriado, satpam bank dari Gumas yang rilis single lagu Dayak Ngaju
Baca juga: KPU Gumas paparkan kendala pelaksanaan Pilkada Kalteng 2020