Jakarta (ANTARA) - Twitter mengumumkan fitur untuk meninjau ulang cuitan sebelum diunggah, demi membuat percakapan yang sehat di platform tersebut.
Platform tersebut sudah menguji coba fitur ini ke sejumlah pengguna tahun lalu agar pengguna bisa mempertimbangkan ulang sebelum mengunggah.
"Berdasarkan umpan balik dan pembelajaran dari uji coba tersebut, kami membuat perbaikan pada sistem untuk memutuskan kapan dan bagaimana pengingat ini dikirim," kata Direktur Desain Produk Twitter Anita Butler dan Manajer Produk Alberto Parella dalam unggahan di blog resmi, dikutip Kamis.
Ketika pengguna mengetik kata-kata yang kasar, makian atau kebencian, Twitter akan memberikan pengingat sebelum mengunggah berisi tulisan apakah pengguna yakin akan mengunggah tulisan ini.
Baca juga: Kini pengguna Twitter bisa unggah gambar dengan resolusi 4K
Melalui peringatan tersebut, pengguna bisa menghapus atau menyunting tulisan atau mengunggah apa adanya.
Twitter menemuukan jika diberi peringatan, 34 persen pengguna akan mengubah atau tidak jadi mengunggah tulisan tersebut. Setelah mendapatkan satu kali peringatan, rata-rata orang 11 persen lebih sedikit mengunggah tulisan aksar.
Hasilnya, jika diberi peringatan, lebih sedikit kemungkinan pengguna mendapat balasan yang kasar atau berbahaya.
Twitter juga mempelajari konteks percakapan yang diunggah, misalnya ketika dua orang saling mengikuti (follow) dan sering berbalas cuitan, ada kemungkinan kata-kata yang dirasa kasar merupakan tanda keakraban.
Fitur untuk meninjau ulang cuitan ini diluncurkan untuk aplikasi iOS dan Android, terutama pada akun-akun dengan setelan bahasa Inggris.
Baca juga: Twitter hadirkan emoji 'Aliansi Teh Susu'
Baca juga: Gagal hapus konten, Pengadilan Rusia denda Twitter
Baca juga: Twitter: Spaces akan hadir di web desktop
Platform tersebut sudah menguji coba fitur ini ke sejumlah pengguna tahun lalu agar pengguna bisa mempertimbangkan ulang sebelum mengunggah.
"Berdasarkan umpan balik dan pembelajaran dari uji coba tersebut, kami membuat perbaikan pada sistem untuk memutuskan kapan dan bagaimana pengingat ini dikirim," kata Direktur Desain Produk Twitter Anita Butler dan Manajer Produk Alberto Parella dalam unggahan di blog resmi, dikutip Kamis.
Ketika pengguna mengetik kata-kata yang kasar, makian atau kebencian, Twitter akan memberikan pengingat sebelum mengunggah berisi tulisan apakah pengguna yakin akan mengunggah tulisan ini.
Baca juga: Kini pengguna Twitter bisa unggah gambar dengan resolusi 4K
Melalui peringatan tersebut, pengguna bisa menghapus atau menyunting tulisan atau mengunggah apa adanya.
Twitter menemuukan jika diberi peringatan, 34 persen pengguna akan mengubah atau tidak jadi mengunggah tulisan tersebut. Setelah mendapatkan satu kali peringatan, rata-rata orang 11 persen lebih sedikit mengunggah tulisan aksar.
Hasilnya, jika diberi peringatan, lebih sedikit kemungkinan pengguna mendapat balasan yang kasar atau berbahaya.
Twitter juga mempelajari konteks percakapan yang diunggah, misalnya ketika dua orang saling mengikuti (follow) dan sering berbalas cuitan, ada kemungkinan kata-kata yang dirasa kasar merupakan tanda keakraban.
Fitur untuk meninjau ulang cuitan ini diluncurkan untuk aplikasi iOS dan Android, terutama pada akun-akun dengan setelan bahasa Inggris.
Baca juga: Twitter hadirkan emoji 'Aliansi Teh Susu'
Baca juga: Gagal hapus konten, Pengadilan Rusia denda Twitter
Baca juga: Twitter: Spaces akan hadir di web desktop