Jakarta (ANTARA) - Merk ponsel asal China,Vivo, mengumumkan pusat riset dan pengembangan terbaru di China yang akan digunakan untuk penelitian fitur kamera ponsel.
Pusat riset dan pengembangan ini, dikutip dari siaran pers, Selasa, didirikan di kota Xi'an, merupakan sarana riset Vivo ke-sepuluh yang tersebar di berbagai negara.
Sembilan pusat riset Vivo lainnya berkaitan dengan pengembangan teknologi jaringan 5G dan 6G serta kecerdasan buatan.
Berkaitan dengan pusat riset terbaru di Xi'an, senior brand director Vivo Indonesia Edy Kusuma mengatakan divisi ini akan mengembangkan fitur fotografi untuk ponsel-ponsel mereka yang akan datang.
Baca juga: Bocoran Vivo seri Y20 dibekali baterai 5.000mAh
"Pengembangan fungsi kamera menjadi salah satu long track phase Vivo, dan untuk mendukung tujuan tersebut, investasi pada riset sangat dibutuhkan demi menembus keterbatasan teknologi fotografi seluler yang dihadapi saat ini," kata Edy.
Selain pusat riset dan pengembangan di China, Vivo juga bekerja sama dengan produsen optik dari Jerman, ZEISS untuk mendirikan pusat riset dan pengembangan gabungan bernama Vivo ZEISS Imaging Lab.
Kemitraan ini mencakup pembuatan sistem mobile imaging Vivo ZEISS Co-engineered Imaging System, yang akan dipasang di ponsel seri flagship mereka.
Baca juga: Mengulas teknologi 'gimbal stabilization' di Vivo X50 Series
Baca juga: Ini lima ponsel dengan baterai jumbo untuk temani 'ngabuburit'
Baca juga: Spesifikasi Vivo Y50 yang baru meluncur
Pusat riset dan pengembangan ini, dikutip dari siaran pers, Selasa, didirikan di kota Xi'an, merupakan sarana riset Vivo ke-sepuluh yang tersebar di berbagai negara.
Sembilan pusat riset Vivo lainnya berkaitan dengan pengembangan teknologi jaringan 5G dan 6G serta kecerdasan buatan.
Berkaitan dengan pusat riset terbaru di Xi'an, senior brand director Vivo Indonesia Edy Kusuma mengatakan divisi ini akan mengembangkan fitur fotografi untuk ponsel-ponsel mereka yang akan datang.
Baca juga: Bocoran Vivo seri Y20 dibekali baterai 5.000mAh
"Pengembangan fungsi kamera menjadi salah satu long track phase Vivo, dan untuk mendukung tujuan tersebut, investasi pada riset sangat dibutuhkan demi menembus keterbatasan teknologi fotografi seluler yang dihadapi saat ini," kata Edy.
Selain pusat riset dan pengembangan di China, Vivo juga bekerja sama dengan produsen optik dari Jerman, ZEISS untuk mendirikan pusat riset dan pengembangan gabungan bernama Vivo ZEISS Imaging Lab.
Kemitraan ini mencakup pembuatan sistem mobile imaging Vivo ZEISS Co-engineered Imaging System, yang akan dipasang di ponsel seri flagship mereka.
Baca juga: Mengulas teknologi 'gimbal stabilization' di Vivo X50 Series
Baca juga: Ini lima ponsel dengan baterai jumbo untuk temani 'ngabuburit'
Baca juga: Spesifikasi Vivo Y50 yang baru meluncur