Timika (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri berkomitmen untuk mencari dan menangkap kelompok bersenjata separatis Papua yang merupakan pelaku serangkaian aksi kekerasan di Beoga dan Ilaga, Kabupaten Puncak dalam beberapa waktu terakhir.

"Tentu kami akan kejar terus mereka. Mereka ini melanggar hukum. Aparat Kepolisian dan TNI tidak akan mundur selangkahpun untuk menegakkan aturan. Kita akan cari dan tangkap mereka," kata Irjen Fakhiri di Timika, Selasa.

Kapolda Papua mengakui menerima informasi bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari berbagai wilayah di pegunungan Papua mendapatkan perintah dari pimpinan KKB Lek Gakak Telenggen untuk berkumpul di Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak.

Baca juga: Usai menembak dua guru, KKB kembali bakar fasilitas sekolah di Beoga

Agenda utama berkumpulnya para gembong kelompok bersenjata separatis Papua itu untuk menyelesaikan persoalan adat perang suku.

"Rombongan yang dari Beoga itu juga mau berkumpul ke Ilaga. Tapi mengapa mereka melakukan hal-hal yang melewati batas perikemanusiaan dengan menembaki guru-guru yang bertugas di sana," ujar Irjen Fakhiri.

Polda Papua juga menerima informasi bahwa motif pembakaran helikopter milik PT Ersa Air yang terparkir di Bandara Aminggaru, Ilaga oleh KKB pada Minggu (11/4) malam sebagai reaksi protes kepada Pemkab Puncak lantaran tidak menerima bagian pembayaran tuntutan ganti rugi yang diajukan KKB Beoga saat mengizinkan pesawat Dabi Air mengangkut jenazah dua guru yang ditembak pada Sabtu (10/4).

"Itu baru sebatas informasi. Mudah-mudahan kami bisa menangkap orang-orang itu untuk mengetahui apa motif mereka sesungguhnya melakukan hal-hal yang sangat mengganggu aktivitas pemerintahan di Kabupaten Puncak," jelasnya.

Baca juga: Helikopter yang dibakar KKB diterbangkan ke Timika

Setelah membakar helikopter milik PT Ersa Air di Bandara Aminggaru Ilaga, KKB juga diketahui mengirim surat tantangan kepada aparat keamanan.

Selembar surat yang bernada provokatif itu berhasil ditemukan di sekitar lokasi pembakaran helikopter.

Pada surat tersebut, KKB di bawah komando Lekk Gakak Telenggen meminta aparat keamanan memburu mereka.

"Dari Lekk Gakak Telenggen dan Militer Murib, kalau mau kejar sekitar Ilaga ini. Salam Papua Barat," demikian bunyi surat tantangan tersebut.

Baca juga: Usai penembakan guru, TNI-Polri buru komplotan KKB

Pihak Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III kepada wartawan membenarkan terkait temuan surat tantangan tersebut.

Perwira Penerangan Kogabwilhan III Letkol Laut KH Deni Wahidin dalam keterangannya, Senin (12/4) menyebut surat tersebut sebagai bentuk upaya Lekk Gakak Telenggen dan Militer Murib menjadikan Ilaga sebagai daerah pertempuran.

Aparat menegaskan pihaknya tidak akan mudah terpancing dengan provokasi tersebut.

“Ini salah satu bentuk provokasi dari LT dan MM yang berusaha memancing aparat keamanan untuk melakukan pengejaran. Yang jelas aparat tidak mudah terprovokasi dan tidak mau masyarakat terus menjadi korban dari perbuatan-perbuatan keji KKSB," ujarnya.

Baca juga: KKB tembak seorang guru hingga tewas di Intan Jaya

Baca juga: Merasa terancam KKB, puluhan warga minta dievakuasi dari Beoga

Baca juga: TNI-Polri pastikan beri keamanan masyarakat usai penyerangan KKB

Pewarta : Evarianus Supar
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024