Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Irawati menyerukan kepada masyarakat, khususnya pegawai pemerintah dan swasta untuk menggunakan batik lokal sebagai upaya pelestarian dan menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Kita harus bangga dengan batik Kotim yang merupakan batik khas daerah kita. Saya mengajak perkantoran swasta juga ikut menjadikan batik Kotim sebagai seragam pada hari tertentu," kata Irawati di Sampit, Kamis.

Batik Kotim atau disebut juga batik Sampit, merupakan batik khas karya masyarakat di kabupaten ini. Pemerintah daerah terus mendorong perkembangan batik ini agar semakin dikenal luas.

Batik Sampit gencar dipopulerkan oleh semasa kepemimpinan Bupati H Supian Hadi. Saat pembukaan Sampit Expo pada tahun 2013 lalu, bupati dua periode itu memperkenalkan kembali batik Sampit dan terus mendorong pengembangannya sehingga semakin diminati.

Kini di masa kepemimpinan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati, pemerintah daerah tetap berkomitmen mendorong pengembangan batik Sampit. Irawati yang merupakan adik kandung Supian Hadi, juga gencar mempromosikan batik lokal tersebut, mengikuti komitmen sang kakak.

Motif batik Sampit memiliki makna penting, yaitu motivasi. Batik Sampit merupakan perpaduan anggrek tebu atau dalam bahasa Dayak disebut anggrek tewu dan motif gayung birang. Kini juga dibuat motif jelawat, yakni ikan air tawar yang dijadikan ikon Kotawaringin Timur.

Baca juga: Legislator Kotim minta pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi ditingkatkan

Anggrek tewu merupakan anggrek khas Kabupaten Kotawaringin Timur. Motif-motif tersebut sengaja dipilih karena mempunyai makna yang dalam, sekaligus sebagai harapan dan doa. Batik Sampit merupakan murni hasil karya para seniman dan putra daerah.

Menurut Irawati, batik khas daerah ini sangat bagus sehingga menjadi sebuah kebanggaan ketika mengenakannya. Jika batik lokal ini semakin diminati, maka dampaknya akan sangat positif mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan perajin batik, pedagang dan sektor ikutan lainnya.

"Kalau seluruh pegawai setiap kantor pemerintah dan swasta membuat dan memakai batik khas daerah kita ini, bisa dibayangkan berapa besar pergerakan ekonomi dari sektor ini. Saya mengajak kita semua untuk mencintai produk daerah kita, apalagi kualitasnya juga sangat bagus," demikian Irawati.

Belum lama ini Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah Yulistra Ivo berkunjung ke salah satu kelompok perajin batik Sampit. Dia sangat tertarik dengan karya yang dihasilkan sehingga kemudian dia memesan untuk dikenakan saat pernikahan anggota keluarganya.

Istri Gubernur Sugianto Sabran itu juga memerintahkan instansi terkait membantu perajin batik di Sampit untuk mengembangkan usaha. Tim beranggotakan dari Dinas Koperasi, UKM Kalimantan Tengah, Otoritas Jasa Keuangan, serta petinggi sejumlah bank pun kemudian turun ke lokasi untuk membantu perajin batik tersebut.

Baca juga: Legislator Kalteng sebut tujuh desa di Kotim usulkan cetak sawah baru

Baca juga: Polres Kotim ajak masyarakat peduli melaporkan peredaran narkoba


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024