Jakarta (ANTARA) - Ketika seseorang menderita sakit maag kronis yang dapat dikaitkan dengan penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD), kondisi ini dapat memengaruhi seluruh hidupnya.
Pasien dengan keluhan GERD harus berhenti mengkonsumsi beberapa jenis makanan seperti makanan pedas, makanan berlemak hingga makanan asam. Kondisi ini tidak hanya dapat mengganggu pola tidur, namun juga dapat mengganggu produktivitas.
Meskipun pasien sudah mendapatkan perawatan dari dokter, penting untuk mengetahui apa yang tidak boleh dan boleh dilakukan. Berikut ini adalah sejumlah hal yang biasa dilakukan sebagian besar orang, namun harus dihindari bagi pasien GERD, dilansir dari VeryWellHealth pada Kamis.
Baca juga: Faktor stres memicu penyakit GERD saat pandemi
1. Makan dengan porsi besar
Makan dengan porsi besar akan membuat perut membesar dan meningkatkan tekanan ke atas pada lower esophageal sphincter (LES), yang merupakan katup antara esofagus dan perut Anda. Ini bisa menyebabkan mulas.
Alih-alih makan besar 3 kali sehari, cobalah untuk makan enam porsi kecil setiap hari. Ini akan membantu menjaga perut agar tidak terlalu kenyang dan juga akan membantu mencegah produksi asam lambung yang berlebihan.
Bila sulit untuk mengkonsumsi 6 porsi makan kecil, tiga kali makan kecil dan tiga kudapan juga bisa membantu.
2. Makan terlalu cepat
Mengkonsumsi makanan dengan cepat dapat membuat sistem pencernaan kesulitan untuk bekerja, sehingga membuat seseorang lebih sering merasakan sakit di ulu hati.
Cobalah untuk makan secara perlahan dengan meletakkan garpu atau sendok setiap usai memasukkan makanan. Kunyah makanan dengan seksama sebelum menelan. Anda bisa mengunyah 20 kali atau hitung sampai 20 sebelum suapan berikutnya. Cara lainnya, coba untuk mengambil suapan yang lebih kecil.
Baca juga: Keluhan penyakit asam lambung meningkat selama setahun pandemi
3. Konsumsi makanan yang memicu kekambuhan
Ada beberapa alasan mengapa beberapa jenis makanan dapat menyebabkan rasa penuh atau begah terutama bagi penderita GERD. Apakah itu karena LES mengendur padahal seharusnya tidak, atau lambung menghasilkan terlalu banyak asam.
Ketika LES adalah penyebab utama, makanan dan asam lambung akan kembali naik ke kerongkongan Anda. Untuk mencegahnya hindari makanan seperti daging tinggi lemak, makanan berminyak, saus krim, produk susu dan turunannya, cokelat, makanan manis, minuman berkafein.
Sementara itu, bila penyebabnya adalah asam lambung yang meningkat, hindarilah berbagai jenis minuman berkafein, minuman berkarbonasi, alkohol, makanan pedas, makanan asam (termasuk aneka buah jeruk), serta makanan berbahan dasar tomat.
4. Rebahan sesaat setelah makan
Berbaring dengan perut kenyang dapat menyebabkan isi perut menekan LES lebih keras, sehingga ini memicu asam lambung dan makanan yang dikonsumsi kembali naik.
Tunggu setidaknya dua hingga tiga jam setelah makan, baru bisa tidur atau rebahan, oleh sebab itu hindari ngemil pada larut malam. Jika salah satu dari sekian waktu makan Anda adalah makan besar, usahakan untuk makan makanan itu pada siang hari daripada di malam hari.
Baca juga: Bolehkah makan pedas lagi setelah mengalami sakit lambung?
5. Tidur kepala sejajar badan
Berbaring dengan posisi kepala sejajar badan berpotensi menekan isi perut ke LES. Dengan kepala lebih tinggi dari perut, gravitasi dapat membantu mengurangi tekanan ini.
6. Merokok
Merokok dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, dan sakit ulu hati adalah salah satunya. Hal ini terutama berlaku untuk orang-orang dengan GERD
ketika merokok, maka produksi air liur berkurang. Air liur bersifat basa, sehingga dapat membantu menetralkan asam lambung. Air liur juga dapat meredakan sakit ulu hati atau begah, dengan memandikan kerongkongan dan mengurangi efek asam yang mengalir kembali ke kerongkongan dengan mencucinya kembali ke perut.
Merokok juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Ini juga dapat meningkatkan pergerakan garam empedu dari usus ke perut, yang membuat asam lambung lebih berbahaya. Selain itu, merokok juga dapat melemahkan dan mengendurkan LES, yang merupakan katup di persimpangan antara esofagus dan perut. Jika LES tidak berfungsi dengan baik atau relaks dengan tidak tepat, isi perut dapat naik kembali ke kerongkongan.
