Jakarta (ANTARA) - Produsen mainan Bandai Namco Holding baru-baru ini meluncurkan proyek mendaur ulang sampah plastik dari mainan gundam sebagai bagian dari upaya keberlanjutan.
Dalam proyek yang dimulai per 1 April, para penggemar diminta untuk memberikan sisa bingkai plastik yang biasanya dibuang setelah merangkai gundam ke 190 pusat pengumpulan di toko-toko dan arena hiburan yang dikelola Bandai Namco.
Dilansir Kyodo, Minggu, perusahaan itu berencana mendaur ulang sampah plastik untuk membuat produk berbahan plastik, termasuk mainan Gundam juga pembangkit listrik tenaga panas. Mainan robot gundam yang dikenal sebagai "Gunpla", gabungan dari "gundam" dan "plastik" adalah salah satu mainan populer di dunia, terjual lebih dari 700 juta set secara global pada Maret 2021.
Baca juga: CLAMP hingga kreator "Gundam", Netflix perluas konten untuk anime
Baca juga: Robot Gundam setinggi 18 meter siap dipamerkan di Jepang
Meski pasar luar negeri menyumbang sekitar setengah penjualan robot gundam dan kostum mereka, Bandai Namco belum berencana menyediakan tempat pengumpulan sampah plastik di luar negeri untuk proyek daur ulang tersebut. Perusahaan itu mengoperasikan sebagian toko Gunpla di Korea Selatan, China dan Taiwan.
Menurut perkiraan Bandai Namco, hingga 2000 ton limbah bingkai dihasilkan dari 7000 ton plastik yang digunakan untuk membuat produk andalan Gunpla setiap tahun.
"Gunpla adalah produk yang disukai banyak orang, jadi kami membuat proyek daur ulang ini dengan keinginan menciptakan masyarakat berkelanjutan bersama penggemar," kata juru bicara Bandai Namco kepada Kyodo.
Serial animasi Gundam pertama kali populer saat tayang pada 1979, melahirkan kesuksesan lain dalam bentuk sekuel, sempalan, film, komik, game video dan mainan.
Animasi itu mengisahkan robot raksasa Gundam alias "mobile suits" yang bertarung di bumi dan luar angkasa.
Bandai Namco sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian dari sampah plastik yang dikumpulkan sebagai bahan uji untuk "daur ulang kimiawi," sebuah teknologi mutakhir yang memecah plastik menjadi bahan mentah sehingga plastik dengan kualitas yang sama dengan yang terbuat dari bahan bakar fosil dapat dibuat.
Sebaliknya, proses daur ulang material konvensional cenderung menghasilkan plastik kehitaman dan rapuh.
Dengan target menjual mainan dari plastik daur ulang kimia pertama di dunia, pembuat mainan tersebut akan memulai demonstrasi tahun depan lewat kerjasama dengan perusahaan kimia PS Japan Corp.
Sebelumnya Bandai Namco telah menjual barang Gunpla berwarna kehitaman yang terbuat dari limbah plastik dari proses manufaktur di pabrik utamanya menggunakan pemrosesan ulang konvensional.
Dalam proyek yang dimulai per 1 April, para penggemar diminta untuk memberikan sisa bingkai plastik yang biasanya dibuang setelah merangkai gundam ke 190 pusat pengumpulan di toko-toko dan arena hiburan yang dikelola Bandai Namco.
Dilansir Kyodo, Minggu, perusahaan itu berencana mendaur ulang sampah plastik untuk membuat produk berbahan plastik, termasuk mainan Gundam juga pembangkit listrik tenaga panas. Mainan robot gundam yang dikenal sebagai "Gunpla", gabungan dari "gundam" dan "plastik" adalah salah satu mainan populer di dunia, terjual lebih dari 700 juta set secara global pada Maret 2021.
Baca juga: CLAMP hingga kreator "Gundam", Netflix perluas konten untuk anime
Baca juga: Robot Gundam setinggi 18 meter siap dipamerkan di Jepang
Meski pasar luar negeri menyumbang sekitar setengah penjualan robot gundam dan kostum mereka, Bandai Namco belum berencana menyediakan tempat pengumpulan sampah plastik di luar negeri untuk proyek daur ulang tersebut. Perusahaan itu mengoperasikan sebagian toko Gunpla di Korea Selatan, China dan Taiwan.
Menurut perkiraan Bandai Namco, hingga 2000 ton limbah bingkai dihasilkan dari 7000 ton plastik yang digunakan untuk membuat produk andalan Gunpla setiap tahun.
"Gunpla adalah produk yang disukai banyak orang, jadi kami membuat proyek daur ulang ini dengan keinginan menciptakan masyarakat berkelanjutan bersama penggemar," kata juru bicara Bandai Namco kepada Kyodo.
Serial animasi Gundam pertama kali populer saat tayang pada 1979, melahirkan kesuksesan lain dalam bentuk sekuel, sempalan, film, komik, game video dan mainan.
Animasi itu mengisahkan robot raksasa Gundam alias "mobile suits" yang bertarung di bumi dan luar angkasa.
Bandai Namco sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian dari sampah plastik yang dikumpulkan sebagai bahan uji untuk "daur ulang kimiawi," sebuah teknologi mutakhir yang memecah plastik menjadi bahan mentah sehingga plastik dengan kualitas yang sama dengan yang terbuat dari bahan bakar fosil dapat dibuat.
Sebaliknya, proses daur ulang material konvensional cenderung menghasilkan plastik kehitaman dan rapuh.
Dengan target menjual mainan dari plastik daur ulang kimia pertama di dunia, pembuat mainan tersebut akan memulai demonstrasi tahun depan lewat kerjasama dengan perusahaan kimia PS Japan Corp.
Sebelumnya Bandai Namco telah menjual barang Gunpla berwarna kehitaman yang terbuat dari limbah plastik dari proses manufaktur di pabrik utamanya menggunakan pemrosesan ulang konvensional.