Sampit (ANTARA) - Pedagang yang akan berjualan di Pasar Ramadhan di Taman Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, akan diarahkan untuk menjalani tes cepat deteksi COVID-19 sebelum mereka berjualan.
"Harus terapkan protokol kesehatan. Paling tidak, 'rapid test' (tes cepat) dulu bagi pedagang sebelum mereka memulai berjualan. Nanti teknisnya oleh Dinas Perdagangan dengan Satgas Penanganan COVID-19," kata Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati di Sampit, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memastikan menggelar Pasar Ramadhan bertempat di depan panggung dalam Taman Kota Sampit. Ini Pasar Ramadhan perdana selama pandemi COVID-19 karena Ramadhan tahun lalu pemerintah daerah tidak ada menggelar Pasar Ramadhan.
Irawati menjelaskan, pemulihan ekonomi merupakan pertimbangan pemerintah daerah sehingga memutuskan menggelar Pasar Ramadhan. Ini juga menindaklanjuti banyaknya aspirasi masyarakat, khususnya pedagang yang meminta difasilitasi berjualan di Pasar Ramadhan.
Bagian dalam Taman Kota dipilih menjadi lokasi karena lokasinya representatif. Tempat ini juga memudahkan petugas melakukan pemeriksaan pengunjung yang datang melalui pintu masuk serta mengarahkan mereka pulang melalui pintu gerbang berbeda sehingga tidak terjadi kerumunan atau penumpukan.
Protokol kesehatan menjadi syarat wajib dalam pelaksanaan pasar tahunan ini. Langkah ini merupakan upaya mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19. Pemerintah daerah tidak ingin upaya pemulihan ekonomi ini malah menimbulkan klaster baru penularan virus mematikan tersebut.
Baca juga: Pengurus masjid di Kotim diimbau laksanakan protokol kesehatan
Untuk itulah sejumlah aturan wajib dijalankan dan dipatuhi dalam penyelenggaraan Pasar Ramadhan kali ini. Setiap pedagang maupun pembeli yang datang harus menggunakan masker dan melalui pemeriksaan suhu tubuh.
Panitia akan menyiapkan tempat cuci tangan di sejumlah titik untuk memudahkan setiap orang mencuci tangan. Jarak antar pedagang juga akan diatur sesuai protokol kesehatan.
Pedagang diimbau mematuhi protokol kesehatan. Aktivitas pemulihan ekonomi, termasuk Pasar Ramadhan tersebut jangan sampai memicu penularan COVID-19.
"Sampai saat ini sudah 26 pedagang yang mendaftar. Disiapkan 26 tenda. Satu tenda bisa dua pedagang. Siapa saja silakan mau berjualan tapi wajib menjalankan protokol kesehatan," demikian Irawati.
Baca juga: Organisasi kemasyarakatan di Kotim diminta membantu penanganan COVID-19
Baca juga: Kotim mampu surplus 7.124 ton beras
"Harus terapkan protokol kesehatan. Paling tidak, 'rapid test' (tes cepat) dulu bagi pedagang sebelum mereka memulai berjualan. Nanti teknisnya oleh Dinas Perdagangan dengan Satgas Penanganan COVID-19," kata Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati di Sampit, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memastikan menggelar Pasar Ramadhan bertempat di depan panggung dalam Taman Kota Sampit. Ini Pasar Ramadhan perdana selama pandemi COVID-19 karena Ramadhan tahun lalu pemerintah daerah tidak ada menggelar Pasar Ramadhan.
Irawati menjelaskan, pemulihan ekonomi merupakan pertimbangan pemerintah daerah sehingga memutuskan menggelar Pasar Ramadhan. Ini juga menindaklanjuti banyaknya aspirasi masyarakat, khususnya pedagang yang meminta difasilitasi berjualan di Pasar Ramadhan.
Bagian dalam Taman Kota dipilih menjadi lokasi karena lokasinya representatif. Tempat ini juga memudahkan petugas melakukan pemeriksaan pengunjung yang datang melalui pintu masuk serta mengarahkan mereka pulang melalui pintu gerbang berbeda sehingga tidak terjadi kerumunan atau penumpukan.
Protokol kesehatan menjadi syarat wajib dalam pelaksanaan pasar tahunan ini. Langkah ini merupakan upaya mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19. Pemerintah daerah tidak ingin upaya pemulihan ekonomi ini malah menimbulkan klaster baru penularan virus mematikan tersebut.
Baca juga: Pengurus masjid di Kotim diimbau laksanakan protokol kesehatan
Untuk itulah sejumlah aturan wajib dijalankan dan dipatuhi dalam penyelenggaraan Pasar Ramadhan kali ini. Setiap pedagang maupun pembeli yang datang harus menggunakan masker dan melalui pemeriksaan suhu tubuh.
Panitia akan menyiapkan tempat cuci tangan di sejumlah titik untuk memudahkan setiap orang mencuci tangan. Jarak antar pedagang juga akan diatur sesuai protokol kesehatan.
Pedagang diimbau mematuhi protokol kesehatan. Aktivitas pemulihan ekonomi, termasuk Pasar Ramadhan tersebut jangan sampai memicu penularan COVID-19.
"Sampai saat ini sudah 26 pedagang yang mendaftar. Disiapkan 26 tenda. Satu tenda bisa dua pedagang. Siapa saja silakan mau berjualan tapi wajib menjalankan protokol kesehatan," demikian Irawati.
Baca juga: Organisasi kemasyarakatan di Kotim diminta membantu penanganan COVID-19
Baca juga: Kotim mampu surplus 7.124 ton beras