Jakarta (ANTARA) - Beberapa jamaah di Masjid Al-Furqon, Palmerah, Jakarta Barat terpaksa kembali ke rumah karena lupa menggunakan masker saat pelaksanaan Shalat Tarawih hari kedua Ramadhan 1442 Hijriah.
Pengurus masjid sengaja menempatkan pengawas di pintu masuk didampingi pengurus RT setempat sehingga warga yang melanggar protokol kesehatan sungkan dan memutuskan untuk kembali ke rumah untuk mengambil masker.
"Betul, kita bersikap tegas bagi yang melanggar protokol kesehatan. Bahkan poster imbauan sudah kita tempatkan di dalam dan di luar masjid agar jamaah patuh," kata Ketua Masjid Al-Furqon, Ahmadi saat ditemui sebelum penyelenggaraan ibadah Shalat Tarawih, Selasa malam.
Tak hanya itu, jelas Ahmadi, masjid yang berkapasitas 200 orang itu hanya boleh diisi separuhnya saja sebanyak 100 jamaah dan imam sebelum memulai shalat akan memastikan jarak antarjamaah satu meter.
Lantas, masih didampingi pengurus RT, setiap jamaah yang akan melaksanakan Shalat Tarawih diwajibkan untuk diperiksa suhu tubuhnya menggunakan alat pemeriksa 'thermo gun'.
"Setiap pintu masuk kita tempatkan petugas untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung dengan didampingi pengurus RT," ujar Ahmadi.
Dilibatkannya pengurus RT-RT setempat, jelas Ahmadi, adalah untuk memastikan jamaah peserta Shalat Tarawih memang mereka yang tinggal di lingkungan sekitar.
Ahmadi mengatakan apabila ada pengunjung masjid yang bukan warga sekitar maka akan diberikan imbauan mengenai kebijakan Pemprov DKI soal pembatasan pelaksanaan Shalat Tarawih.
Tak hanya itu, pengurus juga mewajibkan pengunjung untuk membawa alas shalat (sajadah) untuk mengikuti ibadah Shalat Tarawih.
Saat memasuki masjid terlihat di sudut-sudut ruangan tersedia cairan pembersih tangan (hand sanitizer) untuk memastikan kondisi jamaah dan ruangan tetap steril.
Ahmadi berharap setelah Lebaran, pandemi segera berakhir sehingga aktivitas di masjid seperti pengajian dan lain-lain bisa berjalan normal kembali.
"Semoga ibadah termasuk pengajian segera normal setelah Lebaran," harap Ahmadi.
Pengurus masjid sengaja menempatkan pengawas di pintu masuk didampingi pengurus RT setempat sehingga warga yang melanggar protokol kesehatan sungkan dan memutuskan untuk kembali ke rumah untuk mengambil masker.
"Betul, kita bersikap tegas bagi yang melanggar protokol kesehatan. Bahkan poster imbauan sudah kita tempatkan di dalam dan di luar masjid agar jamaah patuh," kata Ketua Masjid Al-Furqon, Ahmadi saat ditemui sebelum penyelenggaraan ibadah Shalat Tarawih, Selasa malam.
Tak hanya itu, jelas Ahmadi, masjid yang berkapasitas 200 orang itu hanya boleh diisi separuhnya saja sebanyak 100 jamaah dan imam sebelum memulai shalat akan memastikan jarak antarjamaah satu meter.
Lantas, masih didampingi pengurus RT, setiap jamaah yang akan melaksanakan Shalat Tarawih diwajibkan untuk diperiksa suhu tubuhnya menggunakan alat pemeriksa 'thermo gun'.
"Setiap pintu masuk kita tempatkan petugas untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung dengan didampingi pengurus RT," ujar Ahmadi.
Dilibatkannya pengurus RT-RT setempat, jelas Ahmadi, adalah untuk memastikan jamaah peserta Shalat Tarawih memang mereka yang tinggal di lingkungan sekitar.
Ahmadi mengatakan apabila ada pengunjung masjid yang bukan warga sekitar maka akan diberikan imbauan mengenai kebijakan Pemprov DKI soal pembatasan pelaksanaan Shalat Tarawih.
Tak hanya itu, pengurus juga mewajibkan pengunjung untuk membawa alas shalat (sajadah) untuk mengikuti ibadah Shalat Tarawih.
Saat memasuki masjid terlihat di sudut-sudut ruangan tersedia cairan pembersih tangan (hand sanitizer) untuk memastikan kondisi jamaah dan ruangan tetap steril.
Ahmadi berharap setelah Lebaran, pandemi segera berakhir sehingga aktivitas di masjid seperti pengajian dan lain-lain bisa berjalan normal kembali.
"Semoga ibadah termasuk pengajian segera normal setelah Lebaran," harap Ahmadi.