Selain itu, merokok secara langsung dapat melukai kerongkongan, sehingga membuatnya semakin rentan terhadap kerusakan lebih lanjut akibat asam lambung.
Baca juga: Macam-macam penyakit yang sering muncul saat berpuasa
7. Konsumsi alkohol
Alkohol dapat meningkatkan jumlah asam yang diproduksi lambung dan membuat lemah LES. Namun dalam kesempatan tertentu, sejumlah orang merasa perlu untuk ikut mengonsumsi alkohol dalam suatu jamuan.
Bila kondisi ini terjadi, cobalah untuk mengakalinya dengan mencampur minuman beralkohol dengan air putih. Pilihlah minuman seperti anggur atau bir yang tidak beralkohol atau mengandung alkohol dengan kadar paling rendah. Selain itu, usahakan tidak mengonsumsi lebih dari 250ml minuman beralkohol.
Namun yang terpenting, kenali tubuh Anda sendiri. Bila memang tidak memungkinkan, sebaiknya jangan mengonsumsi minuman beralkohol setetes pun.
8. Kenakan busana ketat atau kencang di area perut.
Pakaian yang pas dipakai atau kencang dikenakan di sekitar perut, seperti ikat pinggang dapat menekan perut dan memaksa makanan naik ke LES. Hal ini dapat menyebabkan isi perut mengalir kembali ke kerongkongan bersamaan dengan asam lambung.
Baca juga: Kenali bahaya dari kenaikan asam lambung
9. Terlalu stres
Stres belum terbukti kalau dapat menyebabkan sakit lambung. Namun, hal itu dapat mengarah pada perilaku yang dapat memicu sakit lambung.
Selama masa stres, rutinitas terganggu, dan Anda mungkin tidak mengikuti rutinitas normal dalam hal makan hingga olahraga.
Karena stres secara tidak langsung dapat menyebabkan sakit ulu hati, penting untuk menemukan cara untuk meredakan stres. Cobalah metode relaksasi seperti latihan pernapasan, meditasi, mendengarkan musik, atau olahraga.
Baca juga: Stres dapat memicu peningkatan asam lambung
Baca juga: Apa saja yang jadi ciri asam lambung?
Baca juga: Minuman asam yang aman bagi penderita maag
Pasien dengan keluhan GERD harus berhenti mengkonsumsi beberapa jenis makanan seperti makanan pedas, makanan berlemak hingga makanan asam. Kondisi ini tidak hanya dapat mengganggu pola tidur, namun juga dapat mengganggu produktivitas.
Meskipun pasien sudah mendapatkan perawatan dari dokter, penting untuk mengetahui apa yang tidak boleh dan boleh dilakukan. Berikut ini adalah sejumlah hal yang biasa dilakukan sebagian besar orang, namun harus dihindari bagi pasien GERD, dilansir dari VeryWellHealth pada Kamis.
Baca juga: Faktor stres memicu penyakit GERD saat pandemi
1. Makan dengan porsi besar
Makan dengan porsi besar akan membuat perut membesar dan meningkatkan tekanan ke atas pada lower esophageal sphincter (LES), yang merupakan katup antara esofagus dan perut Anda. Ini bisa menyebabkan mulas.
Alih-alih makan besar 3 kali sehari, cobalah untuk makan enam porsi kecil setiap hari. Ini akan membantu menjaga perut agar tidak terlalu kenyang dan juga akan membantu mencegah produksi asam lambung yang berlebihan.
Bila sulit untuk mengkonsumsi 6 porsi makan kecil, tiga kali makan kecil dan tiga kudapan juga bisa membantu.
2. Makan terlalu cepat
Mengkonsumsi makanan dengan cepat dapat membuat sistem pencernaan kesulitan untuk bekerja, sehingga membuat seseorang lebih sering merasakan sakit di ulu hati.
Cobalah untuk makan secara perlahan dengan meletakkan garpu atau sendok setiap usai memasukkan makanan. Kunyah makanan dengan seksama sebelum menelan. Anda bisa mengunyah 20 kali atau hitung sampai 20 sebelum suapan berikutnya. Cara lainnya, coba untuk mengambil suapan yang lebih kecil.
Baca juga: Keluhan penyakit asam lambung meningkat selama setahun pandemi
3. Konsumsi makanan yang memicu kekambuhan
Ada beberapa alasan mengapa beberapa jenis makanan dapat menyebabkan rasa penuh atau begah terutama bagi penderita GERD. Apakah itu karena LES mengendur padahal seharusnya tidak, atau lambung menghasilkan terlalu banyak asam.
