Gunakan metode daur ulang, peningkatan Jalan HM Arsyad ditargetkan selesai Desember

id Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotim, Kalimantan Tengah, Kotawaringin Timur, Kalteng

Gunakan metode daur ulang, peningkatan Jalan HM Arsyad ditargetkan selesai Desember

Proses pengupasan lapisan Jalan HM Arsyad Sampit sebelum direkonstruksi dengan metode daur ulang, Selasa (20/8/2024). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melakukan peningkatan Jalan HM Arsyad dengan metode cement treated recycling base (CTRB) atau daur ulang yang ditargetkan selesai Desember.

Untuk peningkatan Jalan HM Arsyad ditangani dengan metode CTRB seperti sebelumnya, kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kotim, Mentana Dhinar Tistama di Sampit, Selasa.

"Kami menggunakan itu karena metode ini dinilai efektif dan cocok serta cepat juga pengerjaannya," tambahnya.

Peningkatan Jalan HM Arsyad mulai dilaksanakan pada 7 Agustus 2024 dengan target penyelesaian pada 24 Desember 2024. Dalam rekonstruksi jalan ini pihaknya menggandeng pihak ketiga, yakni CV Sakakajang Bintang Utama sebagai pelaksana dan konsultan dari CV Berlian Kalimantan Engineering. 

Adapun nilai kontrak yakni Rp12.194.000.000 yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Kotim pada 2023. Agar selesai tepat waktu, pekerjaan dilakukan hingga malam hari.

Rekonstruksi Jalan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang dilaksanakan pada 2022 lalu. Kala itu, peningkatan dilakukan pada jalur sebelah barat, sedangkan kali ini giliran jalur sebelah timur yang ditingkatkan.

Panjang jalan yang ditingkatkan sama, yakni 2,4 kilometer, dari simpang empat Jalan Pelita hingga Bundaran KB, dengan lebar enam hingga tujuh meter.

Metode peningkatan jalur kiri dan kanan jalan tersebut pun menggunakan sama, yakni dengan metode CTRB, merupakan teknologi daur ulang dengan cara menstabilisasi lapis pondasi terutama agregat dengan semen.

Daur ulang dengan CTRB, dilaksanakan pada jalan aspal atau agregat atau kerikil yang perlu distabilisasi atau ditingkatkan kemampuan daya dukungnya dengan menambahkan semen sebagai bahan lapis pondasi atau lapis pondasi bawah.

Alat yang diperlukan untuk perbaikan jalan dengan teknologi CTRB yaitu recycler machine dan water tanker. 

"Bagian atas jalan digaruk dulu menggunakan ekskavator, lalu dibelakangnya diikuti recycler machine. Setelah bagian bawahnya padat, kemudian bagian atasnya dilapisi dengan aspal," jelasnya.

Meskipun menggunakan metode daur ulang kapasitas jalan yang dihasilkan dengan metode ini masih sama dengan pengerjaan dengan metode biasanya.

Sesuai standar jalan kabupaten, Jalan HM Arsyad setelah dilakukan rekonstruksi tersebut memiliki batasan beban maksimum per sumbu kendaraan atau Muatan Sumbu Terberat (MST) delapan ton.

Mentana menambahkan, selain Jalan HM Arsyad ada beberapa ruas jalan lainnya yang akan ditingkatkan tahun ini, baik yang berada di dalam kota maupun luar kota.

Baca juga: Pemkab Kotim buat katalog mebel untuk berdayakan UMKM lokal

Salah satu yang jadi prioritas adalah Jalan Kapten Mulyono mulai dari Bundaran Polres sampai simpang empat Jalan Pelita. Jalan ini diutamakan, karena arus lalu lintas yang cukup padat dan kondisi jalan tidak rata.

Peningkatan Jalan HM Arsyad ini mendapat respons positif dari warga. Meski harus bersabar karena akses jalan sedikit terganggu, karena sementara arus lalu lintas dialihkan dalam satu jalur namun hal itu dapat dimaklumi demi fasilitas jalan yang lebih baik.

"Yang penting sarana jalan ini bisa lebih baik, karena selama ini masih ada yang berlubang. Jadi kalau hujan, air tergenang kalau dibiarkan akan semakin besar. Dengan perbaikan ini kami bersyukur. Semoga lalu lintasnya bisa lebih enak seperti jalur sebelahnya," kata salah seorang warga, Huda.

Baca juga: Kepala Dinas terjerat korupsi, Bupati Kotim tegaskan hormati proses hukum

Baca juga: Bupati Kotim: rute Sampit-Surabaya dari NAM Air diuji coba empat bulan

Baca juga: Disdik Kotim bagikan laptop, SKB dan PKBM sangat terbantu