Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kalimantan Tengah Wiyatno mengajak seluruh lapisan masyarakat di provinsi setempat, agar tetap menjaga keberagaman dan saling toleransi, serta tidak mudah terprovokasi terhadap isu-isu maupun pemberitaan yang berkaitan dengan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
"Jika kita mudah percaya dan terbawa suasana isu-isu yang dapat memecah belah suku bangsa, terlebih berkaitan dengan SARA, tentunya kerukunan dan toleransi akan hilang secara perlahan. Bahkan berdampak pada perpecahan ataupun konflik," kata Wiyatno di Palangka Raya, kemarin.
Dia pun berharap, apabila ada masyarakat mengetahui atau menemukan praktik-praktik penyebaran isu menimbulkan perpecahan di lingkungannya, dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, baik melalui selebaran gelap maupun media sosial (medsos), segera melaporkan kepada aparat penegak hukum.
Baca juga: Tubuh tetap bugar, Ketua DPRD Kalteng santai disuntik vaksin tahap II
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini mengatakan, jika ada pemangku kepentingan, ataupun pihak-pihak tertentu dengan sengaja dan telah terbukti melakukan penyebaran yang dapat memecah belah kerukunan masyarakat, harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
"Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan yang sudah ada, harus diterima sebagai rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk saling menolong, melindungi, dan menyayangi di dalam semangat ke Bhinekaan dan kesatuan," kata Wiyatno.
Baca juga: DPRD apresiasi keseriusan pemda di Kalteng laksanakan vaksinasi
Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, penting kiranya untuk saling mengingatkan antara satu dan lainnya, menjaga keberagaman yang sudah berjalan dengan baik selama ini di Kalteng. Semua pihak harus berperan aktif mencegah penyebaran berita maupun isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Semua harus berperan aktif menjaga sikap toleransi dan kerukunan, hindari semaksimal mungkin hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dan perpecahan. Sebaliknya jadikan keberagaman menjadi sesuatu hal yang patut disyukuri," demikian Wiyatno.
Baca juga: Pemerintah diminta lebih gencar sosialisasikan food estate di Gumas
"Jika kita mudah percaya dan terbawa suasana isu-isu yang dapat memecah belah suku bangsa, terlebih berkaitan dengan SARA, tentunya kerukunan dan toleransi akan hilang secara perlahan. Bahkan berdampak pada perpecahan ataupun konflik," kata Wiyatno di Palangka Raya, kemarin.
Dia pun berharap, apabila ada masyarakat mengetahui atau menemukan praktik-praktik penyebaran isu menimbulkan perpecahan di lingkungannya, dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, baik melalui selebaran gelap maupun media sosial (medsos), segera melaporkan kepada aparat penegak hukum.
Baca juga: Tubuh tetap bugar, Ketua DPRD Kalteng santai disuntik vaksin tahap II
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini mengatakan, jika ada pemangku kepentingan, ataupun pihak-pihak tertentu dengan sengaja dan telah terbukti melakukan penyebaran yang dapat memecah belah kerukunan masyarakat, harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
"Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan yang sudah ada, harus diterima sebagai rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk saling menolong, melindungi, dan menyayangi di dalam semangat ke Bhinekaan dan kesatuan," kata Wiyatno.
Baca juga: DPRD apresiasi keseriusan pemda di Kalteng laksanakan vaksinasi
Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, penting kiranya untuk saling mengingatkan antara satu dan lainnya, menjaga keberagaman yang sudah berjalan dengan baik selama ini di Kalteng. Semua pihak harus berperan aktif mencegah penyebaran berita maupun isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
"Semua harus berperan aktif menjaga sikap toleransi dan kerukunan, hindari semaksimal mungkin hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dan perpecahan. Sebaliknya jadikan keberagaman menjadi sesuatu hal yang patut disyukuri," demikian Wiyatno.
Baca juga: Pemerintah diminta lebih gencar sosialisasikan food estate di Gumas