Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Heri Pauzi mengatakan empat kecamatan di kota setempat rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Dari lima kecamatan yang ada, kawasan yang rawan Karhutla meliputi Kecamatan Jekan Raya, Sabangau, Bukit Batu dan sebagian Kecamatan Pahadut," kata Heri di Palangka Raya, Rabu.
Untuk itu pihaknya pun selalu siaga selama 24 jam untuk melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan melalui pola patroli, deteksi dini di daerah rawan maupun menunggu laporan dari masyarakat.
"Dan saat ini kami juga tengah mempersiapkan surat keputusan untuk pembentukan poskonya," kata ASN mantan jurnalis itu.
Baca juga: Cegah karhutla, Manggala Agni Kapuas latih puluhan karyawan
Dia menerangkan direncanakan lokasi posko kebakaran hutan dan lahan di tingkat Kota Palangka Raya akan terpusat di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat. Nantinya posko dilengkapi personel dan bertugas 24 jam yang terbagi dalam empat regu piket.
"Saat ini untuk kemampuan personel dan peralatan sendiri telah siap sesuai kondisi dan jumlah yang ada," katanya.
Disamping itu. lanjut dia, BPBD "Kota Cantik" juga terus berkoordinasi dengan Manggala Agni, Damkar Kota Palangka Raya, BPBK Provinsi dan relawan TSAK serta pihak terkait lain dalam upaya antisipasi dan deteksi dini karhutla.
Selain itu Pemerintah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini juga memaksimalkan keberadaan Kelurahan Siaga dan Tangguh Bencana untuk mengantisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan yang mengancam setiap kemarau.
Baca juga: Maksimalkan peran Kelurahan Siaga antisipasi karhutla di Palangka Raya
Sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menerangkan pembentukan Kelurahan Siaga dan Tangguh Bencana merupakan upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam mengantisipasi dan menangani bencana.
Masyarakat selalu garda terdepan harus memiliki kemampuan memahami dan manajemen penanggulangan bencana salah satunya karhutla. Peran antisipasi dan penanggulangan bencana itu setidaknya mencakup wilayah tempat tinggal.
Untuk itu, setiap masyarakat yang terlibat di dalam Kelurahan Siaga dan Tangguh Bencana telah mendapatkan bekal manajemen pengelolaan bencana alam terutama kebakaran hutan dan lahan juga telah diberikan pemerintah melalui pelatihan.
Manajemen tersebut meliputi pemetaan bencana dan kebutuhan penanganan, rencana aksi hingga strategi upaya pemadaman di lapangan. Termasuk manajemen komunikasi dan koordinasi dengan lintas lembaga.
Kepala daerah termuda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah ini mengatakan dengan keterlibatan masyarakat di tingkat kelurahan, upaya antisipasi dan penanganan karhutla yang dilakukan pemerintah semakin maksimal. Potensi ancaman karhutla juga akan terdeteksi sejak dini sehingga lebih mudah ditangani.
Baca juga: Wawali pastikan Palangka Raya siap hadapi ancaman karhutla 2021
Baca juga: DPRD Palangka Raya: Penanganan karhutla perlu tindakan hukum tegas
Baca juga: Cegah karhutla dan dukung pertanian, air di lokasi food estate ditata
"Dari lima kecamatan yang ada, kawasan yang rawan Karhutla meliputi Kecamatan Jekan Raya, Sabangau, Bukit Batu dan sebagian Kecamatan Pahadut," kata Heri di Palangka Raya, Rabu.
Untuk itu pihaknya pun selalu siaga selama 24 jam untuk melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan melalui pola patroli, deteksi dini di daerah rawan maupun menunggu laporan dari masyarakat.
"Dan saat ini kami juga tengah mempersiapkan surat keputusan untuk pembentukan poskonya," kata ASN mantan jurnalis itu.
Baca juga: Cegah karhutla, Manggala Agni Kapuas latih puluhan karyawan
Dia menerangkan direncanakan lokasi posko kebakaran hutan dan lahan di tingkat Kota Palangka Raya akan terpusat di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat. Nantinya posko dilengkapi personel dan bertugas 24 jam yang terbagi dalam empat regu piket.
"Saat ini untuk kemampuan personel dan peralatan sendiri telah siap sesuai kondisi dan jumlah yang ada," katanya.
Disamping itu. lanjut dia, BPBD "Kota Cantik" juga terus berkoordinasi dengan Manggala Agni, Damkar Kota Palangka Raya, BPBK Provinsi dan relawan TSAK serta pihak terkait lain dalam upaya antisipasi dan deteksi dini karhutla.
Selain itu Pemerintah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini juga memaksimalkan keberadaan Kelurahan Siaga dan Tangguh Bencana untuk mengantisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan yang mengancam setiap kemarau.
Baca juga: Maksimalkan peran Kelurahan Siaga antisipasi karhutla di Palangka Raya
Sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menerangkan pembentukan Kelurahan Siaga dan Tangguh Bencana merupakan upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam mengantisipasi dan menangani bencana.
Masyarakat selalu garda terdepan harus memiliki kemampuan memahami dan manajemen penanggulangan bencana salah satunya karhutla. Peran antisipasi dan penanggulangan bencana itu setidaknya mencakup wilayah tempat tinggal.
Untuk itu, setiap masyarakat yang terlibat di dalam Kelurahan Siaga dan Tangguh Bencana telah mendapatkan bekal manajemen pengelolaan bencana alam terutama kebakaran hutan dan lahan juga telah diberikan pemerintah melalui pelatihan.
Manajemen tersebut meliputi pemetaan bencana dan kebutuhan penanganan, rencana aksi hingga strategi upaya pemadaman di lapangan. Termasuk manajemen komunikasi dan koordinasi dengan lintas lembaga.
Kepala daerah termuda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah ini mengatakan dengan keterlibatan masyarakat di tingkat kelurahan, upaya antisipasi dan penanganan karhutla yang dilakukan pemerintah semakin maksimal. Potensi ancaman karhutla juga akan terdeteksi sejak dini sehingga lebih mudah ditangani.
Baca juga: Wawali pastikan Palangka Raya siap hadapi ancaman karhutla 2021
Baca juga: DPRD Palangka Raya: Penanganan karhutla perlu tindakan hukum tegas
Baca juga: Cegah karhutla dan dukung pertanian, air di lokasi food estate ditata