Kuala Pembuang (ANTARA) - Ketua DPRD Seruyan, Kalimantan Tengah Zuli Eko Prasetyo meminta pemerintah kabupaten setempat melalui instansi terkait, melakukan penanganan secara optimal untuk mengatasi serangan penyakit fusarium pada tanaman pisang di sejumlah wilayah.
“Kami minta agar solusi mengatasi wabah penyakit tanaman pisang ini bisa segera dipikirkan, karena bagaimana pun itu sangat penting untuk mendukung perekonomian masyarakat,” kata Zuli Eko di Kuala Pembuang, Selasa.
Ia menyampaikan, memang selama ini pemkab sudah melakukan berbagai macam upaya untuk mengatasi hal tersebut. Kendati demikian, tampaknya masih belum berhasil sepenuhnya, terbukti masih ada didapati tanaman pisang yang terkena virus tersebut.
Menurut dia, penyakit ini sudah cukup lama menyerang perkebunan pisang masyarakat, kurang lebih selama tiga tahun. Untuk itu solusi mengatasi hal tersebut sangat diperlukan.
Seperti yang diketahui, sebagian besar perkebunan pisang kepok masyarakat, seperti di wilayah transmigrasi Bangun Harja dan sekitarnya hingga Desa Pematang Panjang, Kecamatan Seruyan Hilir Timur merupakan penghasil pisang terbanyak dan hasilnya juga dijual keluar daerah.
“Kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap hasil produksi pisang para petani yang menurun drastis," terangnya.
Padahal wilayah Kecamatan Seruyan Hilir Timur sendiri merupakan salah satu pemasok komoditas pisang terbanyak yang ada di kabupaten berjuluk Bumi Gawi Hantantiring.
Eko mengatakan, adanya wabah penyakit yang menyerang lahan perkebunan masyarakat tersebut dan berdampak pada hasil produksi, tentu pada akhirnya akan memengaruhi perekonomian petani itu sendiri.
“Harus segera dipikirkan, kalau pun memang ada upaya-upaya yang harus dilakukan untuk bertahan dalam situasi seperti itu, sosialisasikan secara menyeluruh kepada para petani kita,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan, untuk mengatasi penyakit tersebut pemkab harus proaktif. Salah satu upaya seperti mengundang pakar terkait hal tersebut, sehingga ini dapat normal kembali dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
“Kami minta agar solusi mengatasi wabah penyakit tanaman pisang ini bisa segera dipikirkan, karena bagaimana pun itu sangat penting untuk mendukung perekonomian masyarakat,” kata Zuli Eko di Kuala Pembuang, Selasa.
Ia menyampaikan, memang selama ini pemkab sudah melakukan berbagai macam upaya untuk mengatasi hal tersebut. Kendati demikian, tampaknya masih belum berhasil sepenuhnya, terbukti masih ada didapati tanaman pisang yang terkena virus tersebut.
Menurut dia, penyakit ini sudah cukup lama menyerang perkebunan pisang masyarakat, kurang lebih selama tiga tahun. Untuk itu solusi mengatasi hal tersebut sangat diperlukan.
Seperti yang diketahui, sebagian besar perkebunan pisang kepok masyarakat, seperti di wilayah transmigrasi Bangun Harja dan sekitarnya hingga Desa Pematang Panjang, Kecamatan Seruyan Hilir Timur merupakan penghasil pisang terbanyak dan hasilnya juga dijual keluar daerah.
“Kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap hasil produksi pisang para petani yang menurun drastis," terangnya.
Padahal wilayah Kecamatan Seruyan Hilir Timur sendiri merupakan salah satu pemasok komoditas pisang terbanyak yang ada di kabupaten berjuluk Bumi Gawi Hantantiring.
Eko mengatakan, adanya wabah penyakit yang menyerang lahan perkebunan masyarakat tersebut dan berdampak pada hasil produksi, tentu pada akhirnya akan memengaruhi perekonomian petani itu sendiri.
“Harus segera dipikirkan, kalau pun memang ada upaya-upaya yang harus dilakukan untuk bertahan dalam situasi seperti itu, sosialisasikan secara menyeluruh kepada para petani kita,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan, untuk mengatasi penyakit tersebut pemkab harus proaktif. Salah satu upaya seperti mengundang pakar terkait hal tersebut, sehingga ini dapat normal kembali dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.