Palangka Raya (ANTARA) - Gerakan Infaq Beras Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menyalurkan seri perdana sebanyak 455 kilogram beras kepada para santri yatim dan tahfizh atau penghafal Alquran di tiga pondok wilayah setempat.
"Alhamdulillah, ini merupakan gerakan seri pertama yang kami lakukan dan berhasil mengumpulkan serta menyalurkan 455 kilogram beras," kata Koordinator GIB Palangka Raya Rohansyah, Rabu.
Beras sebanyak 455 kilogram itu, merupakan hasil pengumpulan dana dari sebanyak 21 orang tua asuh yang berpartisipasi, yakni jika diuangkan terkumpul dana sekitar Rp5,3 juta lebih.
Dijelaskannya jumlah dana yang bisa dikumpulkan tersebut sudah sangat bagus, mengingat penghimpunannya hanya dilakukan sekitar dua hari saja.
"Disini beras yang kami belikan untuk disalurkan juga dipastikan memiliki kualitas yang baik, sehingga memang benar-benar layak dikonsumsi," tuturnya.
Sementara ini dengan jumlah beras yang bisa dibeli tersebut, bisa disalurkan kepada satu pondok pesantren dan dua pondok tahfizh di Palangka Raya.
Pertama yakni Pondok Pesantren Hidayatul Insan di Jalan Sulawesi dengan jumlah santri mondok sebanyak 350 orang dan dewan guru 60 orang. Penyalurannya dilakukan Selasa (15/6).
Kemudian Pondok Tahfizh Putri Bani Ibrohim Jalan Tampung Penyang 4 dengan jumlah santri 17 orang dan Pondok Tahfizh Hasanka di kawasan Keranggan.
"Untuk dua pondok tahfizh ini rencananya beras akan kami salurkan hari ini," ungkapnya.
Lebih lanjut Rohan memaparkan, kegiatan ini InshaAllah akan rutin dilaksanakan di setiap bulannya dan diharapkan agar semakin banyak orang tua asuh yang turut berpartisipasi dalam gerakan infaq beras tersebut.
Adapun gerakan yang sudah dilakukan di berbagai kota di Indonesia ini, merupakan gerakan berbasis sosial yang bertujuan membantu santri, dhuafa, yatim piatu serta penghafal Alquran dalam memenuhi kebutuhan pangan, yakni berupa beras.
Pihaknya memastikan gerakan ini non profit dan murni sebagai gerakan sosial membantu memenuhi kebutuhan beras para santri yatim dan tahfizh.
"Ayo menjadi orang tua asuh bagi para santri yatim dan penghafal Alquran, bersama GIB Palangka Raya," terangnya.
"Alhamdulillah, ini merupakan gerakan seri pertama yang kami lakukan dan berhasil mengumpulkan serta menyalurkan 455 kilogram beras," kata Koordinator GIB Palangka Raya Rohansyah, Rabu.
Beras sebanyak 455 kilogram itu, merupakan hasil pengumpulan dana dari sebanyak 21 orang tua asuh yang berpartisipasi, yakni jika diuangkan terkumpul dana sekitar Rp5,3 juta lebih.
Dijelaskannya jumlah dana yang bisa dikumpulkan tersebut sudah sangat bagus, mengingat penghimpunannya hanya dilakukan sekitar dua hari saja.
"Disini beras yang kami belikan untuk disalurkan juga dipastikan memiliki kualitas yang baik, sehingga memang benar-benar layak dikonsumsi," tuturnya.
Sementara ini dengan jumlah beras yang bisa dibeli tersebut, bisa disalurkan kepada satu pondok pesantren dan dua pondok tahfizh di Palangka Raya.
Pertama yakni Pondok Pesantren Hidayatul Insan di Jalan Sulawesi dengan jumlah santri mondok sebanyak 350 orang dan dewan guru 60 orang. Penyalurannya dilakukan Selasa (15/6).
Kemudian Pondok Tahfizh Putri Bani Ibrohim Jalan Tampung Penyang 4 dengan jumlah santri 17 orang dan Pondok Tahfizh Hasanka di kawasan Keranggan.
"Untuk dua pondok tahfizh ini rencananya beras akan kami salurkan hari ini," ungkapnya.
Lebih lanjut Rohan memaparkan, kegiatan ini InshaAllah akan rutin dilaksanakan di setiap bulannya dan diharapkan agar semakin banyak orang tua asuh yang turut berpartisipasi dalam gerakan infaq beras tersebut.
Adapun gerakan yang sudah dilakukan di berbagai kota di Indonesia ini, merupakan gerakan berbasis sosial yang bertujuan membantu santri, dhuafa, yatim piatu serta penghafal Alquran dalam memenuhi kebutuhan pangan, yakni berupa beras.
Pihaknya memastikan gerakan ini non profit dan murni sebagai gerakan sosial membantu memenuhi kebutuhan beras para santri yatim dan tahfizh.
"Ayo menjadi orang tua asuh bagi para santri yatim dan penghafal Alquran, bersama GIB Palangka Raya," terangnya.