Ketika LES adalah penyebab utama, makanan dan asam lambung akan kembali naik ke kerongkongan Anda. Untuk mencegahnya hindari makanan seperti daging tinggi lemak, makanan berminyak, saus krim, produk susu dan turunannya, cokelat, makanan manis, minuman berkafein.
Sementara itu, bila penyebabnya adalah asam lambung yang meningkat, hindarilah berbagai jenis minuman berkafein, minuman berkarbonasi, alkohol, makanan pedas, makanan asam (termasuk aneka buah jeruk), serta makanan berbahan dasar tomat.
4. Rebahan sesaat setelah makan
Berbaring dengan perut kenyang dapat menyebabkan isi perut menekan LES lebih keras, sehingga ini memicu asam lambung dan makanan yang dikonsumsi kembali naik.
Tunggu setidaknya dua hingga tiga jam setelah makan, baru bisa tidur atau rebahan, oleh sebab itu hindari ngemil pada larut malam. Jika salah satu dari sekian waktu makan Anda adalah makan besar, usahakan untuk makan makanan itu pada siang hari daripada di malam hari.
Baca juga: Bolehkah makan pedas lagi setelah mengalami sakit lambung?
5. Tidur kepala sejajar badan
Berbaring dengan posisi kepala sejajar badan berpotensi menekan isi perut ke LES. Dengan kepala lebih tinggi dari perut, gravitasi dapat membantu mengurangi tekanan ini.
6. Merokok
Merokok dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, dan sakit ulu hati adalah salah satunya. Hal ini terutama berlaku untuk orang-orang dengan GERD
ketika merokok, maka produksi air liur berkurang. Air liur bersifat basa, sehingga dapat membantu menetralkan asam lambung. Air liur juga dapat meredakan sakit ulu hati atau begah, dengan memandikan kerongkongan dan mengurangi efek asam yang mengalir kembali ke kerongkongan dengan mencucinya kembali ke perut.
Merokok juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Ini juga dapat meningkatkan pergerakan garam empedu dari usus ke perut, yang membuat asam lambung lebih berbahaya. Selain itu, merokok juga dapat melemahkan dan mengendurkan LES, yang merupakan katup di persimpangan antara esofagus dan perut. Jika LES tidak berfungsi dengan baik atau relaks dengan tidak tepat, isi perut dapat naik kembali ke kerongkongan.
Selain itu, merokok secara langsung dapat melukai kerongkongan, sehingga membuatnya semakin rentan terhadap kerusakan lebih lanjut akibat asam lambung.
Baca juga: Macam-macam penyakit yang sering muncul saat berpuasa
7. Konsumsi alkohol
Alkohol dapat meningkatkan jumlah asam yang diproduksi lambung dan membuat lemah LES. Namun dalam kesempatan tertentu, sejumlah orang merasa perlu untuk ikut mengonsumsi alkohol dalam suatu jamuan.
Bila kondisi ini terjadi, cobalah untuk mengakalinya dengan mencampur minuman beralkohol dengan air putih. Pilihlah minuman seperti anggur atau bir yang tidak beralkohol atau mengandung alkohol dengan kadar paling rendah. Selain itu, usahakan tidak mengonsumsi lebih dari 250ml minuman beralkohol.
Namun yang terpenting, kenali tubuh Anda sendiri. Bila memang tidak memungkinkan, sebaiknya jangan mengonsumsi minuman beralkohol setetes pun.
8. Kenakan busana ketat atau kencang di area perut.
Pakaian yang pas dipakai atau kencang dikenakan di sekitar perut, seperti ikat pinggang dapat menekan perut dan memaksa makanan naik ke LES. Hal ini dapat menyebabkan isi perut mengalir kembali ke kerongkongan bersamaan dengan asam lambung.
Baca juga: Kenali bahaya dari kenaikan asam lambung
9. Terlalu stres
Stres belum terbukti kalau dapat menyebabkan sakit lambung. Namun, hal itu dapat mengarah pada perilaku yang dapat memicu sakit lambung.
Selama masa stres, rutinitas terganggu, dan Anda mungkin tidak mengikuti rutinitas normal dalam hal makan hingga olahraga.
Karena stres secara tidak langsung dapat menyebabkan sakit ulu hati, penting untuk menemukan cara untuk meredakan stres. Cobalah metode relaksasi seperti latihan pernapasan, meditasi, mendengarkan musik, atau olahraga.
Baca juga: Stres dapat memicu peningkatan asam lambung
Baca juga: Apa saja yang jadi ciri asam lambung?
Baca juga: Minuman asam yang aman bagi penderita maag