Jakarta (ANTARA) - Google dan Samsung bergabung untuk menciptakan sistem smartwatch terbaru dan termutakhir dengan menyatukan sistem yang ada di WearOS milik Google dan perangkat lunak Tizen milik Samsung.

Kolaborasi itu menghasilkan produk baru bernama “Wear” yang diumumkan dalam perhelatan acara teknologi Google I/O 2021.

“Dengan bekerja bersama, kami telah menguatkan satu sama lain dan mengkombinasikan kelebihan masing- masing sistem dan membawa pengalaman yang cepat, ketahanan baterai yang lebih lama, serta lebih banyak aplikasi dalam jam anda,” kata Director of Product Management Wear Bjorn Killburn dalam keterangannya dikutip Kamis.

Baca juga: Ada tiga miliar perangkat Android di dunia

Adapun kelebihan yang di dapat dari kolaborasi dua perusahaan teknologi raksasa itu memperbaiki performa hingga 30 persen dengan animasi yang halus.

Optimalisasi berbagai fungsi penting seperti penghitungan sensor detak jantung serta pengecekan pola tidur sehingga baterai bisa lebih tahan lama.

Menariknya, sistem “Wear” ini tidak terbatas untuk produk besutan Google dan Samsung saja, melainkan untuk jam pintar lainnya yang menggunakan sistem pengoperasi Android.

Bocoran lainnya untuk aplikasi yang biasa digunakan di ponsel seperti YouTube Music, dan Spotify dapat mengunduh dan menyimpan data secara offline dengan sistem itu.

Dipastikan tahun ini sistem “Wear” sudah dapat digunakan dan memberikan pengalaman yang lebih menarik untuk penggunanya.

Tidak hanya pemilik Fitbit dari Google yang bisa merasakan “Wear”, Samsung juga memastikan bahwa Galaxy Watch terbaru akan mengadopsi sistem “Wear”.

Untuk anda yang sudah memiliki jam pintar dari Samsung, dalam tiga tahun ke depan akan ada pembaruan sistem yang memungkinkan anda pemilik Galaxy Watch untuk mendapatkan sistem terbaru hasil kolaborasinya dengan Google.
 

Pewarta : Livia Kristianti
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024