Sampit (ANTARA) - Hasil panen padi di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada 2020 lalu cukup bagus sehingga daerah ini mampu surplus beras sebanyak 7.124 ton.
"Berdasarkan angka sementara tahun 2020, produksi beras kita mencapai 48.548 ton, sedangkan kebutuhan beras masyarakat sebesar 41.424 ton sehingga pada 2020 berdasarkan angka sementara itu kita surplus 7.124 ton. Target produksi pada 2021, sebesar 82.136 ton gabah kering giling," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, Sepnita di Sampit, Kamis.
Kawasan lumbung beras Kotawaringin Timur terdapat di kawasan selatan, khususnya Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit dan sekitarnya. Namun, kawasan lainnya juga berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan produksi beras di daerah ini.
Seperti petani di Sungai Sugih Kelurahan Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi. Petani dengan luasan sawah 125 hektare di kawasan itu cukup produktif karena mampu panen tiga kali dalam setahun karena kemampuan mereka mengolah lahan.
Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, pertanian di Kotawaringin Timur mengalami perkembangan yang menggembirakan. Petani juga terus bersemangat mengembangkan usaha pertanian mereka.
Menurut Sepnita, di tengah pandemi COVID-19 ini sektor pertanian tetap bertahan sebagai sektor andalan dan tumpuan perekonomian. Untuk itulah pemerintah daerah juga berusaha maksimal membantu petani untuk meningkatkan produksi pertanian.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah membantu petani, seperti peningkatan pompanisasi, pengairan, bibit, pupuk dan lainnya. Tahun ini Kotawaringin Timur juga berencana membeli ekskavator multifungsi untuk membantu petani di Kecamatan Teluk Sampit, Kota Besi dan Cempaga agar semakin mudah dalam mengolah lahan.
Baca juga: Pekebun sawit rakyat di Kotim didorong urus STDB
Ini merupakan bagian dari perwujudan visi Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati yakni mewujudkan Kotawaringin Timur yang mandiri, maju dan sejahtera. Ini juga mengacu pada misi pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan lapangan kerja, khususnya di bidang pertanian.
Sepnita meminta petani terus bersemangat untuk meningkatkan produksi pertanian. Pemerintah berupaya semaksimal mungkin menjawab aspirasi yang disampaikan petani agar kendala-kendala yang dihadapi bisa diatasi.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada penyuluh pertanian lapangan yang berperan besar dalam membantu petani. Sinergitas yang baik bersama petani harus terus ditingkatkan agar pertanian Kotawaringin Timur semakin meningkat dan mampu berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat.
"Potensi pertanian masih cukup besar, makanya pemerintah daerah juga sangat serius mendukung ini. Kami juga sangat mengapresiasi karena petani-petani kita tetap bersemangat. Mudah-mudahan pertanian Kotawaringin Timur semakin maju dan petaninya semakin sejahtera," demikian Sepnita.
Baca juga: Pemkab Kotim wacanakan beli beras lokal saat harga rendah
"Berdasarkan angka sementara tahun 2020, produksi beras kita mencapai 48.548 ton, sedangkan kebutuhan beras masyarakat sebesar 41.424 ton sehingga pada 2020 berdasarkan angka sementara itu kita surplus 7.124 ton. Target produksi pada 2021, sebesar 82.136 ton gabah kering giling," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, Sepnita di Sampit, Kamis.
Kawasan lumbung beras Kotawaringin Timur terdapat di kawasan selatan, khususnya Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit dan sekitarnya. Namun, kawasan lainnya juga berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan produksi beras di daerah ini.
Seperti petani di Sungai Sugih Kelurahan Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi. Petani dengan luasan sawah 125 hektare di kawasan itu cukup produktif karena mampu panen tiga kali dalam setahun karena kemampuan mereka mengolah lahan.
Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, pertanian di Kotawaringin Timur mengalami perkembangan yang menggembirakan. Petani juga terus bersemangat mengembangkan usaha pertanian mereka.
Menurut Sepnita, di tengah pandemi COVID-19 ini sektor pertanian tetap bertahan sebagai sektor andalan dan tumpuan perekonomian. Untuk itulah pemerintah daerah juga berusaha maksimal membantu petani untuk meningkatkan produksi pertanian.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah membantu petani, seperti peningkatan pompanisasi, pengairan, bibit, pupuk dan lainnya. Tahun ini Kotawaringin Timur juga berencana membeli ekskavator multifungsi untuk membantu petani di Kecamatan Teluk Sampit, Kota Besi dan Cempaga agar semakin mudah dalam mengolah lahan.
Baca juga: Pekebun sawit rakyat di Kotim didorong urus STDB
Ini merupakan bagian dari perwujudan visi Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati yakni mewujudkan Kotawaringin Timur yang mandiri, maju dan sejahtera. Ini juga mengacu pada misi pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan lapangan kerja, khususnya di bidang pertanian.
Sepnita meminta petani terus bersemangat untuk meningkatkan produksi pertanian. Pemerintah berupaya semaksimal mungkin menjawab aspirasi yang disampaikan petani agar kendala-kendala yang dihadapi bisa diatasi.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada penyuluh pertanian lapangan yang berperan besar dalam membantu petani. Sinergitas yang baik bersama petani harus terus ditingkatkan agar pertanian Kotawaringin Timur semakin meningkat dan mampu berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat.
"Potensi pertanian masih cukup besar, makanya pemerintah daerah juga sangat serius mendukung ini. Kami juga sangat mengapresiasi karena petani-petani kita tetap bersemangat. Mudah-mudahan pertanian Kotawaringin Timur semakin maju dan petaninya semakin sejahtera," demikian Sepnita.
Baca juga: Pemkab Kotim wacanakan beli beras lokal saat harga rendah