Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Aparat kepolisian memburu operator lapangan yang menyuplai pupuk palsu di wilayah Tanggunggunung, Tulungagung bagian selatan, Jawa Timur.

"Otak sekaligus operator lapangan yang menyuplai pupuk palsu telah kami identifikasi. Sekarang statusnya buron karena yang bersangkutan kabur setelah kedoknya terungkap melalui keterangan saksi," kata Kepala Unit Tindak Pidana Khusus Satreskrim Polres Tulungagung Iptu Didik Riyanto di Tulungagung, Rabu.

Dikatakan, AN melarikan diri setelah kasus pupuk palsu itu mencuat pada akhir tahun 2020.

Melalui sejumlah pemeriksaan di lapangan dan sembilan saksi, terduga penyuplai pupuk palsu itu mengerucut pada AN.

"Dia masih berstatus sebagai saksi. Dua kali kami panggil untuk klarifikasi, namun tidak pernah datang," ujarnya.

Menurut Didik, pihaknya telah melacak jejak AN ke berbagai pihak. Mulai dari keluarganya, tetangga sekitar, petani hingga perangkat desa dimana AN tinggal.

Namun meski telah lama dicari, keberadaan AN tak kunjung diketahui.

Dari penuturan perangkat desa di daerah tinggalnya, dikatakan bahwa AN sudah lama tak pulang setelah kasus ini terendus.

Polisi juga mendatangi rumah AN. Di rumah AN masih ada truk dan mobil pikap yang telah lama tidak dioperasikan.

Menurut keterangan anak AN yang masih anak-anak, juga didapat keterangan AN sudah lama tak pulang.

Polisi juga mendatangi orang tua AN di Desa Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol.

Sementara itu, kasus peredaran pupuk palsu ini terungkap pada akhir 2020. Saat itu, petani jagung di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, resah karena beredar pupuk bermerek Phonska palsu.

Pupuk yang dijual murah di tengah kelangkaan pupuk bersubsidi sangat berbeda dengan pupuk Phonska keluaran Petro Kimia Gresik.

Pupuk ini tak memberikan dampak kesuburan, malah membuat daun jagung menguning.

Untuk memulihkan kondisi tanaman yang menguning, petani harus merogoh kocek lebih dalam membeli pupuk nonsubsidi NPK Mutiara.

Pewarta : Destyan H. Sujarwoko
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024