Buntok, Kalteng (ANTARA) - Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Eddy Raya Samsuri mengingatkan sekaligus meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah di kabupaten setempat, agar terus memacu kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di wilayah setempat.
"Kinerja seluruh ASN harus lebih dipacu dan mendokumentasikannya dalam aplikasi yang bisa kita ketahui bersama," kata Eddy di Buntok, Rabu.
Menurut dia, itu perlu dilakukan supaya kedepannya tidak ada lagi istilah 'Pintar bodoh pendapatan sama'. Sebab, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan program pencegahan korupsi terintegrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia mulai saat ini dan seterusnya, pemberian tambahan hasil (Tamsil) dan tunjangan profesi pegawai (TPP) harus berbasiskan kinerja masing-masing ASN.
"Sudah saatnya, kita bertanggung jawab dengan hak yang telah kita dapatkan dan sudah saatnya seluruh ASN keluar dari zona nyaman," ucapnya.
Bupati Barsel itu juga meminta kepada ASN di Barito Selatan ini supaya terus menciptakan kreasi dan inovasi dalam melaksanakan tugasnya, Sebab kata dia, tantangan kedepannya tidak semakin mudah, justru akan semakin berat.
Baca juga: Rumah makan di Barsel diimbau batasi kegiatan selama ramadhan
Dia mengatakan dalam menghadapi tantangan kedepannya itu, maka diperlukan sejumlah terobosan-terobosan dari aparatur yang ada di daerah ini.
"Itu semua dilakukan demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Selatan ini," ucap Eddy.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh ASN di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini supaya terus meningkatkan kompetensi atau kemampuan serta menjalankan tugas dan fungsi (Tupoksi)nya masing-masing.
"Manfaat dari kompetensi atau kemampuannya itu akan kembali kepada ASN itu sendiri, dan juga demi kemajuan bagi daerah yang kita cintai ini," demikian Eddy.
Baca juga: DPRD Barsel harapkan pejabat baru tingkatkan kinerja pemkab
Baca juga: Bupati Barsel lantik 97 pejabat
"Kinerja seluruh ASN harus lebih dipacu dan mendokumentasikannya dalam aplikasi yang bisa kita ketahui bersama," kata Eddy di Buntok, Rabu.
Menurut dia, itu perlu dilakukan supaya kedepannya tidak ada lagi istilah 'Pintar bodoh pendapatan sama'. Sebab, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan program pencegahan korupsi terintegrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia mulai saat ini dan seterusnya, pemberian tambahan hasil (Tamsil) dan tunjangan profesi pegawai (TPP) harus berbasiskan kinerja masing-masing ASN.
"Sudah saatnya, kita bertanggung jawab dengan hak yang telah kita dapatkan dan sudah saatnya seluruh ASN keluar dari zona nyaman," ucapnya.
Bupati Barsel itu juga meminta kepada ASN di Barito Selatan ini supaya terus menciptakan kreasi dan inovasi dalam melaksanakan tugasnya, Sebab kata dia, tantangan kedepannya tidak semakin mudah, justru akan semakin berat.
Baca juga: Rumah makan di Barsel diimbau batasi kegiatan selama ramadhan
Dia mengatakan dalam menghadapi tantangan kedepannya itu, maka diperlukan sejumlah terobosan-terobosan dari aparatur yang ada di daerah ini.
"Itu semua dilakukan demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Selatan ini," ucap Eddy.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh ASN di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini supaya terus meningkatkan kompetensi atau kemampuan serta menjalankan tugas dan fungsi (Tupoksi)nya masing-masing.
"Manfaat dari kompetensi atau kemampuannya itu akan kembali kepada ASN itu sendiri, dan juga demi kemajuan bagi daerah yang kita cintai ini," demikian Eddy.
Baca juga: DPRD Barsel harapkan pejabat baru tingkatkan kinerja pemkab
Baca juga: Bupati Barsel lantik 97 pejabat