Sampit (ANTARA) - Sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam yang dimotori Nahdlatul Ulama Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menyatakan mendukung penuh dan akan mengawal pemberantasan peredaran minuman keras ilegal di daerah itu.

"Ini kami internal ormas Islam berbicara dari hati ke hati menyikapi masalah yang muncul dan meresahkan masyarakat di daerah ini. Kami terus mendukung pemerintah dan kepolisian memberantas miras. Kami akan bertemu Kapolres, DPRD, Satpol PP dan bupati untuk menyampaikan lagi masalah ini," ujar Ketua Nahdlatul Ulama Kotawaringin Timur, Zainuddin yang menjadi juru bicara, Kamis.

Pertemuan yang digelar di aula sebuah rumah makan itu dihadiri pimpinan sejumlah ormas Islam, pondok pesantren, pengajian, ulama, habib dan pemuda. Sempat pula hadir Wakil Bupati Irawati menyampaikan pendapatnya.

Pertemuan ini merupakan reaksi umat Islam terhadap kejadian adu mulut Wakil Bupati Irawati dengan pria yang diduga penjual minuman keras secara ilegal di Jalan Tjilik Riwut pada Rabu (16/6) malam. Masyarakat geram karena dalam video viral beredar terlihat reaksi pria tersebut berani membentak wakil bupati.

Kamis pagi toko itu dipasangi garis polisi oleh kepolisian. Namun saat polisi masuk ke toko itu sore hari, barang bukti puluhan botol diduga minuman keras yang sempat terekam dalam video tersebut sudah tidak ditemukan lagi.

"Kami berharap ini diproses hukum. Walaupun barang tersebut sudah berpindah tapi alat buktinya ada seperti yang terlihat dalam video itu saat Bu Wakil Bupati mendatangi. Kami harap di lokasi lainnya juga ditutup karena menyalahi aturan," tegas Zainuddin.

Zainuddin menegaskan, ormas Islam mendukung pemberantasan minuman keras dan mengapresiasi semangat Wakil Bupati Irawati yang tidak surut dalam memimpin memberantas kemaksiatan tersebut. Dia yakin seluruh agama juga menentang minuman keras.

Baca juga: Pemkab Kotim gelar uji publik Raperda Protokol Kesehatan

Pihaknya sepakat bahwa minuman keras jangan lagi bermunculan karena itu sangat merusak generasi bangsa, khususnya generasi muda. Jika generasi muda terus dijejali minuman keras, keburukan dan kemaksiatan maka dikhawatirkan itu akan menjadi penyebab runtuhnya masa depan Kotawaringin Timur. 

Pihaknya sangat prihatin karena informasi yang didapat menyebutkan bahwa pembeli minuman keras terbanyak justru usia pelajar SMP. Ini harus menjadi perhatian dan keprihatinan semua pihak, termasuk para orangtua untuk lebih ketat lagi mengawasi pergaulan anak.

Masyarakat meminta ketegasan aparat agar jangan sampai peredaran minuman keras semakin merajalela. Masyarakat juga sangat berharap kepolisian melakukan penegakan hukum secara tegas agar memberi efek jera bagi pelaku. 

"Tadi disampaikan bahwa orangnya (terduga penjual minuman keras) masih dalam pencarian. Kami mohon masyarakat Kotim kita bersama-sama menghindari minuman keras. Mari kita tegakkan kebaikan di Bumi Habaring Hurung," demikian Zainuddin.

Baca juga: Polisi tidak temukan minuman keras di toko yang didatangi Wabup Kotim

Baca juga: DPRD Kotim minta sanksi berat untuk penjual miras

Baca juga: Setelah dipergoki Wabup Kotim toko miras ini disegel polisi

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024