Sampit (ANTARA) - Potensi sektor peternakan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah cukup besar, namun peternak kesulitan mengembangkan usaha mereka karena keterbatasan modal.
"Persoalan yang dihadapi dalam pengembangan ternak sapi di Kotim ini diantaranya modal. Banyak peternak mengaku memang mereka masih terkendala mengakses permodalan. Ini yang membuat sebagian peternak belum mampu mengembangkan usaha peternakan mereka," kata anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Parimus di Sampit, Jumat.
Belum lama ini Parimus berkunjung ke sebuah peternakan sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat. Dia banyak mendapat informasi dan pengetahuan terkait pengembangan peternakan sapi yang menurutnya juga bisa diterapkan di Kotawaringin Timur.
Berkaca dari pengalaman peternak di Kotawaringin Barat, Parimus menilai potensi peternakan sapi di Kotawaringin Timur cukup besar. Potensi ini harus digarap secara maksimal, khususnya dengan mendukung peternak untuk mengembangkan usaha mereka.
Kebutuhan daging sapi di Kotawaringin Timur sangat tinggi sehingga sebagian pasokan sapi didatangkan dari luar daerah seperti Kalimantan Selatan, Pulau Jawa dan daerah lainnya. Ini dilakukan karena peternakan lokal belum bisa memenuhi sepenuhnya permintaan daging sapi.
Kondisi ini juga menunjukkan bahwa peluang usaha di bidang ini masih sangat besar. Jika peternak bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan produksi, maka hasil yang didapat juga akan meningkat karena pasti diserap pasar karena permintaan tinggi.
Baca juga: DPRD berharap Polres Kotim terus konsisten berantas narkoba
Parimus berharap potensi ini juga ditangkap pemerintah daerah dengan mendorong peternak mengembangkan usaha. Pemerintah diharapkan membantu mengatasi kendala-kendala yang sering dihadapi peternak, khususnya terkait lemahnya kemampuan peternak dalam mengakses permodalan.
"Pemerintah diharapkan membantu kemudahan peternak mendapatkan pinjaman modal, misalnya melalui KUR (kredit usaha rakyat) inti plasma atau program lainnya. Kalau ini bisa, saya yakin dampaknya akan sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan peternak sehingga mereka juga semakin serius mengembangkan usahanya," kata Parimus.
Jika pasokan sapi dari peternak lokal mencukupi maka harga daging di pasaran bisa turun sehingga lebih terjangkau masyarakat. Pengembangan peternakan juga untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan swasembada daging.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit juga bisa berperan dengan menggandeng masyarakat sebagai mitra untuk mengembangkan peternakan sapi dengan sistem integrasi sapi-sawit. Ini cukup mudah lahan luas dan sumber pakan di perkebunan kelapa sawit melimpah.
Baca juga: Wabup Kotim serukan penggunaan batik lokal
"Persoalan yang dihadapi dalam pengembangan ternak sapi di Kotim ini diantaranya modal. Banyak peternak mengaku memang mereka masih terkendala mengakses permodalan. Ini yang membuat sebagian peternak belum mampu mengembangkan usaha peternakan mereka," kata anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Parimus di Sampit, Jumat.
Belum lama ini Parimus berkunjung ke sebuah peternakan sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat. Dia banyak mendapat informasi dan pengetahuan terkait pengembangan peternakan sapi yang menurutnya juga bisa diterapkan di Kotawaringin Timur.
Berkaca dari pengalaman peternak di Kotawaringin Barat, Parimus menilai potensi peternakan sapi di Kotawaringin Timur cukup besar. Potensi ini harus digarap secara maksimal, khususnya dengan mendukung peternak untuk mengembangkan usaha mereka.
Kebutuhan daging sapi di Kotawaringin Timur sangat tinggi sehingga sebagian pasokan sapi didatangkan dari luar daerah seperti Kalimantan Selatan, Pulau Jawa dan daerah lainnya. Ini dilakukan karena peternakan lokal belum bisa memenuhi sepenuhnya permintaan daging sapi.
Kondisi ini juga menunjukkan bahwa peluang usaha di bidang ini masih sangat besar. Jika peternak bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan produksi, maka hasil yang didapat juga akan meningkat karena pasti diserap pasar karena permintaan tinggi.
Baca juga: DPRD berharap Polres Kotim terus konsisten berantas narkoba
Parimus berharap potensi ini juga ditangkap pemerintah daerah dengan mendorong peternak mengembangkan usaha. Pemerintah diharapkan membantu mengatasi kendala-kendala yang sering dihadapi peternak, khususnya terkait lemahnya kemampuan peternak dalam mengakses permodalan.
"Pemerintah diharapkan membantu kemudahan peternak mendapatkan pinjaman modal, misalnya melalui KUR (kredit usaha rakyat) inti plasma atau program lainnya. Kalau ini bisa, saya yakin dampaknya akan sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan peternak sehingga mereka juga semakin serius mengembangkan usahanya," kata Parimus.
Jika pasokan sapi dari peternak lokal mencukupi maka harga daging di pasaran bisa turun sehingga lebih terjangkau masyarakat. Pengembangan peternakan juga untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan swasembada daging.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit juga bisa berperan dengan menggandeng masyarakat sebagai mitra untuk mengembangkan peternakan sapi dengan sistem integrasi sapi-sawit. Ini cukup mudah lahan luas dan sumber pakan di perkebunan kelapa sawit melimpah.
Baca juga: Wabup Kotim serukan penggunaan batik lokal